Menuju konten utama

Demo Buruh di Jakarta Tuntut UMP 2025 Naik hingga 10 Persen

Demo buruh di Jakarta hari ini menurut agar pemerintah menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 mulai 8 hingga 10 persen.

Demo Buruh di Jakarta Tuntut UMP 2025 Naik hingga 10 Persen
Presiden KSPI Said Iqbal saat memberikan pernyataan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024). tirto.id/Naufal

tirto.id - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menuntut sejumlah hal melalui aksi buruh yang digelar di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024) siang. Salah satu tuntutannya, yakni menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 mulai 8 persen hingga 10 persen.

“Untuk menyampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait dua hal. Yang pertama, naikkan upah minimum 8 persen-10 persen," ucap Said Iqbal di sekitar Patung Kuda.

Menurut dia, elemen buruh memiliki alasan tersendiri soal tuntutan kenaikan UMP 2025 hingga 10 persen. Alasan tersebut, yakni buruh merasa berkeberatan ketika kenaikan UMP didasari oleh pertumbuhan ekonomi atau inflasi.

Said Iqbal menyebutkan, dasar kenaikan UMP itu selalu digunakan oleh pemerintah dan unsur pengusaha setiap tahunnya.

“Dalam lima tahun, upah buruh itu enggak naik, upah teman-teman juga enggak naik. Lima tahun terakhir itu, tiga tahun pertama, 0 persen kami naik upah. Padahal, [harga] barang naiknya adalah tiga persen," tutur dia.

Said Iqbal lantas membandingkan kenaikan upah buruh dengan elemen lain yang mengalami kenaikan upah signifikan. Misalnya, pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri.

Lantaran kenaikan upah hanya dialami segelintir elemen, Said Iqbal mewajarkan adanya deflasi yang terjadi selama lima bulan terakhir. Menurut dia, masyarakat menengah atas membelanjakan uangnya dengan uang tabungan.

“Karena dia [masyarakat kelas atas] belanja pakai uang tabungan, berarti dia irit, hemat. Akibat dia menghemat belanja barang, uang yang beredar di masyarakat, di kelas menengah atas, minim," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Said Iqbal menyinggung pidato Prabowo saat dilantik di Gedung MPR beberapa waktu lalu, yakni masyarakat menengah atas membantu masyarakat menengah bawah.

"Pak Presiden Prabowo kan jelas dalam pidato kenegaraannya di MPR dalam pelantikan. Yang kuat, yang kaya, membantu yang lemah dan yang miskin. Yang lemah dan yang miskin bersatu," tutur dia.

Baca juga artikel terkait DEMO BURUH atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Abdul Aziz