tirto.id - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan base fuel dari BBM yang diimpor oleh Pertamina akan diserap sendiri, setelah ditolak oleh PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) karena kandungan etanol.
“Itu dipakai sendiri sama Pertamina,” ucap Laode usai menghadiri Peluncuran Logo Baru BPH Migas, seperti dikutip Antara, Kamis (2/10/2025).
Sebagai informasi, VIVO batal membeli base fuel BBM dari Pertamina karena ada kandungan etanol sekitar 3,5 persen pada hasil uji lab.
Padahal, sebelumnya perusahaan pengelola SPBU tersebut sudah menyepakati untuk membeli base fuel dari Pertamina sebanyak 40 ribu barel (MB), dari 100 ribu barel yang sudah diimpor oleh perusahaan plat merah tersebut.
Meski demikian, Laode menyampaikan bahwa Pertamina sama sekali tidak mengalami kerugian dari pembatalan kesepakatan antara Pertamina dengan VIVO. “Tidak (ada kerugian),” kata Laode.
Di samping itu, Laode juga menjelaskan bahwa kandungan etanol dalam base fuel yang diimpor oleh Pertamina tak melanggar spesifikasi yang diatur oleh pemerintah. Spesifikasi BBM yang diatur oleh Kementerian ESDM adalah research octane number (RON) atau angka oktan.
Bahkan, lanjut Laode, kandungan etanol wajar ditemukan di bahan bakar ramah lingkungan (biofuel).
Karena itu, penolakan Vivo terhadap BBM yang diimpor oleh Pertamina karena Vivo memang memiliki spesifikasi khusus, bukan karena kualitas BBM Pertamina yang bermasalah.
“Itu spek yang ada di mereka (Vivo) sendiri, tidak mau menggunakan (BBM) yang mengandung etanol. Tapi, bukan berarti (kandungan etanolnya) tidak berada di dalam toleransi, itu perbedaannya,” ujar Laode.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































