Menuju konten utama

Harga Saham BUMI Melonjak 32 Persen, Apa Alasannya?

Simak harga saham BUMI naik 32 persen Selasa, 11 November 2025 setelah umumkan akuisisi penuh perusahaan tambang asal Australia Barat, Wolfram Limited.

Harga Saham BUMI Melonjak 32 Persen, Apa Alasannya?
Pengunjung melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/10) ditutup melemah 154,57 poin atau 1,87 persen ke level 8.117,15. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kenaikan signifikan dalam perdagangan Selasa (11/11/2025) sebesar 32 persen ke posisi Rp198 saham. Apa alasannya?

PT Bumi Resources Tbk atau Bumi Resources merupakan salah satu perusahaan pertambangan di Indonesia yang memiliki beberapa anak perusahaan, seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Fajar Bumi Sakti, dan PT Pendopo Energi Batubara.

Saham emiten batu bara tersebut melonjak sekitar 32 persen ke posisi Rp198 per saham, setelah perseroan mengumumkan akuisisi penuh atas perusahaan tambang asal Australia Barat, Wolfram Limited.

BUMI menyelesaikan akuisisi 0,32 persen saham atau 400.670 lembar saham WFL. Nilai transaksi setara 200.335 dollar Australia atau sekitar Rp 2,21 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI menjelaskan bahwa nilai akuisisi mencapai sekitar AUD 63,5 juta atau setara dengan Rp698,98 miliar. Melalui transaksi ini, BUMI kini resmi menguasai 100 persen saham Wolfram Limited, yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi logam serta mineral.

“Dengan demikian, perseroan telah menjadi pemegang 100% saham di WFL, dengan total nilai keseluruhan Rp698,98 miliar atau setara AUS$63,5 juta,” ujar Sri Dharmayanti dalam keterbukaan informasi, Senin (10/11/2025)

Langkah ini diprediksi merupakan bagian strategi BUMI untuk diversifikasi bisnis dari tambang batu bara ke sektor logam mulia/tembaga yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan lebih baik dalam konteks transisi energi.

Wolfram Limited adalah perusahaan tambang yang berbasis di Australia, dengan fokus pada eksplorasi dan pengembangan tambang logam mulia (emas) serta tembaga.

Salah satu proyek utama mereka berada di Queensland, Australia, yaitu area yang disebut “Crush Creek” dan “Mount Carlton”. Mereka berencana untuk memulai produksi dalam jangka menengah, dan semasa akuisisi sudah memiliki infrastruktur tambang yang relatif matang.

Kabar akuisisi tersebut mendapat respons positif dari pelaku pasar. Data perdagangan menunjukkan saham BUMI menjadi salah satu yang paling aktif dibeli investor asing, di tengah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung melemah.

Sejumlah analis menilai penguatan harga saham BUMI didorong oleh optimisme terhadap prospek bisnis perusahaan setelah akuisisi. Kendati demikian, mereka mengingatkan potensi koreksi teknikal dalam jangka pendek mengingat kenaikan harga yang terjadi cukup tajam.

BUMI merupakan bagian dari Bakrie Group dan termasuk salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. Dengan akuisisi Wolfram Limited, perseroan menargetkan peningkatan kontribusi pendapatan dari sektor logam dan mineral dalam beberapa tahun mendatang.

Pembaca yang ingin mengakses artikel mengenai saham bisa membuka tautan yang ada di bawah ini:

Link Artikel tentang Saham

Baca juga artikel terkait SAHAM atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Edusains
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Iswara N Raditya