tirto.id - Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering(IPO) dilakukan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group/CDIA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/7/2025). Target pendanaannya maksimal Rp2,37 triliun.
CDIA melepas 12,48 miliar saham dengan harga penawaran Rp190 per lembar saham. Pada IPO ini, saham CDIA menyentuh auto reject atas (ARA).
Melalui dana yang dihimpun dari IPO tersebut, CDIA akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis, dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri.
Sebagai informasi, CDIA merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). CDIA menaungi sejumlah bisnis di bidang pembangkit listrik hingga pengolahan air.
Perusahaan ini milik konglomerat Prajogo Pangestu. Saat ini CDIA menjalankan kegiatan usaha utama sebagai perusahaan holding, serta aktivitas konsultasi manajemen lainnya.
Selain itu, CDIA juga memiliki bisnis di empat bidang lain yang dijalankan lewat anak usaha. Di bidang energi ada PT Krakatau Chandra Energi (KCE) menjadi pemasuk tenaga listrik di area Kawasan Industri Krakatau (KIK) Cilegon.
Di bidang logistik dua (2) anak usaha CDIA, yakni PT Chandra Shipping Internasional (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Keduanya menyediakan jasa perkapalan untuk industri petrokimia, gas, dan minyak bumi.
Bisnis CDIA di bidang pelabuhan dan penyimpanan ada PT Redeco Petrolin Utama (RPU). Kemudian, di bisnis pengolahan air bersih terdapat PT Krakatau Tirta Industri (KTI).
Dari total bisnis yang dijalankan itu, CDIA meraup pendapatan sekitar US$102,25 juta pada 2024. Laba bersih CDIA sebesar US$32,69 juta dengan margin 31,97%.
Apa Saja Perusahaan Prajogo Pangestu yang ada di BEI Selain CDIA?
Selain CDIA, konglomerat Prajogo Pangestu sekaligus salah satu orang terkaya di Indonesia ini juga memiliki perusahaan lain yang sahamnya sudah melantai di BEI. Berikut ini daftar perusahaan milik Prajogo Pangestu yang ada di Bursa Efek Indonesia.
1. PT Barito Pacific (BRPT)
Perusahaan ini telah go public pada 1993 dengan nama Barito Pacific Timber. Kemudian berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.Tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen dari perusahaan petrokimia Chandra Asri (TPIA) yang juga diperdagangkan di BEI. Barito Pacific Group adalah perusahaan energi yang terintegrasi di Indonesia dengan berbagai aset di sektor energi dan industri.
2. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan unit bisnis milik Prajogo Pangestu yang bergerak di sektor pertambangan mineral dan energi, dengan fokus pada pertambangan batu bara di Kalimantan. CUAN merupakan salah satu emiten yang mengalami lonjakan harga ribuan persen sejak pertama kali melantai di BEI pada awal tahun 2023.3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya di bidang pembangkit listrik. Bisnis utama BREN saat ini adalah melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal Group, yang merupakan produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka di Indonesia.Selain panas bumi, BREN juga mulai berekspansi ke teknologi energi terbarukan lainnya, seperti energi angin (PLTB) melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy. Perusahaan ini fokus pada penyediaan energi bersih dan rendah emisi.
4. PT Chandra Asri Pacific TBK (TPIA)
Perusahaan ini bergerak di bidang petrokimia dan infrastruktur. PT Chandra Asri Pacific TBK (TPIA) merupakan produsen petrokimia terbesar di Indonesia, yang mengoperasikan kompleks produksi dan pengolahan petrokimia terintegrasi.5. PT Petrosea Tbk (PTRO)
PT Petrosea Tbk (PTRO) bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi, serta jasa minyak dan gas bumi. Petrosea merupakan perusahaan multi-disiplin yang menyediakan berbagai layanan di sektor energi dan infrastruktur.Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Elisabet Murni P
Masuk tirto.id


































