Menuju konten utama

Ekosistem GoTo Sumbang Rp481 T ke Ekonomi, Buka 2 Juta Pekerjaan

Kontribusi ekosistem digital GoTo terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2024 mencapai Rp481 triliun. Pangsa pasarnya 25,8% dari ekonomi digital RI.

Ekosistem GoTo Sumbang Rp481 T ke Ekonomi, Buka 2 Juta Pekerjaan
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (10/2/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Hasil kajian lembaga riset ekonomi dan kebijakan publik, Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti), menyimpulkan ekosistem digital PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memberikan sumbangan signifikan terhadap perekonomian nasional pada 2024. Nilainya mencapai Rp480,72 triliun atau setara 2,2 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Laporan riset Prasasti memerinci, kontribusi ekosistem digital GoTo secara langsung terhadap perekonomian RI sebesar Rp355,33 triliun, sementara sumbangan tidak langsungnya mencapai Rp125,39 triliun.

Berdasarkan estimasi Prasasti, dengan kontribusi sebesar itu, pangsa pasar GoTo diperkirakan mencakup 25,8 persen dari ekonomi digital RI. Perhitungan ini merujuk pada total output ekonomi digital nasional yang senilai Rp1.861 triliun.

Dalam penyusunan laporan ini, Prasasti mengukur kontribusi ekonomi digital maupun ekosistem GoTo terhadap ekonomi nasional dengan metode input dan output. Adapun ekonomi digital didefinisikan sebagai kontribusi sejumlah sektor berbasis teknologi informasi dan komunikasi beserta bidang lain yang bergantung pada input digital dalam proses produksinya.

Besarnya kontribusi ekosistem GoTo terhadap perekonomian nasional juga sebanding dengan dampak riilnya, yakni mencetak lapangan kerja bagi 2,03 juta orang atau 1,3 persen tenaga kerja Indonesia pada 2024. Menurut Research Director Prasasti, Gundy Cahyadi, ekosistem GoTo membantu penurunan angka kemiskinan di Indonesia hingga 0,45 poin persentase pada 2024.

"Kontribusi perusahaan teknologi lokal seperti GoTo berdampak sosial nyata melalui penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan pendapatan dan perluasan inklusi keuangan bagi UMKM dan pekerja informal," kata Gundy melalui keterangan resminya pada Selasa (12/8/2025).

Data-data di atas mendasari rekomendasi Prasasti kepada pemerintah untuk memprioritaskan sektor ekonomi digital. Gundy optimistis, sektor ini bisa menjadi salah satu kunci mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang hingga 8%.

Gundy menyarankan agar pemerintah terus berfokus mengembangkan infrastruktur digital. Misalnya, memperluas jaringan serat optik dan 5G di luar Jawa. Tidak kalah penting juga memberikan insentif untuk riset dan pengembangan teknologi cloud hingga kecerdasan buatan (AI).

Dia juga mendorong pemerintah memperluas program pelatihan satu juta talenta data dan AI setiap tahun, serta menciptakan skema pembiayaan inklusif untuk memudahkan pelaku UMKM maupun masyarakat lebih mudah mengadopsi teknologi digital.

"Dukungan komprehensif ini diyakini akan mempercepat tercapainya target pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memastikan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Gundy.

Baca juga artikel terkait EKONOMI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Dwi Ayuningtyas