tirto.id - Data Scientist merupakan salah satu profesi yang kini turut berkembang bersamaan dengan berkembangnya Big Data. Walaupun memiliki nama yang hampir sama dengan Data Analyst nyatanya kedua profesi ini memiliki perbedaan satu sama lain.
Disebutkan pada northeastern.edu perbedaan yang mendasari keduanya terletak pada apa yang mereka lakukan pada data. Data Analyst atau Analis Data bertugas untuk menganalisa data besar untuk mengidentifikasi tren dan mengembangkannya menjadi bentuk grafis yang ditampilkan dalam presentasi. Hal tersebut berguna untuk membantu bidang bisnis dalam membuat keputusan.
Sedangkan Data Scientist atau Ilmuan Data melakuan proses analisa data menggunakan berbagai cara dan alogaritma untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang rumit. Data Scientist akan merancang dan membangun proses baru untuk pemodelan dan produksi data menggunakan prototipe, algoritma, model prediksi, dan analisis khusus.
Data Scientist dapat mengatur set data yang tidak terdefinisi menggunakan beberapa alat pada saat yang bersamaan dan membangun sistem dan kerangka kerja otomasi mereka sendiri.
Secara singkat, Data Scientist akan menganalisis, memproses, dan memodelkan data kemudian menafsirkan hasilnya untuk membuat rencana yang dapat ditindaklanjuti bagi perusahaan dan organisasi lain.
Drew Conway, pakar ilmu data dan pendiri Alluvium, membuat diagram venn yang menggambarkan Data Scientist sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan matematika dan statistik, keterampilan peretasan, dan keahlian substantif.
Sedangkan untuk Data Analysist diperlukan keahlian seperti halnya keahlian dalam matematika dan statistik. Selain itu juga perlu bagi keduanya untuk mempelajari alat yang diperlukan untuk membuat keputusan dengan angka.
Dilansir dari mastersindatascience.org terdapat beberapa ketrampilan yang diperlukan untuk menjadi data scientist:
- Kemampuan Pemrograman
- Visualisasi dan pelaporan data menggunakan beberapa aplikasi
- Analsis resiko
- Analisis statistik dan Matematika
- Penguasaan machine learning
- Komunikasi yang efektif
- Keterampilan Rekayasa Perangkat Lunak
- Penelitian
- Penguasaan data mining, yakni proses menemukan sebuah pengetahuan yang berharga dan tersembunyi dengan menganalisis sejumlah data yang disimpan dalam gudang data.
- Pemahaman Platform Data Besar
- Penyimpanan dan struktur data
- Selain itu pengetahuan kalkulus dan aljabar dari lulusan matematika penting untuk mendukung pekerjaan Data Scientist.
Selain itu, kualitas kemampuan berpikir kritis juga diperlukan untuk menganalisa data dan memecahkan masalah. Hal itu perlu ditambah dengan kemampuan komunikasi yang baik guna menyampaikan ide kompleks kepada stakeholder yang tidak paham soal teknis. Selain itu, Anda juga akan banyak berinteraksi dengan ahli data dan juga pebisnis.
Selain dari kualitas-kualitas itu juga perlu pemahaman yang kuat tentang beberapa alat yang sekiranya dapat membatu pekerjaan data scientist:
- Statistik dan pembelajaran mesin.
- Bahasa pengkodean seperti SAS, R atau Python.
- Database seperti MySQL dan Postgres.
- Visualisasi data dan teknologi pelaporan.
- Aplikasi Hadoop dan MapReducE
Dilansir dari prakerja.go.id, Data Scientist merupakan profesi yang saat ini cukup diminati di Indonesia berkaitan dengan big data yang makin berkembang. Keahlian Data Scientist dibutuhkan di startup hingga perusahaan besar, gaji Data Scientist dimulai dari kisaran Rp4 juta sampai Rp8 juta. Namun, ada pula perusahaan yang menjanjikan gaji Data Scientist hingga Rp28 juta.
Untuk berkarier menjadi Data Scientist di Indonesia maka bisa lebih dahulu menjadi Data Analyst. Setelahnya diperlukan pelatihan tambahan untuk memahami machine learning dan deep learning. Dengan skill set yang lengkap, maka bukan tidak mungkin menjadi Data Scientist di masa mendatang.
Penulis: Rachma Dania
Editor: Alexander Haryanto