Menuju konten utama

ICW Bikin Kaus Korban Mulyono untuk Lawan Narasi Rompi Kaesang

ICW menilai, kehadiran baju 'Anak Mulyono' adalah bentuk mengolok-olok kritik publik sehingga harus dilawan dengan baju 'Korban Mulyono'.

ICW Bikin Kaus Korban Mulyono untuk Lawan Narasi Rompi Kaesang
T-shirt "Korban Mulyono". (FOTO/X@sahabatICW)

tirto.id - Aksi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangerep, mengenakan rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' saat blusukan ke Kabupaten Tangerang berbuntut panjang. Lembaga swadaya masyarakat Indonesia Corruption Watch (ICW) membuat kaus tandingan dengan bertuliskan 'Korban Mulyono'.

Kaus bertuliskan 'Korban Mulyono' ini pertama kali muncul di akun X ICW, @sahabaticw, dengan warna hitam dengan desain berwarna merah muda bergambar peta Indonesia dan bertuliskan 'Korban Mulyono'.

"Jangan biarkan Kaesang sendirian. Nih, desain yang cocok buat menemani dia," tulis ICW dalam postingannya di akun X @sahabatICW, Kamis (26/9/2024).

Sehari setelah mengunggah kaus pertama, ICW kembali mengunggah konten kaus yang sama diikuti dengan banderol harga Rp110.000 untuk lengan pendek, dan dipasarkan di e-commerce shopee, tokopedia, website resmi ICW (sahabaticw.org), dan melalui akun instagram @uncorrupted.store.

Dalam postingan tersebut disebutkan, ICW meminta kepada para peminat kaos tersebut untuk tidak membeli dengan uang hasil korupsi, kolusi, dan nepotisme. ICW juga mengumumkan bahwa uang yang diperoleh dari penjualan kaus akan digunakan untuk kegiatan antikorupsi.

"INFORMASI PENTING

Pastikan uang yang kamu belanjakan bukan berasal dari hasil korupsi kolusi, dan nepotisme.

Seluruh hasil penjualan akan dikembalikan kepada masyarakat berupa kegiatan antikorupsi, seperti sekolah anti korupsi ICW di berbagai daerah Indonesia,” mengutip postingan X ICW.

Pada e-commerce Tokopedia, kaus tersebut dijual melalui toko bernama UNCORRUPTED, serta dituliskan pula deskripsi produk yang menyebut kaus tersebut sebagai tandingan dari rompi milik anak Presiden Jokowi.

"T-shirt "Korban Mulyono" merupakan produk UNCORRUPTED sebagai bentuk respon dari rompi yang dikenakan oleh Kaesang. Pada tanggal 24 September 2024, Kaesang menjadi perbincangan di media sosial "X" Karena melakukan kunjungan ke masyarakat dengan mengenakan rompi "Anak Mulyono." Perlu diketahui, bahwa sapaan Mulyono ditengarai sebagai nama kecil dari Presiden Joko Widodo.

Edisi "Korban Mulyono" Sebagai penanda telah banyak daerah yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai korban dari kebijakan Joko Widodo selama sepuluh tahun menjabat sebagai presiden.

Pada edisi kali ini, UNCORRUPTED menawarkan harga produk yang sangat terjangkau dengan tetap menghadirkan kualitas produk bagus," mengutip dari deskripsi produk di toko UNCORRUPTED, pada Tokopedia.

Penjelasan ICW dan PSI

Koordinator Divisi Penggalangan Dukungan Publik ICW, Sigit Wijaya, mengatakan, pembuatan kaus bertuliskan 'Korban Mulyono' ini sebagai jawaban atas kalimat rompi Kaesang yang bertuliskan 'Anak Mulyono'. Sigit mengeklaim, aksi Kaesang menggunakan rompi bertuliskan 'Anak Mulyono' tersebut merupakan upaya untuk mengolok-olok dan mengejek kritik publik yang selama ini disampaikan oleh masyarakat.

"Seperti kita ketahui sebagai putra presiden tentunya, Kaesang secara otomatis memiliki kemewahan atau privilege yang dia manfaatkan, dan ini sudah meresahkan masyarakat," kata Sigit kepada Tirto, Senin (30/9/2024).

Selain itu, Sigit juga mengatakan, upaya menerbitkan baju bertuliskan 'Korban Mulyono' dilakukan untuk melawan normalisasi atas pemberian karpet merah kepada keluarga atau kolega Jokowi.

"Jadi munculnya narasi yang kami angkat Korban Mulyono bahwa apa yang sudah dilakukan oleh rezim ini, itu punya banyak korban, selama 10 tahun ini," ujarnya.

Sigit mengatakan, penggunaan kata korban adalah simbol atas ketidakhadiran pemerintah dalam permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan diperparah dengan kebijakan yang kerap merugikan rakyat.

"Misalnya, UU KPK, dipaksa direvisi yang pada akhirnya kepercayaan publik anjlok terhadap pemberantasan korupsi, karena kalau jika kita bicara soal korupsi, kerugian yang diakibatkan tidak hanya soal kerugian negara tapi juga aspek aspek soal pelayanan publik, kebutuhan dasar publik, itu terdampak, dengan adanya korupsi," tutur Sigit.

Selain itu, Sigit juga menilai pemerintah bekerja lambat dalam aksi penjualan data diri publik sekaligus kejadian kebocoran data beberapa waktu lalu. Para korban tersebut, kata Sigit, perlu bersuara dan menyampaikan amarahnya, bahwa kebijakan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi ini, banyak merugikan rakyat.

Sigit mengatakan, publik merespons positif dan antusias atas kehadiran kaus tersebut. Sigit mengeklaim, ICW telah menerima 400 pesanan atas kaus tersebut dan diyakini akan terus bertambah. Ia menambahkan, beberapa pihak ikut memproduksi kaus dengan tema yang sama. Bagi Sigit, hal itu adalah bukti nyata amarah publik terhadap rezim Jokowi.

"Jadi kritik publik bukan hanya disampaikan lewat media sosial, ataupun komentar disalah satu konten, tapi juga bisa dilakukan dengan mengenakan pakaian yang punya pesan kritis terhadap keadaan Indonesia saat ini," tuturnya.

PSI, lewat Ketua DPP PSI, Cheryl Tanzil, enggan berkomentar banyak tentang kehadiran baju ICW. Ia menyerahkan kembali kepada ICW sebagai pembuat kaus.

"Harusnya tanyakan ke ICW dasarnya mereka bikin ini apa," kata Cheryl kepada Tirto, Senin (30/92/2024).

Baca juga artikel terkait ICW atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Politik
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Andrian Pratama Taher