Menuju konten utama

12 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Ada banyak daerah penghasil emas di Indonesia. Simak 12 daerah penghasil emas terbesar di Indonesia dengan membaca artikel ini.

12 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
Alat berat mengangkut ore hasil pertambangan di Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI) Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.

tirto.id - Indonesia merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia. Perkiraan produksi emas Indonesia mencapai 48 ton per tahun.

Dalam publikasi berjudul Booklet Tambang Emas Perak 2020 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, disebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.

Indonesia memiliki cadangan emas sejumlah 5 persen atau setara 2.600 ton emas yang masih dapat ditambang atau diekstraksi. Perkiraan jumlah cadangan emas tersebut sama dengan cadangan emas yang dimiliki oleh Brazil.

Sementara itu, daerah penghasil emas di Indonesia tersebar di beberapa provinsi, mulai dari kawasan di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, hingga Jawa.

Beberapa contoh daerah penghasil emas terbesar di Indonesia ialah Kalimantan Tengah, Papua Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. Papua Tengah merupakan provinsi lokasi tambang emas terbesar di indonesia yang saat ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia.

Daftar Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Sebaran daerah penghasil emas terbesar di Indonesia berada di sejumlah provinsi seperti Papua Tengah, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, Maluku Utara, NTB, dan lain sebagainya.

Berikut ini daftar 12 daerah penghasil emas terbesar di Indonesia:

1. Mimika, Papua Tengah

Mimika, Papua Tengah adalah salah satu daerah penghasil emas terbesar di dunia. Salah satu tambang emas besar di Mimika adalah Grasberg Block Cave (GBC). Tambang emas Blok Gua Grasberg hingga kini dikelola oleh PT Freeport Indonesia, perusahaan yang sebagian besar sahamnya saat ini sudah menjadi milik pemerintah Indonesia.

Di Kabupaten Mimika, juga terdapat tambang emas Deep Mill Level Zone (DMLZ). Tambang DMLZ yang berlokasi di distrik Grasberg Papua juga dikelola oleh PT Freeport Indonesia.Tambang DMLZ menyimpan sejumlah mineral yang teridentifikasi sebanyak 77 juta ton, dan perkiraan jumlah mineral yang masih belum pasti sebanyak 305 juta ton. Mineral-mineral tersebut mencakup kombinasi konsentrasi emas, perak, dan tembaga.

Kawasan kota yang menjadi pusat aktivitas Freeport di Mimika adalah Tembagapura dan Kuala Kencana. Produksi emas Freeport mencapai sekitar 1,9 juta ons per tahun pada 2023. Perusahaan yang sama pun menghasilkan sekitar lebih dari 1,6 miliar pon tembaga selama 2023.

2. Banyuwangi, Jawa Timur

Tambang emas Tujuh Bukit atau Tambang Tumpang Pitu di Banyuwangi, Jawa Timur merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia. Tambang emas ini terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Tambang emas di Tumpang Pitu dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Tbk.

Dikutip dari laman Merdeka Copper Gold, BSI menjalankan kegiatan penambangan di Tambang Emas Tujuh Bukit dengan merujuk pada Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang telah diperoleh sejak tahun 2012. Izin tersebut mencakup lahan seluas 4.998 hektare yang terletak di wilayah hutan produksi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Dari total luas lahan tersebut, BSI hanya memanfaatkan 992 hektare untuk melaksanakan operasi tambang.

3. Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat

Gunung Pongkor merupakan salah satu daerah penghasil emas di Indonesia yang dikelola oleh Tambang Emas Pongkor (TEP), bagian dari BUMN PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Lokasi tambang emas Gunung Pongkor berada di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kawasan ini berjarak sekitar 54 kilometer dari Kota Bogor.

Eksplorasi logam dasar di tambang Gunung Pongkor telah dilakukan sejak tahun 1974. TEP memiliki tiga urat kuarsa yang kaya akan emas dan perak, yaitu urat Ciguha, urat Kubang Kicau, dan urat Cicurug.

Cadangan geologi di Gunung Pongkor mencapai sekitar 6 juta ton bijih emas dengan kadar emas rata-rata sekitar 17,14 gram per ton dan kadar perak sekitar 154,28 gram per ton.

Mengutip artikel Menyusuri Jejak Gurandil di Tambang Emas Pongkor (2012) dalam situs Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, cadangan emas Gunung Pongkor diperkirakan dapat dipertahankan hingga 12 atau 14 tahun ke depan.

4. Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Tambang emas bernama Tambang Onto berada di kawasan Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tambang Onto merupakan hasil eksplorasi yang dilakukan PT Sumbawa Timur Mining (STM) sejak tahun 2010. Penemuan deposit bijih tembaga-emas di wilayah ini diumumkan pada Februari 2020 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Berdasarkan hasil eksplorasi hingga Desember 2019, sumber daya mineral Tambang Onto diperkirakan mencapai 1,7 miliar ton, dengan kandungan 0,89% tembaga dan 0,49 g/t emas. Sebanyak 64 lubang pemboran telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas, dan karakteristik sumber daya mineralnya.

5. Sumbawa Barat, NTB

Tambang emas Batu Hijau berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tambang Batu Hijau merupakan tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia. Tambang ini bahkan diperkirakan memiliki cadangan terbesar di seluruh Indonesia.

Tambang Batu Hijau dibuka sejak tahun 2000. PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah perusahaan tambang Indonesia yang mengelola operasional tambang Batu Hijau.

6. Halmahera Utara, Maluku Utara

Tambang emas Gosowong terletak di Pulau Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Tambang emas ini dioperasikan oleh PT Nusa Halmahera Minerals.

Gosowong, sebagai salah satu daerah penghasil emas terkemuka di Indonesia, memiliki cadangan emas sekitar 26,9 ton. Sejak tahun 1999, tambang Gowosong telah aktif beroperasi, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional.

7. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terdapat Tambang emas Martabe. Tambang Martabe dioperasikan oleh PT Agincourt Resource. Tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1997.

Potensi emas di tambang Martabe mencapai 8,05 juta ons. Sementara itu, potensi peraknya mencapai 77 juta ons. Pada tahun 2022, produksi emas dari tambang Martabe tercatat mencapai 280.000 ons.

8. Aceh Tengah, Aceh

Tambang emas di Aceh Tengah dioperasikan oleh PT. Linge Mineral Resources. Tambang emas ini berada di wilayah Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Tambang emas ini sempat menjadi sorotan karena berbagai kontroversi.

9. Pohuwato, Gorontalo

Di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontolo, terdapat proyek pembukaan tambang emas yang bernama Pani Gold Project (Proyek Emas Pani). Mengutip situs Merdeka Copper Gold, perusahaan yang mengelola proyek ini, Pani Gold Project akan menjadi tambang emas primer yang terbesar di Indonesia. Kandungan sumber daya mineral di tambang ini ditaksir sebesar 6,6 juta ons emas.

Pani Gold Project diperkirakan akan memulai proses produksi emas pada akhir 2025. Investasi di proyek pertambangan emas ini diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Lokasi pertambangan emas Pani berada di Desa Hulawa, Buntulia, Pohuwato, Gorontalo.

10. Minahasa Utara, Sulawesi Utara

Tambang emas Toka Tindung terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Tambang emas ini merupakan salah satu wilayah operasi pertambangan emas terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berada sekitar 35 km arah timur laut dari Manado, tambang emas murni di Toka Tindung dioperasikan oleh PT Archi Indonesia Tbk.

PT Archi Indonesia Tbk mengelola bisnis pertambangan emas melalui anak perusahaannya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). Keduanya kini merupakan pemegang Kontrak Karya (CoW) untuk konsesi pertambangan seluas 40.000 hektar di Sulawesi Utara.

11. Kapuas, Kalimantan Tengah

Tambang emas di Kalimantan Tengah terletak di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas. Desa ini dikenal sebagai wilayah penghasil emas. Mayoritas penduduk desa ini mencari nafkah dari kegiatan penambangan emas, baik yang dilakukan secara legal maupun ilegal.

Sejak tahun 1980-an, aktivitas pertambangan emas telah menjadi bagian hidup masyarakat Desa Pujon. Meskipun sebagian besar warga terlihat hidup berkecukupan dengan kepemilikan mobil dan sepeda motor, mereka dihadapkan pada bencana dan konflik yang timbul akibat pertambangan ilegal.

12. Bombana, Sulawesi Tenggara

Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara termasuk daerah penghasil emas yang cukup sering menyita perhatian. Namun, pemberitaan tentang tambang emas di Bombana sering kali terkait dengan aktivitas penambangan ilegal, atau bahkan kecelakaan yang dialami oleh penambang rakyat.

Lokasi tambang emas di Bombana menyebar di sejumlah kecamatan, seperti Rarowatu dan Rarowatu Utara. Mengutip data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, pada 2022 lalu, setidaknya ada 7 perusahaan tambang emas di Bombana. Perusahaan-perusahaan tersebut mengelola tambang emas di 5 kecamatan, yakni Rarowatu Utara, Lantari Jaya, Kabaena Tengah, Kabaena Timur, dan Poleang Utara.

Baca juga artikel terkait TAMBANG EMAS atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Balqis Fallahnda & Addi M Idhom