tirto.id - “Jadi sudah dobel digit ya, sudah tidak satu digit lagi. Di atas 10 persen.”
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo usai mendaftarkan partainya sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU pada Agustus 2022. Perindo gagal masuk parlemen di Pemilu 2019 karena hanya mengantongi sekitar 2,9 juta suara atau 2,67 persen dari suara nasional. Pada 2024 ia berambisi memperoleh suara di atas 10 persen.
Demi menggapai target tersebut, Hary Tanoesoedibjo melakukan sejumlah manuver. Salah satu hal yang menarik adalah upaya Perindo merekrut tokoh-tokoh nasional sebagai pengurus parpol. Tiga di antaranya: Tama S. Langkun (mantan aktivis ICW); mantan Komisioner KPU, Ferry Kurnia, dan eks Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi atau TGB.
Meski demikian, elektabilitas Perindo masih belum konsisten. Dalam survei terbaru SMRC per 3-9 Oktober 2022 terhadap 1.027 responden, suara Perindo masih di bawah ambang batas parlemen 4 persen. Perindo diprediksi hanya memperoleh suara 2,1 persen. Angka ini berada di bawah PPP (3,3 persen) dan di atas PAN (1,2 persen).
Berbeda dengan data yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO). Berdasarlan survei IPO periode 19-24 Oktober 2022 terhadap 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen, Perindo justru lolos parlemen. Ia berada di peringkat 8 dengan angka 4,7 persen. Perindo berada di bawah Nasdem (5,2 persen) dan di atas PAN (2,1 persen).
Selain IPO, survei Litbang Kompas juga memprediksi Perindo lolos dengan perolehan suara 4,5 persen. Bahkan parpol besutan Hary Tanoesoedibjo ini diprediksi mengalahkan Nasdem (4,3 persen) dan PAN (3,1 persen).
Media + Tokoh = Kenaikan Elektabilitas
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago sebut ada sejumlah faktor harus diperhatikan dalam melihat angka survei Perindo yang diprediksi lolos parlemen.
Pertama, kata Pangi, publik perlu melihat rentang waktu pengambilan survei. Kedua, faktor posisi Perindo yang didukung dengan pemberitaan. Sebagai catatan, media grup milik Hary Tanoe (MNC Media) intens memberitakan kegiatan Perindo.
“Perindo, kan, partai yang cukup intens di media ya. Mungkin juga pengaruh intensitas mereka di media, jadi juga cukup mempengaruhi elektabilitas mereka, tingkat popularitas, tingkat kesukaan dan elektabilitas,” kata Pangi kepada reporter Tirto.
Pangi menambahkan, “Kedua, partai ini, kan, logistiknya cukup mumpuni sebagai partai baru, punya modal cukup lah menurut saya. Jadi tidak mengherankan kalau elektabilitas mereka ada kenaikan.”
Faktor lain yang tidak dipungkiri adalah bergabungnya tokoh-tokoh nasional seperti TGB, Ferry Rizky hingga aktivis antikorupsi Tama S. Langkun. Pangi sebut, kepindahan tokoh ikut mempengaruhi persepsi publik sehingga ingin memilih Perindo.
“Mungkin banyak lagi nama-nama yang enggak bisa saya sebut satu per satu, itu mungkin juga berdampak positif sedikit banyak terhadap kenaikan elektabilitas Perindo," kata Pangi.
Selain itu, Pangi tidak memungkiri peran kader Perindo yang ada di DPRD. Perindo setidaknya memiliki 408 anggota DPRD dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Pangi menduga anggota DPRD ini berupaya membangun citra Perindo sehingga meningkatkan angka elektabilitas partai di survei hingga lolos ambang batas parlemen.
“Kemudian yang terakhir, partai ini juga dianggap mungkin punya harapan lolos di ambang batas parlemen untuk kali ini. Ada harapan gitu. Jadi tentu kalua ada harapan, mesinnya jadi bekerja ya, lebih maksimal,” kata Pangi.
Pangi menilai, Perindo bisa lebih optimal lagi bila mereka memastikan bisa membawa harapan publik ke parlemen. Jika Perindo punya harapan, salah satunya lolos ambang batas parlemen, maka tingkat elektabilitasnya akan meningkat.
Pangi juga menilai, kenaikan suara Perindo bukan pada posisi partai yang ikut mengusung salah satu kandidat paslon masa depan, tapi pada pemilihan caleg. Ia beralasan, partai baru atau partai non-parlemen kesulitan mendapatkan caleg berkualitas dan bisa menaikkan elektabilitas. Sebab, caleg ogah berinvestasi di partai yang masih memiliki potensi tidak lolos parlemen.
“Kan setiap orang ingin kepastian, sementara DPR RI ada titik-titik krusial bisa lolos, bisa nggak. Itu yang membuat Perindo agak kewalahan mencari tokoh-tokoh yang potensial untuk di DPR RI-nya,” kata Pangi.
“Rata-rata partai-partai baru non-parlemen maslaahnya di situ, perekrutan [caleg untuk] DPR RI. Lebih susah calegnya yang bermutu, berkualitas," tutur Pangi.
Sementara itu, Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam beranggapan wajar bila Perindo mengalami kenaikan elektabilitas. Sebab, kata dia, posisi Perindo yang menggaet sejumlah tokoh agar bergabung. Di sisi lain, Perindo punya dukungan media dalam mensosialisasikan aksi partai.
“Perindo secara infrastruktur politik, saya kira hari ini sudah sampai di level grass root sehingga tinggal bagaimana membuat program kerja politik itu bisa masif dan kemudian dipublikasi secara masif,” kata Imam.
Imam mengatakan, infrastruktur Perindo membuat mereka bisa menyalip Nasdem maupun PAN sebagaimana survei Litbang Kompas. Imam sebut, PAN tidak memiliki infrastruktur seperti media sebagaimana Perindo.
Sedangkan Nasdem, kata Imam, memiliki tantangan akibat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres meski punya basis media. Sebab, Imam menilai pemilih tradisional Nasdem kurang suka dengan Anies sehingga berpotensi meninggalkan partai besutan Surya Paloh itu.
Namun, apakah Perindo bisa sampai dua digit seperti target Hary Tanoesoedibjo? Ia pesimistis karena hal tersebut terlalu cepat. Akan tetapi, Imam melihat potensi Perindo lolos ke parlemen pada tahun ini walau tidak mendapatkan coattail effect karena tidak mengusung capres.
Kini, kata dia, tantangan Perindo adalah bagaimana memastikan partai tetap solid dalam menghadapi Pemilu 2024. “Tantangannya menjaga soliditas internal dan kemampuan ekspansi dalam menggalang dukungan,” kata Imam.
Respons Partai Perindo
Wakil Ketua Umum DPP Perindo, Ferry Kurnia mengaku bersyukur atas hasil survei yang memprediksi Perindo lolos ambang batas parlemen. Ia menilai angka tersebut tidak lepas dari hasil kerja keras mereka selama ini.
“Ini hasil yang patut kita syukuri, buah dari kerja keras Partai Perindo dari tingkat pusat sampai daerah selama ini. Semoga tren ini tetap terjaga sampai nanti proses pemungutan suara," kata Ferry pada Senin (31/10/2022).
Ferry menambahkan, Perindo tidak akan berhenti setelah memperoleh hasil positif. Ia mengatakan pihaknya akan bekerja demi memenuhi target ketua umum.
“Namun demikian kami tidak boleh berpuas diri dan terlena dengan hasil tersebut. Ini harus dioptimalkan dengan kerja elektoral ke depannya karena target kami mencapai dobel digit atau 10 persen lebih," kata Ferry.
Ferry mengaku, ada 4 aspek dalam upaya mendongkrak elektabilitas. Pertama, Perindo konsisten dengan gerakan pro-rakyat seperti Gerobak Perindo, Ambulans Perindo, bakti sosial, pemberian bantuan sosial, dan pelatihan kepada UMKM.
Kedua, kata Ferry, tokoh-tokoh Perindo sudah mulai muncul seperti kehadiran TGB dan tokoh daerah lain. Ketiga adalah gerakan masif terstruktur secara kepartaian dari pusat hingga daerah.
“Empat, membangun narasi dan gagasan besar seperti konvensi rakyat, akademi Perindo dan lain-lain," kata Ferry.
Kini, Ferry mengaku, Perindo tengah berupaya agar para bacaleg mereka bisa meningkatkan elektabilitas Perindo. Mereka mengupayakan agar bacaleg bisa punya elektabilitas baik, berintegritas, berkompetensi, dan punya jaringan loyal di tingkat partai.
“Selain itu yang lebih penting juga ada penguatan saksi-saksi sampai tingkat lapangan," kata Ferry.
Ia optimistis Perindo bisa memenuhi target dobel digit dengan kerja kolegial antara pengurus pusat, pengurus daerah, dan para caleg mereka.
“Dan tentunya harapan kami semoga pemilu aman, damai dan kami bisa menghasilkan anggota legislatif yang duduk di Senayan dan anggota DPRD-DPRD provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia," kata Ferry.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz