Menuju konten utama

Erick: Proyek Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta Batal

Kementerian BUMN akan mengupayakan peningkatan kapasitas penumpang di Bandara Soetta lewat renovasi dan perbaikan seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Erick: Proyek Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta Batal
Menteri BUMN Erick Thohir tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

tirto.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan rencana pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dibatalkan. Proyek yang menelan anggaran hingga Rp14 triliun ini dibatalkan karena dinilai tidak diperlukan.

“Kan memang kita harus pastikan seluruh proyek itu efisien, tolak ukurnya jelas, bukan pemborosan. Makanya Terminal 4 kita putuskan dibatalkan ya,”kata Erick usai raker dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/11/2024).

Erick juga menekankan, pembatalan proyek pembangunan terminal 4 Bandara Soetta bukan berarti tidak ada penambahan kapasitas penumpang. Ia mengatakan, terminal bandara yang sudah ada saat ini masih cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan penumpang.

“Ternyata dengan biaya hanya Rp1 triliun, bukan Rp14 triliun, Terminal 1, 2, 3 ini kami bisa maksimalkan dengan memperbaiki daripada jalur, juga space-space atau ruang-ruangan yang tadinya mungkin bisa dimaksimalkan, itu kita coba lakukan,” ujar Erick.

Erick menyebut langkah ini pernah dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pemerintah melakukan perbaikan atau renovasi untuk meningkatkan kapasitas Bandara Bali.

“Itu sama juga yang di Bali, kemarin kan kita coba ada renovasi kemarin nih Pak Dony (Wamen BUMN) waktu itu masih di InJourney. Alhamdulillah sudah jadi sekarang, itu kapasitasnya bisa naik menjadi 32 juta yang tadinya mungkin di 23-25 sudah maksimal,” terangnya.

Pria yang juga Ketua Umum PSSI itu juga mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong efisiensi agar proyek-proyek di BUMN terukur sehingga tak muncul kasus korupsi.

“Jadi kita upayakan untuk efisiensi sehingga semua proyek-proyek yang ada di BUMN benar-benar terukur. Jangan BUMN hanya mikirin proyek-proyek, tapi akhirnya nanti ada kasus-kasus korupsi, itu yang kami coba tangani selama 5 tahun terakhir ini,” katanya.

Baca juga artikel terkait BANDARA SOEKARNO-HATTA atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher