Menuju konten utama

Danantara Beri Sinyal Setujui Tambahan Suntikan Modal ke Garuda

Rosan mengatakan rencana penambahan modal ini menunjukkan keseriusan Danantara dalam membuat Garuda lebih baik.

Danantara Beri Sinyal Setujui Tambahan Suntikan Modal ke Garuda
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta, Jumat (10/10/2025). Forum bertema Investing for a Resilient, Sustainable and Prosperous World itu menghadirkan sekitar 250 pembicara serta diikuti lebih dari 100 pebisnis dan filantropis untuk mendorong kolaborasi global dalam mempercepat transisi ekonomi berkelanjutan melalui investasi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/sgd

tirto.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana memberikan tambahan suntikan modal untuk PT Garuda Indonesia Tbk, setelah sebelumnya Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund/SWF) Indonesia itu telah menyalurkan modal sebesar 405 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp6,65 triliun pada akhir Juni lalu.

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan rencana penambahan modal ini menunjukkan keseriusan Danantara dalam membuat Garuda lebih baik.

"Ini kita mau menunjukkan kepada bahwa kita ini serius. Karena di dalam Garuda ini, kita juga menginvestasikan dana yang tidak kecil, ya. Kita sudah kucurkan 400 juta dolar dan kemungkinan akan bertambah," ungkapnya kepada awak media, di sela gelaran 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, di Hotel JS Luansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Keseriusan ini pun ditunjukkan Danantara dalam pemilihan jajaran direksi dan komisaris Garuda melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), termasuk dengan menempatkan dua warga negara asing dalam jajaran direksi perusahaan dengan kode saham GIAA itu. Namun, penempatan direksi asing di tubuh Garuda Indonesia dilakukan dengan pertimbangan bahwa keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat di industri penerbangan.

"Kalau kita lihat contoh dari Garuda ini adalah pertama yang sudah berkarir 25 tahun di Singapore Airlines. Yang kedua adalah sudah berkarir juga sangat-sangat lama di Air Iberia, di 3 perusahaan atau 4 perusahaan penerbangan lainnya. Jadi itu yang kita untuk Chief of Transformasi karena memang dibutuhkan transformasi yang sangat signifikan dari Garuda," tambah Rosan.

Dengan latar belakang itu, penunjukan Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi di Garuda Indonesia dirasa sudah tepat untuk rencana transformasi Perseroan.

"Jadi kita melihat bahwa manajemen memiliki peran yang sangat-sangat penting," lanjut Rosan.

Sementara itu, sebelumnya Danantara telah berkomitmen untuk memberi pinjaman modal kepada Perseroan hingga 1 miliar dolar AS. Pada tahap pertama Danantara akan menyalurkan pinjaman modal pemegang saham senilai Rp6,65 triliun atau setara 405 juta dolar AS, yang dialokasikan untuk mendanai kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan armada (maintenance, repair and overhaul/MRO).

Dukungan pendanaan ini akan digunakan untuk melakukan transformasi komprehensif Garuda Indonesia mencakup optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyelamatan kinerja.

"405 juta dolar AS dibagi, 111 juta dolar AS untuk Garuda Indonesia, sisanya 290 juta dolar AS sekian untuk Citilink," kata Direktur Keuangan Garuda Indonesia Prasetio, dalam dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Baca juga artikel terkait ROSAN ROESLANI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana