Menuju konten utama

4 Contoh Modul Pembelajaran Deep Learning

Contoh modul pembelajaran Deep Learning bisa menjadi panduan pembelajaran. Simak struktur modul pembelajaran Deep Learning.

4 Contoh Modul Pembelajaran Deep Learning
Ilustrasi Modul Pelajaran. foto/Istockphoto

tirto.id - Contoh modul pembelajaran Deep Learning dapat dipelajari lebih dini. Pendekatan pembelajaran berbasis Deep Learning disebut-sebut akan menggantikan Kurikulum Merdeka.

Penggunaan modul pembelajaran Deep Learning mencuat seiring berkembangnya kebutuhan pendidikan yang lebih adaptif terhadap teknologi kecerdasan buatan.

Penjelasan sempat disampaikan dalam rilis siniar bertajuk Refleksi, Edukasi, dan Berbagi Obrolan Inspiratif (REBORN #3) dengan tema ‘Deep Learning: Belajar Cerdas, Ngajar Makin Gampang’ oleh Pusbangkom Kemenag.

Menurut salah satu narasumber, deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tiga elemen utama, yaitu mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan).

Implementasi deep learning dihadapkan pada masalah masih banyak guru dan siswa yang terbiasa dengan metode pengajaran tradisional. Mereka disebut merasa kesulitan untuk beralih ke pendekatan yang menempatkan guru sebagai mitra proses belajar siswa.

Contoh modul pembelajaran deep learning memiliki peran penting dalam mendorong penerapan metode yang sama di dunia pendidikan. Modul membantu mengonversi konsep menjadi materi yang mudah dipahami dan aplikatif, terutama melalui praktik langsung seperti eksperimen dan analisis data.

Selain memudahkan guru menyusun materi ajar yang terstruktur, modul juga memperkuat literasi kecerdasan buatan di kalangan peserta didik serta menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan industri digital.

Contoh Modul Pembelajaran Deep Learning dan Link Unduhnya

Dalam menghadapi wacana penerapan pendekatan pembelajaran berbasis deep learning, guru dan tenaga pendidik perlu mulai mempelajari konsep dan praktik sejak dini. Membaca dan memahami modul pembelajaran deep learning dari sekarang bisa membuat guru lebih mudah untuk menyusun strategi mengajar.

Pendekatan deep learning dalam pendidikan bukan sekadar penguasaan teknologi, tetapi juga perubahan cara berpikir dalam proses belajar-mengajar. Itu sebabnya, pemahaman terhadap prinsip dan struktur modul pembelajaran deep learning menjadi langkah awal penting dalam rangka mendukung transisi kurikulum yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.

Contoh modul dapat menjadi road map strategis guru dalam merancang proses pembelajaran melalui deep learning. Melalui pendekatan berbasis deep learning, guru diyakini bisa membangkitkan minat dan motivasi belajar murid, mendorong untuk memecahkan masalah melalui pendekatan berbasis proyek, serta membangun keterampilan refleksi dan kemandirian belajar.

Modul-modul ini dirancang tidak hanya untuk menyampaikan materi, tetapi juga mengarahkan proses berpikir murid agar lebih kritis, kreatif, dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

Dengan begitu, siswa diharapkan tidak hanya memahami materi di permukaan, tetapi mampu mengaitkan pengetahuan antar-disiplin, mengambil keputusan berbasis data, serta siap menghadapi tantangan kehidupan nyata.

Berikut link contoh modul deep learning:

Modul Pembelajaran Deep Learning 1

Modul Pembelajaran Deep Learning 2

Modul Pembelajaran Deep Learning 3

Modul Pembelajaran Deep Learning 4

Ilustrasi Modul Pelajaran
Ilustrasi Modul Pelajaran. foto/Istockphoto

Mengenai Pembelajaran Deep Learning

Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning menjadi pendekatan yang mulai diperkenalkan sebagai upaya menciptakan proses belajar yang lebih holistik. Pendekatan menekankan pentingnya suasana belajar yang bermakna dan menggembirakan, dengan melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara terpadu.

Dalam dokumen resmi berjudul Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua yang dirilis oleh Kemendikdasmen, Deep Learning berakar pada tiga prinsip utama.

Pertama, berkesadaran. Artinya ketika peserta didik sadar akan perannya sebagai pembelajar aktif yang mampu meregulasi diri, memahami tujuan belajar, dan termotivasi secara intrinsik.

Prinsip kedua adalah bermakna. Pembelajaran memiliki relevansi langsung dengan kehidupan nyata dan membantu peserta didik membangun pemahaman baru berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Sementara itu, prinsip ketiga adalah menggembirakan. Hal ini dinilai dapat menciptakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, dan menantang. Peserta didik merasa dihargai serta terhubung secara emosional dengan proses belajar yang sedang dijalani.

Struktur Modul Pembelajaran Deep Learning

Struktur dan isi modul ajar dalam konteks pembelajaran mendalam (Deep Learning) diarahkan untuk memperkuat pengembangan empat kompetensi utama, yaitu penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan kemandirian.

Modul dirancang agar menciptakan proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, sesuai dengan arah kebijakan pembelajaran masa depan.

Jika dirincikan, penjelasan terkait beberapa komponen modul ajar bisa disimak melalui tampilan berikut ini:

1. Informasi umum

  • Judul Modul Ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan Fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan sesuatu yang penting, kemudian diuji dengan asesmen. Sebab, tujuan akan menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang dipakai, kesesuaian dengan karakter masing-masing murid, dan metode asesmen.

Tujuan disusun agar:

  • Mendorong penalaran kritis (analisis, evaluasi, argumentasi).
  • Mengembangkan kreativitas (ide orisinal, solusi inovatif).
  • Menumbuhkan kemandirian dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
  • Membangun kolaborasi, termasuk keterampilan komunikasi dan kerja tim.
3. Kegiatan Pembelajaran

Disusun dalam tiga tahap: pendahuluan, inti, penutup, dengan pendekatan pembelajaran aktif. Rencana kegiatan pembelajaran memuat:

Detail Rancangan Penggunaan

  • Total alokasi Jam Pembelajaran dan jumlah pertemuan
  • Penentuan model belajar (daring, luring, campuran)
  • Sarana Prasarana
  • Prasyarat Kompetensi
Detail Pertemuan

  • Alokasi Jam Pembelajaran per pertemuan
  • Rincian Kegiatan Pembelajaran
Lampiran atau Materi Pendukung

4. Rencana Asesmen

Asesmen dirancang selaras dengan tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan.

Tujuannya untuk memantau proses belajar dan memberi umpan balik dan menilai pencapaian akhir siswa.

Penilaian bisa didasarkan pada kualitas penalaran, pemecahan masalah, kemampuan bekerja sama, dan kontribusi dalam kelompok. Kemudian refleksi dan pengambilan keputusan mandiri dalam proses belajar.

Baca juga artikel terkait MODUL AJAR atau tulisan lainnya dari Wulan AE

tirto.id - Edusains
Kontributor: Wulan AE
Penulis: Wulan AE
Editor: Beni Jo