tirto.id - Harga emas dunia naik tipis pada awal pekan ini seiring meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) yang didorong kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot tercatat naik 0,1 persen ke level 3.371,30 dolar AS per ons troi pada perdagangan Senin (24/6/2025) pukul 00.20 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tercatat stabil di posisi 3.387,20 dolar AS per ons troi.
- 0,5 gram: Rp1.021.000
- 1 gram: Rp1.942.000
- 2 gram: Rp3.824.000
- 25 gram: Rp47.263.000
- 50 gram: Rp94.245.000
- 100 gram: Rp188.412.000
- 250 gram: Rp470.765.000
- 500 gram: Rp941.320.000
- 1.000 gram: Rp1.882.600.000
Mengutip laman resmi pegadaian, harga emas UBS dan Galeri24 juga tidak mengalami perubahan harga dibandingkan hari sebelumnya. Adapun harga emas UBS dan Galeri24 sebagai berikut:
- 0,5 gram: Rp1.051.000
- 1 gram: Rp1.943.000
- 2 gram: Rp3.857.000
- 5 gram: Rp9.528.000
- 10 gram: Rp18.995.000
- 25 gram: Rp47.293.000
- 50 gram: Rp94.391.000
- 100 gram: Rp188.707.000
- 250 gram: Rp471.627.000
- 500 gram: Rp942.143.000
- 0,5 gram: Rp1.008.000
- 1 gram: Rp1.922.000
- 2 gram: Rp3.786.000
- 5 gram: Rp9.395.000
- 10 gram: Rp18.740.000
- 25 gram: Rp46.731.000
- 50 gram: Rp93.388.000
- 100 gram: Rp186.685.000
- 250 gram: Rp466.480.000
- 500 gram: Rp932.500.000
- 1.000 gram: Rp1.865.000.000
Namun, Teheran menegaskan akan membalas serangan tersebut. Bentrokan bersenjata terus berlanjut sepanjang akhir pekan, dengan jet tempur Israel menghantam situs militer di Iran barat, sementara rudal Iran dilaporkan melukai puluhan orang dan meratakan bangunan di Tel Aviv.
Di sisi lain, dinamika kebijakan moneter AS juga turut menjadi perhatian pasar. Perbedaan pandangan di internal Federal Reserve mengenai langkah lanjutan terhadap risiko inflasi mencuat dalam komentar publik pertama para pembuat kebijakan sejak keputusan pekan lalu untuk menahan suku bunga.
Dalam laporan kebijakan moneter terbarunya ke Kongres yang dirilis Jumat, The Fed menyebutkan inflasi AS masih cukup tinggi dan pasar tenaga kerja tetap solid. Namun, dampak penuh dari tarif yang diberlakukan Trump disebut belum sepenuhnya terasa, sehingga The Fed menegaskan masih dapat menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum melakukan perubahan kebijakan.
Di tengah ketegangan tersebut, Trump kembali melontarkan wacana pemecatan Ketua The Fed Jerome Powell, yang selama ini kerap ia kritik karena dianggap lamban menurunkan suku bunga.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana