Menuju konten utama

Demo di Jakpus, Mahasiswa Bakar Ban hingga Bendera Gerindra

BEM SI menggelar aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

Demo di Jakpus, Mahasiswa Bakar Ban hingga Bendera Gerindra
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI, menyelenggarakan aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (17/2/2025). Sejumlah demonstran melakukan aksi pembakaran ban, poster, hingga bendera partai Gerindra. tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/02/2025). Imbas dari demo ini lalu lintas dari arah Bundaran HI ke Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, ditutup.

Pantauan reporter Tirto di lokasi, pukul 17.30 WIB, terjadi aksi pembakaran ban hingga asap hitam mengepul di sekitar demonstran. Mereka juga membakar beberapa barang lainnya, seperti sampah kardus, banner, ban, hingga poster yang dibawa. Mahasiswa juga terlihat mencoba membakar bendera Partai Gerindra dan poster bergambar Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.

Di hadapan semua mahasiswa, orator menyinggung pemangkasan anggaran dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia meminta pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan tersebut.

Koordinator Pusat BEM SI, Bagas, mengatakan bahwa aksi bertajuk ‘Indonesia Gelap merupakan sikap yang merangkum berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Salah satunya, kata dia, negara memaksakan satu program tanpa mempertimbangkan kajian mendalam dan mempertimbangkan struktur kondisi masyarakat.

“Akhirnya jawabannya apa? Akhirnya lewat Impres, lewat bagaimana efisiensi anggaran itu dilakukan, banyak sekali pemangkasan, kita menyebutnya bukan efisiensi, tapi pemangkasan, terkait berbagai banyak kementerian dan lembaga yang sangat erat sama kebijakan dan pelayanan publik,” jelas Bagas, ditemui disela-sela demonstrasi.

Bagas mengatakan aksi pembakaran bendera Partai Gerindra, di luar perencanaan dan dilkukan atas sikap impulsif demonstrasi.

“Kita enggak ada agenda bakar-bakar. Itu sikap impulsif aja,” ucap Bagas.

Secara terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan pemerintah tidak ada pemotongan biaya operasional perguruan tinggi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, maupun beasiswa.

Dia menyebut arahan Presiden Prabowo, menyebut kebijakan pemotongan anggaran pendidikan tidak boleh dilakukan. Terkait dengan isu pemotongan anggaran pendidikan yang beredar di masyarakat, Hasan memastikan informasi tersebut tidak benar.

"Beliau sampaikan juga kepada teman-teman yang dari kampus bahwa presiden tegas sekali, biaya operasional perguruan tinggi, KIP Kuliah, dan beasiswa sama sekali enggak boleh dikurangi," ujar Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Saat ditanya mengenai kemungkinan Presiden, Kantor Staf Presiden (KSP), atau Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) menemui perwakilan demonstran, Hasan mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

"Saya belum tahu informasi itu. Tadi enggak dibahas soal itu,” ujarnya.

Reporter Tirto sudah mencoba menghubungi pihak Partai Gerindra terkait dengan aksi pembakaran benderanya. Namun, hingga berita ini dipublikasikan belum mendapat respons.

Baca juga artikel terkait PEMANGKASAN ANGGARAN BELANJA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama