tirto.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil memangkas rugi tahun berjalan sebesar 73,93 persen pada Semester I 2025. Mengutip laporan keuangan perusahaan, rugi perseroan tercatat susut menjadi Rp741,95 miliar dari Rp2,84 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Perbaikan ini didorong dengan pendapatan bersih sebesar Rp8,55 triliun yang berhasil dibukukan perusahaan. Angka tersebut naik 10,62 persen dari Rp7,73 triliun pada Semester I 2024. Selain itu, efisiensi beban perusahaan juga berhasil menekan total biaya menjadi Rp8,73 triliun dari Rp9,46 triliun. Dengan demikian, rugi usaha periode berjalan juga turun 74 persen menjadi Rp171,59 miliar dari Rp1,72 triliun.
Sementara itu, EBITDA Grup tercatat membaik menjadi Rp447 miliar dari sebelumnya negatif Rp1,25 triliun, demikian pula dengan EBITDA yang disesuaikan berbalik positif menjadi Rp820 miliar,dari sebelumnya negatif Rp165 miliar.
Dari sisi operasional, Gross Transaction Value (GTV) inti Grup meningkat 48 persen menjadi Rp172,98 milliar, dengan GTV keseluruhan sebesar Rp297,43 miliar—meningkat25 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Adapun kas, setara kas, dan deposito jangka pendek GoTo kokoh di angka Rp18,2 triliun atau setara 1,1 miliar dolar AS.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan capaian ini merupakan rekor baru untuk GTV inti, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan. “Investasi di infrastruktur teknologi, termasuk migrasi cloud ke Alibaba dan Tencent Cloud yang menurunkan biaya hingga 50 persen, serta kemajuan strategi AI kami, membuat GoTo berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan di masa depan,” ujarnya.
Selain efisiensi, perseroan meluncurkan model fondasi Sahabat-AI berkapasitas 70 miliar parameter yang dilatih sepenuhnya di Indonesia dan mampu beroperasi dalam bahasa lokal seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. GoTo juga membentuk pusat teknologi di Tiongkok untuk memperkuat keahlian rekayasa produk.
Direktur Keuangan Simon Ho menegaskan bahwa perusahaannya akan terus mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan ketat untuk menjaga profitabilitas. "Sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” tulisnya.
Sebagai informasi, dalam RUPS Juni lalu, perseroan memperkuat jajaran manajemen dengan mengangkat Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Wakil Direktur Utama, Hans Patuwo sebagai Presiden On-Demand Services sekaligus COO Grup, dan Sudhanshu Raheja sebagai Presiden GoTo Financial.
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id






































