Menuju konten utama

Danantara Perkirakan Pembangunan PLTSa Bisa Serap 1.000 Pekerja

Selain penyerapan tenaga kerja langsung, aktivitas konstruksi juga akan memicu efek berganda yang menciptakan lapangan kerja tambahan di sektor pendukung.

Danantara Perkirakan Pembangunan PLTSa Bisa Serap 1.000 Pekerja
Petugas menunjukkan proses pengolahan sampah menjadi energi listrik saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/10/2023). ANTARAFOTO/Maulana Surya/Spt.

tirto.id - Badan Pengelola Investasi Danantara memproyeksikan pembangunan setiap Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) akan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja langsung selama masa konstruksi.

Proyeksi ini disampaikan langsung oleh Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja. Menurutnya, serapan tenaga kerja ini baru estimasi awal, tanpa menghitung dampak lanjutannya ke perekonomian sekitar.

“Pada masa konstruksi itu sendiri pasti akan banyak lapangan kerja. Bisa saya hitung kasar dari tim bisa sampai 500 sampai 1.000 orang yang langsung terlibat dalam konstruksi itu. Belum juga multipliernya,” katanya di Kantor Danantara, Selasa (30/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa selain penyerapan tenaga kerja langsung, aktivitas konstruksi juga akan memicu efek berganda yang menciptakan lapangan kerja tambahan di sektor pendukung.

Pembangunan PLTSa diperkirakan memakan waktu 18 hingga 24 bulan dengan ongkos sebesar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun untuk satu PLTSa dengan kapasitas pengolahan 1.000 ton sampah per hari.

Setelah konstruksi selesai, proyek akan memasuki fase operasional yang juga akan menyerap tenaga kerja untuk menjalankan dan mengoperasikan pembangkit, disertai dengan efek pengganda baru bagi perekonomian lokal.

Stefanus menekankan bahwa Danantara merupakan salah satu pihak dalam program besar ini. Keterlibatan aktif Pemerintah Daerah dinilai sebagai faktor kunci kesuksesan, terutama dalam menjamin pasokan sampah yang cukup.

"Jadi seluruh pihak itu harus memberikan kontribusi yang baik," ujarnya.

Ia pun menyebut perlunya dukungan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk pasokan sampah ini.

Proyek PLTSa tidak hanya menjadi solusi untuk masalah persampahan dan energi, tetapi juga motor penggerak ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja yang signifikan.

“Pembangunannya itu kira-kira butuh 18 sampai 24 bulan. Pasti kita akan meng-hire orang-orang yang menjalankan mengoperasikan itu. Dan ada efek multiplier-nya lagi yang bisa beberapa kali lipat,” ucapnya.

Pemerintah menargetkan untuk membangun PLTSa di 33 kota di Indonesia dengan target awal menyasar kota-kota dengan masalah menumpuk terlebih dahulu antara lain seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait DANANTARA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra