Menuju konten utama

10 Ciri Mobil Bekas Banjir yang Harus Diperhatikan

Terdapat banyak ciri mobil bekas banjir yang bisa dikenali. Simak daftar ciri-ciri mobil bekas banjir dan sejumlah tips cara mengeceknya.

10 Ciri Mobil Bekas Banjir yang Harus Diperhatikan
[Ilustrasi mobil terendam banjir] Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi

tirto.id - Saat membeli mobil bekas Anda harus lebih jeli agar bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan kondisi kendaraan. Salah satu yang perlu diamati ialah kemungkinan mobil bekas pernah terendam banjir.

Mobil yang pernah terendam banjir bisa mempunyai banyak kelemahan. Di antara contoh ciri mobil bekas banjir yang bisa diamati seperti sistem kelistrikan bermasalah, komponen mesin berkarat, atau ada bekas lumpur yang sulit hilang.

Pengamatan yang jeli dapat menjadi pertimbangan mobil bekas banjir apakah aman atau tidak. Maka dari itu, penting memahami ciri-ciri mobil bekas banjir. Sejumlah tanda mobil bekas banjir bisa disimak dalam uraian berikut.

Ciri-Ciri Mobil Bekas Banjir yang Harus Diketahui

Ada beberapa tanda mobil kena banjir yang sulit dihilangkan, dan masih berbekas hingga dalam waktu lama. Berikut sejumlah ciri mobil bekas banjir yang perlu diperhatikan saat hendak membeli kendaraan roda empat second:

1. Ada karat di komponen mobil

Ciri mobil bekas terendam banjir salah satunya adalah ada banyak karat. Mobil yang lama terendam dalam air hujan, biasa mengalami karat di beberapa bagiannya.

Air hujan memiliki sifat basa dan bisa menyebabkan karat pada logam. Oleh karena itu, mobil yang sebagian besar bodinya terbuat dari logam, bisa berkarat karena terendam air banjir.

Jadi, pastikan Anda memeriksa mobil yang akan Anda beli dengan lebih jeli, terutama di area-area tersembunyi, seperti rem tangan, bumper, kolong setir, bawah dashboard, dan bawah jok mobil. Jika bagian-bagian tersebut berkarat, bisa jadi itu tanda mobil pernah terendam banjir.

2. Mobil berjamur

Tanda mobil bekas banjir lainnya adalah ditumbuhi banyak jamur. Biasanya, mobil yang pernah terendam banjir memiliki banyak bintik jamur di area eksterior dan interiornya, termasuk blok mesin.

3. Ada endapan lumpur di interior mobil

Ciri-ciri mobil bekas banjir lainnya adalah, ada endapan lumpur di interior yang masih mungkin terlihat. Walaupun sudah dibersihkan, biasanya ada beberapa tempat yang bisa terlewat oleh penjual mobil bekas.

Maka dari itu, Anda harus lebih jeli memerhatikan ada atau tidak endapan kotoran lumpur di sejumlah bagian, seperti: lubang kisi-kisi AC mobil, sudut panel, kabel-kabel belakang dashboard, penutup speaker, sela-sela, hingga rel jok.

4. Mobil mengeluarkan aroma tidak sedap

Di antara ciri-ciri mobil bekas banjir yang cukup mudah diamati adalah dari segi bau. Saat terendam banji, banyak komponen mobil yang terkena kotoran. Akibatnya, mobil mungkin akan mengeluarkan aroma kabin tidak sedap.

Walaupun sudah dibersihkan dan diberi pewangi, aroma mobil bekas terkena banjir akan sulit dihilangkan. Aroma inilah yang perlu dicermati, dan relatif mudah dikenali bila ingin mengetahui ciri mobil bekas terendam banjir.

5. Oli mobil berubah warna

Kelemahan mobil bekas banjir yang lain adalah olinya berubah warna. Untuk mengecek warna oli mobil, bisa menggunakan dipstick. Apabila oli berwarna putih krem atau putih kecoklatan, ada indikasi mobil kena banjir sebelum dijual.

6. Soket listrik menguning

Air banjir bisa menyebabkan socket listrik mobil berubah warna. Mobil biasanya dilengkapi soket listrik berwarna putih. Bila soket listrik menguning, itu bisa menjadi indikasi bahwa mobil pernah terendam banjir.

7. Bunyi mesin kasar

Tanda mobil bekas banjir lainnya adalah suara mesin terdengar kasar. Saat mobil terkena banjir, air dapat masuk mesin dan bercampur dengan oli. Akibatnya, gesekan pada mobil akan berlebih sehingga bunyi mesin terdengar kasar.

Namun, bunyi mesin kasar juga bisa dipicu oleh bearing fan belt atau bearing kompresor AC. Di dalam bearing, terdapat butiran besi (bole besi) berlapis gemuk. Bila komponen ini terendam air, gemuk akan menghilang sehingga bola besi mengering. Saat bola besi jadi korosif, akan muncul bunyi mesin kasar karena bearing yang berputar seret.

8. Interior mobil rusak

Mobil terendam banjir juga memiliki tanda interiornya rusak. Walaupun sudah dikeringkan dan dibersihkan, jejak-jejak rusak itu pasti masih akan terlihat.

Misalnya, bila door trim yang berbahan bludru ataupun kulit terkena banjir, pasti sesudah kering akan mengembang. Hal ini juga bisa terjadi pada karpet mobil yang terkena banjir pasti akan mengembang dan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan.

9. Sistem kelistrikan mobil terganggu

Sistem kelistrikan yang terganggu juga bisa menjadi salah satu di antara ciri mobil bekas banjir. Pasalnya, sistem kelistrikan dan alat-alat elektronik mudah rusak jika terkena air.

Oleh karena itu, sebelum membeli mobil bekas, cek seluruh perangkat kelistrikan di mobil dan fungsi elektroniknya. Pengecekan perlu dilakukan pada komponen seperti lampu yang ada di interior/eksterior, lampu indikator EPS, audio, AC, wiper, serta perangkat elektronik lainnya di mobil.

10. Harga mobil terlalu murah

Jika ada mobil bekas dijual dengan harga sangat murah, ini bisa jadi tanda mungkin saja ada yang tidak beres, termasuk kondisi kendaraan yang pernah terendam banjir. Karena itu, sebelum membeli mobil bekas sebaiknya lakukan riset pasar terlebih dahulu.

Cara Cek Mobil Bekas Banjir

Mengamati ciri mobil bekas banjir tidak selalu mudah. Butuh kecermatan untuk melacak tanda mobil bekas banjir. Untuk mempermudah proses pengamatan, berikut ini beberapa tips cara cek mobil bekas banjir:

1. Kritis dan banyak bertanya ke penjual

Bersikap kritis dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada penjual penting saat akan membeli mobil bekas. Jangan sungkan pula untuk bertanya apakah mobil tersebut pernah mengalami kerusakan akibat banjir ataupun terendam.

Bila jawabannya meragukan, Anda harus waspada. Anda juga bisa memeriksa surat-surat mobil tersebut untuk mengetahui mobil berasal dari daerah yang rawan banjir atau tidak.

2. Pertajam indera penciuman

Mobil yang pernah terendam banjir, sering kali mengeluarkan aroma atau bau yang tidak sedap. Setidaknya ada aroma aneh yang masih muncul, sekalipun mobil sudah dicuci atau dibersihkan dengan maksimal. Maka, cermat dalam mengidentifikasi aroma mungkin akan berguna saat memeriksa kondisi mobil bekas kena banjir.

3. Pertajam indera peraba

Anda juga dapat mempertajam indera peraba untuk merasakan kelembaban pada mobil bekas. Air banjir cenderung terkumpul di lokasi yang mungkin terlewatkan oleh penjual.

Usapkan tangan di atas karpet mobil dan tepuk-tepuk di beberapa titik untuk memeriksa kelembaban interior. Jika memungkinkan, singkaplah karpet untuk melihat apakah Anda dapat merasakan kelembaban di ruang antara karpet dan bodi mobil.

Jangan lupa juga membuka bagasi dan merasakan kelembaban di sekitar karpet. Lantas, keluarkan ban serep dan raba kondisi material di bawahnya. Ini adalah lokasi di mana air cenderung terkumpul saat mobil kena banjir.

4. Lakukan test drive untuk cek kerusakan

Mobil bekas terendam banjir biasanya mengalami masalah sistem kelistrikan. Bila sistem kelistrikan terganggu, mobil bisa berbahaya untuk dikendarai.

Maka, sebelum membeli mobil bekas, ada baiknya lakuan test drive secara menyeluruh. Pastikan semua komponen kelistrikan di mobil berfungsi dengan baik.

Selain itu, saat memutar kunci kontak, dengarkan suara-suara yang tidak terduga, dan lihatlah apakah ada asap yang muncul. Pastikan semua lampu mobil menyala, termasuk lampu belakang, depan, dasbor, hingga sein.

5. Ajak ahli mekanik untuk mengecek mobil

Bila memungkinkan, saat Anda mencari mobil bekas, ajak mekanik ahli, atau paling tidak kawan yang memiliki banyak pengalaman mengamati mesin kendaraan.

Terkadang opini tambahan dari luar akan membuat keputusan Anda lebih objektif. Apalagi bila opini tambahan tersebut berasal dari seorang ahli mekanik.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gearbox
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Addi M Idhom