Menuju konten utama

Cara Menghitung Weton Jodoh dan Penjelasan Hasilnya

Bagaimana cara menghitung weton jodoh dalam masyarakat Jawa? Baca artikel berikut ini untuk mengetahuinya.

Cara Menghitung Weton Jodoh dan Penjelasan Hasilnya
Ilustrasi Pengantin Jawa. Cara Menghitung Weton Jodoh dan Penjelasan Hasilnya. foto/istockphoto

tirto.id - Cara menghitung weton jodoh dapat dimulai dengan menjumlahkan angka kelahiran calon suami dan istri. Jumlah weton Jawa kedua belah pihak, kemudian dibagi dengan bilangan tertentu. Hasil hitungan weton untuk pernikahan tersebut memiliki makna-makna tersendiri mulai jodoh hingga pegat.

Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, terdapat tradisi untuk untuk menentukan seseorang berjodoh atau tidak, sebelum melangsungkan kesepakatan pernikahan.

Ada beberapa tujuan dari hitungan weton jodoh dalam masyarakat Jawa, di antaranya menentukan suatu pasangan baik atau tidak, mengetahui watak dan perilaku seseorang, menjauhkan kesialan, hingga meraih kesuksesan dalam pernikahan.

Oleh sebab itu, wajib semisal sebagian masyarakat Jawa masih mempraktikkan tradisi menghitung weton jodoh. Di sisi lain, masyarakat masih menggunakan hitungan weton Jawa guna mempertahankan dan melanjutkan kekayaan kebudayaan.

Cara Menghitung Weton Jodoh

Ada beberapa versi perhitungan weton jodoh yang beredar di kalangan masyarakat Jawa. Namun dari semua perhitungan yang ada, seluruhnya menghasilkan angka tertentu yang mengandung syarat makna. Tirto.id kali ini akan menyajikan salah satu versi cara menghitung weton jodoh.

Pertama, cara menghitung weton jodoh dimulai mengetahui dino neptu atau nilai dari hari kelahiran calon suami dan istri. Nilai dari masing-masing hari kelahiran dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut:

No.Dhino (Hari)Neptu (Nilai)
1.Senin4
2.Selasa3
3.Rabu7
4.Kamis8
5.Jumat6
6.Sabtu9
7.Minggu5

Kedua, cara menghitung weton jodoh dilanjutkan dengan mengetahui nilai dari pasaran hari kelahiran calon suami dan istri. Dalam kalender perhitungan Jawa, setiap hari memiliki neptu pasaran. Berikut ini tabel mengenai masing-masing neptu pasaran:

No.Hari PasaranNeptu (Nilai)
1.Legi5
2.Pahing9
3.Pon7
4.Wage4
5.Kliwon8

Ketiga, menjumlahkan hari kelahiran dan pasaran calon suami dan istri. Hasil penjumlahan weton calon pasangan tersebut, kemudian dibagi dua, untuk menghasilkan angka yang mempunyai makna tertentu. Berikut ini contoh penjumlahan hari kelahiran dan pasaran calon suami dan istri:

Nama PasanganDino Neptu (Hari Lahir)PasaranJumlahPerhitungan
JamalSenin (Angka 4)Wage (Angka 4)4 + 4 = 8(8 + 18) : 2 = 26 : 2
SitiSabtu (Angka 9)Pahing (Angka 9)9 + 9 = 18Hasilnya 13

Keterangan:

Jamal dilahirkan pada Senin Wage dan Siti pada Sabtu Pahing. Hasil perhitungan weton Jawa untuk pernikahan Jamal dan Siti adalah 13, yang menghasilkan tinari.

Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, jumlah hari kelahiran dan pasaran dari calon suami dan istri yang dibagi dua, menghasilkan angka tertentu. Angka penjumlahan mempunyai makna tertentu yang dijabarkan melalui tabel sebagai berikut:

AngkaHasilAngkaHasil
1Pegat19Jodoh
2Ratu20Topo
3Jodoh21Tinari
4Topo22Padu
5Tinari23Sujanan
6Padu24Pesthi
7Sujanan25Pegat
8Pesthi26Ratu
9Pegat27Jodoh
10Ratu28Topo
11Jodoh29Tinari
12Topo30Padu
13Tinari31Sujanan
14Padu32Pesthi
15Sujanan33Pegat
16Pesthi34Ratu
17Pegat35Jodoh
18Ratu36Topo

Setiap makna dari hasil perhitungan weton Jawa untuk pernikahan dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut:

HasilMakna Simbolik
PegatPasangan yang diperhitungkan akan mengalami pertengkaran akibat ekonomi atau perselingkungan, sehingga terjadi perceraian
RatuPasangan yang diperhitungkan sudah cocok dan berjodoh serta dihargai tetangga maupun lingkungan sekitar.
JodohPasangan yang diperhitungkan benar-benar cocok dan berjodoh serta saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain.
TopoPasangan yang diperhitungkan akan mengalami kesusahan di awal musim, karena masih saling memahami satu sama lain. Namun, pasangan ini akan bahagia pada akhirnya.
TinariPasangan yang diperhitungkan kehidupannya penuh dengan kebahagiaan dan mempunyai kondisi keuangan yang baik serta berkecukupan.
PaduPasangan yang diperhitungkan kerap mengalami pertengkaran karena masalah-masalah sepele. Namun, pertengkaran tersebut tidak sampai menyebabkan perceraian.
SujananPasangan yang diperhitungkan kerap mengalami pertengkaran sampai menyebabkan perceraian.
PestiPasangan yang diperhitungkan akan diselimuti keharmonisan sampai masa tua.

*Artikel ini hanya menyajikan informasi tentang khasanah kebudayaan Jawa. Perlu dicatat juga, weton merupakan pengetahuan tradisional masyarakat Jawa dan belum teruji secara ilmiah.

Baca juga artikel terkait WETON atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno