Menuju konten utama

ESDM Antisipasi Lonjakan Harga Minyak Akibat Konflik Israel-Iran

Pemerintah akan menggenjot produksi minyak dan gas nasional untuk menyiasati ketidakpastian global.

ESDM Antisipasi Lonjakan Harga Minyak Akibat Konflik Israel-Iran
harga minyak naik. foto/shutterstock

tirto.id - Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran menyebabkan harga minyak dunia melambung. Ketidakstabilan akibat geopolitik ini pun turut berdampak ke Indonesia.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot mengungkapkan bahwa Indonesia hingga saat ini terus mencoba menyiasati ketidakstabilan geopolitik global dengan menggenjot produksi minyak dan gas nasional. Tujuannya, adalah untuk memutus ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah dunia.

“Kita ada ketahanan energi. Jadi kita mengusahakan ada peningkatan produksi migas di dalam negeri,” katanya di Kompleks ESDM, Jakarta, Jumat (12/6/2025).

Yuliot menerangkan, sebelumnya produksi minyak nasional sebesar 560 ribu - 570 ribu barel per hari. Namun, sekarang sudah meningkat menjadi 600 ribu barel per hari. “Kalau dilihat dari bulan ini sudah di atas 610 ribu barel,” ujarnya.

Di sisi lain, untuk menekan ketergantungan impor, pemerintah juga terus mendorong pengembangan energi terbarukan seperti biodiesel dan energi panas bumi atau geotermal.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat pemerintah akan meresmikan empat pembangkit panas bumi atau geotermal dan meluncurkan program B50 di 2026.

“Dalam waktu dekat itu ada empat geotermal yang segera akan diresmikan juga masuk fase produksi komersial. Jadi ya ini juga mengurangi ketergantungan kita terhadap impor,” tuturnya.

Sebelumnya, serangan Israel terhadap Iran meningkatkan volatilitas harga minyak dunia. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) misalnya, melambung 6 persen di level 72,10 per barel, di perdagangan Jumat (13/6/2025).

Ketegangan tampaknya masih akan terus berlanjut. Menyitir Aljazeera, Perdana Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan terhadap Iran akan terus berlanjut 'selama diperlukan'.

Sedangkan Iran lewat Garda Revolusi Islam (IRGC) berjanji akan membalas serangan Israel yang menewaskan Panglima Tertinggi korps tersebut, dan merusak fasilitas nuklir, rudal balistik, dan kemampuan militer Iran.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra