tirto.id - KBRI Tehran mengimbau masyarakat Indonesia yang sedang berada di Iran untuk menjaga keselamatan diri. Hal ini dinyatakan setelah Israel menyerang Iran, Jumat (13/5/2025) waktu setempat.
Masyarakat Indonesia juga diimbau memberikan informasi keadaan dan keberadaan kepada KBRI Tehran.
"[Masyarakat Indonesia] agar menghindari kerumunan masa, daerah rawan dan membatasi pergerakan seminimal mungkin," tulis KBRI Tehran, dalam keterangan resmi, Jumat.
"Menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman," lanjut mereka.
KBRI Tehran meminta masyarakat Indonesia agar mengikuti perkembangan situasi media massa dan sumber informasi resmi. Masyarakat Indonesia diminta mengikuti semua imbauan keamanan yang dikeluarkan otoritas terkait.
KBRI Tehran meminta masyarakat yang sedang dalam keadaan darurat agar menghubungi nomor kontak darurat +98 902 446 8889 atau +98 991 466 8845.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan Pemerintah RI mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Serangan itu dibilai sebagai pelanggaran hukum serta melemahkan dasar hukum internasional.
"Serangan ini berisiko memperburuk ketegangan di kawasan serta berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Semua pihak harus menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau menyebabkan ketidakstabilan," tulis akun X/Twitter Kemlu, dikutip Jumat.
Kemlu mengingatkan kembali kewajiban setiap negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara-cara damai sesuai dengan hukum internasional.
Israel melakukan serangan nuklir ke Ibu Kota Iran, Taheran, Jumat (13/6/2025) dini hari, waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, media Pemerintah Iran mengonfirmasi Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, tewas akibat serangan tersebut.
Hossein merupakan sosok sentral dalam strategi militer dan kebijakan regional Iran. Selain Hossein, ada petinggi IRGC dan dua ilmuan nuklir yang juga dikabarkan tewas akibat serangan tersebut.
Sementara itu, para pemimpin militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk menangkal ancaman. Pihak Israel menduga, Iran tengah membangun bom nuklir.
Pihak Israel juga memperingatkan adanya potensi serangan balik dari Iran yang menargetkan warga sipil.
Dikutip dari APNews, serangan tersebut merupakan yang paling signifikan yang pernah dialami oleh Iran sejak 1980. Serangan kali ini menghancurkan beberapa lokasi di seluruh Iran.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































