tirto.id - Dessi Juwita mengungkap kronologi dirinya bersama tiga orang lain yang menjadi korban penyekapan, penyiksaan, dan pemerasan di daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dia mengaku bahwa pertemuan pertama dengan salah satu tersangka terjadi pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Dia mengatakan malam itu dirinya disekap bersama suaminya bernama Indra alias Riky serta dua rekannya Ajit Abdul Majid dan Nurul alias Ibenk di kamar terpisah. Setelah satu hari disekap, Desi berhasil kabur pada Senin (13/10/2025) pagi.
“Waktu Subuh sekitar jam 04.50 WIB mendapati yang penjaga saya sudah tidur. 4 orang, 1 cewek, laki-laki ada 3, sudah terlelap. Saya mengendap-endap untuk keluar pintu rumah,” kata Dessi kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).
Disebutkan Dessi, saat itu gerbang rumah yang dijadikan tempat penyekapan sempat tidak bisa dibuka. Akhirnya, dia memanjat pagar samping hingga membuat celananya sobek.
“Lalu, saya pindah ke samping rumahnya yang (ada) pagar besi, saya naik dari situ, nekat, lompat sampai celana saya robek,” ujar Dessi.
Akhirnya Dessi segera berlari hingga kondisi jantung berdebar, napas terengah, dan kakinya gemetar. Saat di ujung jalan, kata Dessi, dirinya bertemu seorang pria.
“Saya tanya, ‘ini daerah apa, Pak?’ Katanya Taman Mangu, Pondok Aren. Dari situ saya dibantu sampai ke jalan raya,” tutur Dessi.
Setelah itu, kata Dessi, seorang sopir taksi juga bersedia mengantar dari Pondok Aren ke rumah ibu mertuanya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dia langsung telepon adik dan kakaknya di Bandung menggunakan telepon mertuanya.
Atas saran keluarganya, Dessi kemudian mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi (LP) yang langsung dilimpahkan ke Unit III Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Bersama tim penyidik, dia langsung saya diantar ke TKP.
"Alhamdulillah, semua lancar, berjalan sangat cepat,” ucap dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































