tirto.id - Wakil Gubernur DKI Riza Patria merespons perihal commitment fee Formula E yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI lebih mahal dibandingkan sejumlah negara di Eropa. Riza mengatakan jika besaran commitmen fee Formula E di Asia dengan Eropa memang berbeda.
Hal tersebut menanggapi pemaparan dari DPRD fraksi PSI yang menjelaskan jika commitment fee Formula E Jakarta yakni 122,102 Juta Poundsterling atau setara Rp2,4 Triliun.
Sementara penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada hanya terdapat biaya Nomination fees for the City of Montreal sebesar C$151,000 atau setara Rp 1,7 miliar dan Race fees sebesar C$1.5 juta atau setara Rp17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp18,7 miliar. Bahkan New York, Amerika Serikat tidak dikenakan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025.
"Commitment fee itu Asia dengan Eropa memang berbeda," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/9/2021).
Namun Riza tak menjelaskan penyebab commitment fee di dua wilayah tersebut berbeda. "Ya perbedaannya itu ketentuannya dari mereka," ucapnya.
Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra itu menuturkan untuk keterangan lebih lanjut dapat menanyakan hal tersebut ke PT. Jakpro dan pihak Formula E selaku penyelenggara.
"Silakan ditanyakan ke Jakpro dan pihak Formula E," ucapnya.
Anggota fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakpro patut jeli dan mempertanyakan mengapa penerapan biaya commitment fee di berbagai kota di dunia berbeda.
"Mengapa Montreal hanya membayar 5 persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora?” kata Anggara kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Bahkan berdasarkan surat Dispora DKI ke Gubernur Anies Baswedan per tanggal 15 Agustus 2019, biaya tersebut wajib dilunasi, jika tidak maka dianggap wanprestasi dan dapat digugat di Arbitrase Internasional di Singapura.
Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI menuturkan masih banyak sejumlah informasi terkait biaya Formula E yang tidak diketahui sepenuhnya. Lantaran Pemprov DKI maupun PT. Jakpro sebagai penyelenggara enggan membuka detail kontrak Formula E Jakarta meski beberapa kali diminta pada rapat komisi E.
“Jika tidak ada interpelasi, maka semua ini akan jadi misteri bagi semua warga Jakarta, karena tidak ada kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri