tirto.id - Para ahli sosiologi memberikan perhatian besar terhadap topik perubahan sosial. Oleh karena itu, ada beragam jenis teori perubahan sosial dalam sosiologi.
Perhatian besar muncul karena kehidupan masyarakat di semua wilayah dari masa ke masa selalu menunjukkan gejala perubahan. Setiap masyarakat mengalami perubahan di banyak aspek kehidupan.
Ken Plummer dalam Sociology: The Basics (2016:243) bahkan menyimpulkan, ilmu sosiologi lahir karena terjadi perubahan sosial besar, terutama saat dunia memasuki abad modern. Ilmu sosiologi kemudian terus berkembang mengikuti berbagai perubahan sosial yang bermunculan.
Merujuk ulasan di laman Libraries University of Minnesota, perubahan sosial dapat berlangsung dalam bentuk transformasi budaya dan perilaku masyarakat, institusi sosial, hingga struktur sosial.
Perubahan sosial juga terjadi terus menerus seiring dengan berjalannya kehidupan manusia. Hal ini merupakan salah satu karakter khas dari fenomena tersebut.
John J. Macionis dalam bukunya, Sosciology (2008:631) menjelaskan perubahan sosial punya 4 karakteristik yang utama. Empat karakteristik itu adalah:
- Perubahan sosial bisa terjadi sepanjang waktu;
- Perubahan sosial bisa karena disengaja, tapi sering kali berlangsung tanpa direncanakan;
- Perubahan sosial bisa memantik kontroversi;
- Sejumlah perubahan bisa berpengaruh lebih besar dari perubahan lain, seperti terlihat dari perbedaan dampak berubahnya mode berpakaian dengan efek inovasi teknologi komputer yang mengubah banyak hal.
Sementara mengutip Modul Sosiologi (2020) terbitan Kemdikbud, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat bisa dibedakan jenisnya dari segi proses dan skala peristiwanya.
Dari segi proses, ada jenis perubahan sosial yang berlangsung lambat atau disebut dengan evolusi. Selain itu, terdapat pula perubahan sosial yang berjalan cepat atau revolusi.
Lalu, dari segi skalanya, perubahan sosial bisa berlangsung dalam bentuk kecil dan besar. Ia dianggap perubahan sosial kecil saat tak berpengaruh langsung ke struktur masyarakat, seperti berubahnya mode rambut dan pakaian.
Ia dianggap sebagai perubahan sosial besar apabila memicu berubahnya struktur masyarakat, seperti saat inovasi teknologi masuk ke sektor pertanian, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.
Mengutip penjelasan M. Tahir Kasnawi dan Sulaiman Asang dalam Modul "Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial" terbitan UT, perubahan di kehidupan masyarakat bisa berkaitan dengan interaksi antarsesama warga, atau hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Namun, banyak orang mengalami perubahan itu tanpa menyadari betul dampaknya.
Karena perubahan sosial bisa berlangsung terus menerus, sering kali ia luput dari perhatian orang kebanyakan. Ia kerap dianggap proses kehidupan yang biasa sekalipun pada dasarnya membawa pengaruh besar dalam kehidupan.
Jika melihat bagaimana cara orang-orang Indonesia berkomunikasi atau berpakaian pada tahun 1990-an dan 2021 akan terlihat jelas bedanya. Hal itu berarti ada perubahan besar yang terjadi dalam kurun 3 dekade terakhir meski ia mungkin dinilai biasa saja oleh khalayak umum.
Perubahan sosial bakal terlihat jauh lebih mencolok apabila membandingkan kondisi kehidupan manusia berdasarkan tipe-tipe zamannya. Sebagian besar ahli sosiologi membagi tipe masyarakat berdasar kategorisasi zaman perkembangan manusia dalam sejarah peradaban.
Tipe-tipe itu adalah masyarakat di masa berburu-meramu, masa hortikultura dan penggembalaan, masa pertanian, masa industri, hingga masa pascaindustri. Masing-masing masa itu menunjukkan corak kehidupan manusia yang jauh berlainan, dan jelas memperlihatkan perubahan sosial konstan di berbagai aspek kehidupan.
Contoh Perubahan Sosial di Ekonomi dan Pendidikan
Paparan di atas menyimpulkan bahwa perubahan sosial tidak hanya terjadi terus menerus, tetapi menyentuh pula banyak aspek kehidupan di masyarakat. Dimensi perubahan tersebut sangat luas dan terjadi di berbagai bidang.
Bidang ekonomi dan pendidikan pun tidak luput dari perubahan sosial. Fenomena perubahan sosial di bidang ekonomi dan pendidikan patut dicermati karena dua sektor itu berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.
Mengutip salah satu artikel dalam Jurnal Endogami (Vol 1, No 2, 2018), transformasi masyarakat bisa terjadi karena ada perubahan pola perekonomian. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi struktur sosial masyarakat.
Perubahan sosial dalam bidang ekonomi itu juga tidak melulu berkaitan dengan inovasi teknologi dan pola produksi maupun pasar, tetapi juga bisa berhubungan dengan budaya komunitas, konsep moralitas, hingga struktur kekuasaan.
Ilustrasinya bisa terlihat pada masyarakat desa. Ketimpangan dalam hal kepemilikan tanah dan kehadiran teknologi membuat kesempatan bekerja di sektor pertanian menyempit. Perubahan ini kemudian bisa memicu sebagian masyarakat mencari pekerjaan di sektor non-pertanian, seperti industri atau usaha informal. Akibatnya muncul banyak usaha kecil di perdesaan dan urbanisasi.
Adapun bidang pendidikan, dapat memicu perubahan sosial dan bisa pula menerima dampaknya. Hal ini karena proses transformasi masyarakat sering kali berawal dari pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan bisa mendorong perubahan di berbagai sektor, temasuk ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, industrialisasi di berbagai wilayah sudah terbukti turut mendorong perubahan orientasi pendidikan yang lebih berfokus mencetak tenaga kerja terampil. Perubahan sosial, budaya hingga ekonomi juga telah mendorong banyak pergeseran dalam sistem pendidikan.
Berikut sejumlah contoh kasus perubahan sosial di bidang ekonomi dan pendidikan yang selama ini terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama yang berada di Indonesia.
1. Contoh perubahan sosial di bidang ekonomi
a. Meluasnya penggunaan internet dan munculnya inovasi teknologi komunikasi memicu lahirnya e-commerce yang dengan cepat menggeser kebiasaan masyarakat Indonesia dalam aktivitas jual-beli barang/jasa. Sekarang ini sebagian transaksi jual-beli barang/jasa di Indonesia berlangsung secara online via e-commerce. Profesi pedagang online juga bertambah populer di Indonesia pada 5-10 tahun terakhir.
b. Mengutip sebuah ulasan di Jurnal Sejarah dan Budaya (Vol 9, No 1, 2015), penerapan sistem tanam paksa pada zaman kolonial Belanda telah mendorong perubahan besar, yakni monetisasi (ekonomi berbasis uang) di Pulau Jawa. Efeknya, perubahan sosial ekonomi terjadi, yang salah satunya ditandai dengan kemunculan golongan pekerja bebas atau pekerja upahan di Jawa sejak abad ke-19.
c. Sejak beberapa dekade silam, industrialisasi tumbuh di berbagai kota besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya alih fungsi lahan dari untuk pertanian menjadi lokasi pabrik. Peralihan profesi di masyarakat juga semakin banyak terjadi di berbagai daerah. Dari semula didominasi petani dan pekerja sektor informal, kini profesi masyarakat di Indonesia banyak sebagai pekerja, baik di sektor industri, bisnis jasa dan perdagangan, transportasi, dan lain sebagainya.
2. Contoh perubahan sosial di bidang pendidikan
a. Peningkatan kesejahteraan sebagian masyarakat, tingginya kebutuhan tenaga kerja terdidik, dan kemajuan pembangunan telah membuat jumlah peserta didik di Indonesia terus meningkat. Akses ke jenjang pendidikan juga semakin tinggi, sehingga kini lebih banyak sarjana di Indonesia ketimbang periode 30 hingga 50 tahun lalu.
b. Hadirnya inovasi teknologi komunikasi dan informasi yang cepat turut mengubah pendidikan di Indonesia. Akibatnya, saat ini penggunaan komputer, internet, dan sumber-sumber pustaka digital semakin banyak sekaligus lumrah di sekolah-sekolah.
c. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan para pelajar dan mahasiswa belajar dari jarak jauh, terbukti membuat penggunaan sarana pembelajaran online bertambah populer di sekolah-sekolah dan kampus. Sebelumnya, sarana pembelajaran online memang sudah digunakan sejak beberapa tahun lalu, tapi tidak semasif pada tahun 2020 dan 2021 saat pandemi terjadi. Di sisi lain, perubahan ini juga memicu polemik karena sebagian masyarakat menilai pembelajaran online memakan biaya tidak sedikit dan kurang efektif.
d. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dan perluasan akses internet di Indonesia telah mengubah sistem ujian ke arah sistem online. Kini, pelaksanaan ujian masuk universitas negeri, seperti SNMPTN, SBMPTN dan lain sebagainya, telah menggunakan sistem online secara penuh. Hal seperti ini jauh berbeda dari sistem ujian masuk PTN pada 10 atau 20 tahun lalu.
Editor: Iswara N Raditya