tirto.id - Teknologi lampu mobil semakin berkembang. Produsen mobil sudah mulai meninggalkan penggunaan lampu halogen yang bertahan sejak mobil pertama kali ditemukan.
Kini, jamak ditemukan pada mobil keluaran terbaru yang menggunakan lampu berteknologi HID (High Intensity Discharge) dan LED (Light Emitting Diode). Meskipun berbeda jenis, namun ada beberapa kemiripan di antara keduanya.
Baik lampu HID maupun LED sama-sama mengeluarkan cahaya berwarna putih. Keduanya juga mengeluarkan radiasi ultraviolet (UV) yang biasanya ditemui pada cahaya matahari.
Lampu HID dan LED mempunyai karakteristik masing-masing, beserta kekurangan dan kelebihannya. Berikut penjelasannya dilansir dari situs Drifted:
Lampu HID
Setelah puluhan tahun mobil menggunakan teknologi halogen, pada 1991 HID pertama kali digunakan dalam industri otomotif. Dilansir situs Elta Europe teknologi ini pertama kali digunakan oleh BMW seri 7. HID pada jaman ini digadang-gadang menawarkan efisiensi hingga 200% dibanding halogen.
Semenjak kemunculannya, teknologi HID atau biasa dikenal dengan Xenon tidak langsung menggusur lampu halogen. Beberapa produsen mobil masih menggunakan lampu jenis ini karena alasan biaya. HID pada waktu itu tergolong teknologi yang sangat mahal.
Lampu HID memberikan beberapa keuntungan bagi pengendara. Yang paling menonjol adalah lampu HID dapat mengeluarkan cahaya putih berkualitas apik. Lampu ini dapat menembus kegelapan dengan sempurna.
Lampu HID menyala karena gas xenon dan garam logam yang diuapkan. Muatan listrik dari baterai disalurkan menuju dua elektroda tungsten, dan memanaskan keduanya hingga membentuk busur. Busur listrik inilah yang akan menguapkan gas xenon dan garam logam di dalam tabung.
Lampu HID membutuhkan waktu beberapa saat agar bisa menyala optimal. Gas xenon dan garam logam di dalam tabung harus menguap sempurna dan mencapai intensitas tertentu agar menyala maksimal.
HID sangat populer karena kemampuannya menerangi kegelapan dengan sangat baik. Lampu HID memiliki beberapa varian warna dan tingkat kecerahan. Varian ini ditentukan berdasar suhu yang dihasilkan dalam derajat Kelvin, mulai dari 3.000 Kelvin hingga 8.000 Kelvin.
Umumnya, kendaraan pabrikan menggunakan varian lampu 6.000 Kelvin yang berwarna putih terang. Lampu ini bisa diupgrade hingga 8.000 Kelvin. Namun, lampu HID di atas 8.000 Kelvin dilarang penggunaannya karena cahaya yang terlalu terang dapat mengganggu pengendara dari arah yang berlawanan.
Meski lebih baik dibanding halogen, bukan berarti lampu HID tanpa kekurangan. Radiasi UV yang dihasilkan berbahaya bagi kulit bila terpapar dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, radiasi ini juga membuat beberapa bagian lampu lebih rawan mengalami kerusakan. Meskipun lampu jenis ini dapat hidup hingga 2.500 jam pemakaian, namun pengguna harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatannya.
Bukan hanya itu, dilansir dari stouchlighting.com, gas xenon yang ada dalam lampu HID berbahaya bagi kesehatan. Uap yang mungkin bocor karena kerusakan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Maka, lampu ini membutuhkan penanganan khusus bila rusak atau habis masa kerjanya.
Lampu LED
Teknologi LED sebenarnya tidak baru-baru amat dalam industri lampu mobil. New York Times mencatat, Lexus LS adalah mobil pertama yang memperkenalkan penggunaan lampu LED pada 2006.
Di sisi lain, dilansir situs New Atlas, Audi menjadi produsen mobil pertama yang memperkenalkan penggunaan lampu LED pada semua lampu depan, baik jarak dekat maupun lampu jarak jauh. Pada 4 Januari 2009, produsen mobil asal Jerman ini mengeluarkan model R8 dengan All-LED headlight.
LED menjadi teknologi yang paling ramah lingkungan hingga kini. Selain itu, LED jauh lebih awet ketimbang halogen dan HID. Lampu jenis ini mampu hidup hingga 50.000 jam.
Efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi membuatnya lebih dipilih oleh pengendara yang membutuhkan ketahanan yang lebih lama. Konsumsi daya yang dipakai oleh LED sangat sedikit dibanding HID, apalagi halogen.
Teknologi ini juga menghasilkan radiasi yang tidak sesignifikan HID. Di sisi lain, tidak seperti HID yang menghasilkan panas berlebih LED menghasilkan panas dengan kadar minimal, karena tidak terjadi pemanasan dalam sistem kerjanya.
LED juga menghasilkan cahaya yang lebih terang dibanding halogen dan HID. Lampu jenis ini dapat menerangi jalanan dua kali lebih terang dibanding kendaraan dengan lampu jenis HID.
Meski demikian, pengendara harus merogoh kocek lebih dalam untuk dapat memasang lampu LED di kendaraannya. Namun, biaya yang mahal di awal akan sepadan bila dibandingkan dengan lamanya masa hidup lampu ini.
Selain itu, lampu LED tidak membutuhkan banyak perawatan, sehingga biaya tambahan tidak akan begitu besar dibanding teknologi lampu HID.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Iswara N Raditya