Menuju konten utama

Fungsi Fluorida dan Efek Sampingnya, Ada di Makanan Apa Saja?

Terdapat beberapa fungsi fluorida bagi tubuh, terutama gigi dan tulang. Namun, zat ini juga dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan.

Fungsi Fluorida dan Efek Sampingnya, Ada di Makanan Apa Saja?
Ilustrasi pasta gigi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Fluorida adalah salah satu jenis mineral yang ada di batu, tumbuhan, tanah, dan air. Mineral yang terbentuk secara alami ini terkandung dalam makanan dan minuman, juga kerap ditambahkan untuk suplemen dan pasta gigi.

Mineral fluorida atau fluor dalam tubuh manusia kandungannya ada di kalsium fluorida. Zat ini biasanya terdapat di bagian tulang maupun gigi. Fungsinya adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, pria dewasa biasanya membutuhkan konsumsi fluorida sebanyak 4 mg/hari. Sementara itu, perempuan kebutuhannya lebih sedikit, yakni sekitar 3 mg setiap harinya.

Lantas, apakah fungsi senyawa fluorida dalam pasta gigi? Gigi yang kekurangan kalsium fluorida membutuhkan nutrisi tambahan untuk bisa mencapai kualitas terbaiknya. Oleh karena itulah beberapa produk pasta gigi memasukkan unsur kalsium fluorida ke dalamnya.

Fungsi Fluorida

Dinukil dari NHS UK, fluorida berfungsi mengatasi kerusakan gigi. Namun, agar gigi memperoleh kesehatan terbaiknya, pastikan produk tersebut tidak berbahaya karena kedaluwarsa (lebih dari satu tahun dari tanggal expired).

Fungsi fluorida untuk perawatan kesehatan gigi juga kerap ditemukan di produk obat kumur. Dikutip dari Healthline, secara spesifik manfaat fluorida dalam perawatan tersebut mencakup beberapa poin berikut.

1. Membangun kembali gigi yang lemah mineralnya (remineralisasi)

Dalam beberapa kasus, dikutip dari Jurnal National Library of Medicine Volume 27(6) (2015), fluorida dapat menghentikan kerusakan gigi yang sudah mulai terjadi.

2. Melambatkan hilangnya mineral dan kerusakan gigi

Salah satu fungsi fluorida pada pasta gigi adalah mencegah kerusakan gigi dengan cara membuat struktur email menjadi lebih tahan terhadap asam.

3. Mengatasi pertumbuhan bakteri di gigi

Pada anak-anak di bawah usia 6 tahun, fluorida yang dimasukkan ke dalam email gigi permainan dapat membuat gigi lebih tahan terhadap bakteri. Kesimpulan itu diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Machiulskiene, dkk. berjudul "Prevalence and severity of dental caries in 12-year-old children in Kaunas" (1995).

4. Penguatan tulang

Selain tiga manfaat fluorida untuk gigi di atas, terdapat pula fungsi untuk pertumbuhan dan penguatan tulang. Oleh sebab itu, senyawa ini dibutuhkan oleh setiap orang untuk menunjang kebutuhan mineralnya.

Makanan dan Minuman yang Mengandung Fluorida

Mineral fluorida ada di dalam berbagai benda di dunia, mulai dari air, bebatuan, tanah, termasuk makanan. Makanan dan minuman yang mengandung fluorida mencakup beberapa hidangan berikut.

1. Kepiting

Hewan ini mengandung mineral fluorida, meskipun dalam kadar sedikit Kepiting juga memiliki kandungan zinc, selenium, dan zat besi. Konsumsi kepiting dapat dijadikan pilihan untuk memenuhi kebutuhan fluorida tetapi tidak boleh berlebihan.

2. Udang

Hewan laut lainnya, yakni udang, juga mengandung fluorida karena habitatnya di air asin—ada natrium fluoridanya. Selain mengandung fluorida, udang juga bisa dimakan untuk menambah kebutuhan protein.

3. Kopi

Minuman jenis ini mengandung fluorida. Takarannya per cangkir ada sekitar 0,22 mg (7,3 persen) kebutuhan.

4. Teh Hitam

Minuman yang berwarna hitam ini kandungan fluoridanya terbilang tinggi, sekitar 1,5 mg atau 50 persen kebutuhan harian manusia.

5. Oatmeal

Oatmeal merupakan makanan yang mengandung berbagai macam gizi, termasuk mineral fluorida.

6. Anggur

Buah ini mengandung fluorida yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Hasil olahannya berupa kismis juga diklaim masih mempunyai kandungan serupa.

Apa Efek Samping Fluoride?

Ketika ada penelitian membuktikan adanya fungsi fluorida bagi tubuh, banyak perusahaan yang akhirnya memasukkan mineral ini ke dalam produk makanan dan minumannya. Padahal, mengonsumsi fluorida terlalu banyak justru menimbulkan banyak dampak negatif.

Menurut situs web resmi Fluoride Action Network (FAN), melimpahnya sumber fluorida dalam makanan modern telah menciptakan campuran beracun.

Alih-alih bermanfaat, fluorida justru menimbulkan catat gigi jika dikonsumsi berlebihan oleh tubuh. Demikian sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Dental Research (1992)

Efek samping fluorida ini tidaklah kecil. FAN, organisasi yang bertujuan menyadarkan masyarakat terkait bahaya fluorida, menyatakan bahwa masalah ini telah menjangkiti kehidupan manusia sejak beberapa dekade terakhir.

Berikut ini daftar efek samping akibat mengonsumsi fluorida secara berlebihan.

1. Fluorosis Gigi

Efek samping berupa fluorosis gigi alias catat gigi terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak fluorida. Salah satunya anak-anak kecil. Hal ini karena biasanya anak-anak menelan air kumur setelah menyikat gigi, berbeda dengan orang dewasa yang membuangnya.

Ciri-cirinya ditandai dengan timbulnya bintik putih di permukaan gigi. Anda bisa mencegah penyakit ini dengan mengawasi anak-anak ketiga menyikat gigi. Pastikan ia membuang cairan kumur berbusa yang dihasilkan dari pasta gigi tersebut.

2. Fluorosis Tulang

Fluorosis tulang juga termasuk sebagai salah satu efek samping fluorida berlebihan. Baik itu masuk ke tubuh lewat pasta gigi ataupun makanan, tulang yang kelebihan mineral fluorida akan mengalami kaku atau nyeri.

Efek samping ini terbilang harus diperhatikan oleh masyarakat awam. Hal ini disebutkan karena fluorosis tulang bisa berujung pada pengubahan struktur ataupun pengapuran ligamen.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin