tirto.id - Cara mengajarkan anak berbagi dengan orang lain dapat dilakukan dengan berbagai hal. Upaya ini termasuk memberi penjelasan yang sederhana untuk saling berbagi, hingga mengajak anak bersosialisasi dengan teman sebaya.
Dalam proses tumbuh kembang anak, balita usia 1-2 tahun umumnya memiliki ikatan terhadap barang-barang yang dia punya. Oleh karena itu, anak-anak cenderung serakah dan enggan berbagi kepada orang lain.
Kendati demikian hal ini normal dialami setiap anak. Orang tua tidak perlu cemas, tetapi perlu membimbingnya untuk berbagi kepada orang lain.
Mengutip laman Raising Children, mengajarkan anak berbagi sangat penting. Hal ini dikarenakan anak-anak perlu diajarkan untuk peduli terhadap sesama.
Selain itu, sikap berbagai penting untuk mereka dalam menjalin persahabatan, bermain secara kooperatif, bernegosiasi, dan mengatasi kekecewaan yang dapat timbul kepada orang lain.
Orang tua juga dapat mengajarkan anak berbagi supaya dapat berkompromi dan bersikap adil. Anak-anak dapat diajarkan bahwa jika memberi sedikit kepada orang lain dia bisa mendapatkan yang diinginkan.
Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengajari anak berbagi adalah memberi contoh. Karenanya, orang tua dapat menunjukkan perilaku yang baik dan berbagi di dalam rumah kepada anggota keluarga.
Cara Mengajarkan Anak Berbagi dengan Orang Lain Sejak Dini
Selain memberi contoh langsung kepada anak, berikut ini adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengajari anak berbagi dengan orang lain seprerti yang dikutip dari Siap Nikah:
1. Dorong anak untuk berbagi kepada orang tuanya terlebih dahulu
Orang tua dapat mendorong anak untuk berbagi dengan ayah atau ibunya terlebih dahulu. Hal ini akan lebih mudah, karena anak-anak tahu bahwa orang tuanya tidak akan merebut atau mengamuk.
Sebagai contoh, orang tua dapat mengajak buah hatinya bermain dengan mainan kesayangannya. Kemudian, ayah atau ibu dapat meminjam mainannya tersebut dan memberitahu kalau dia bisa mendapatkan mainannya kembali.
2. Ajak anak ke playground
Playground merupakan tempat terbaik bagi anak untuk belajar berbagi dan bergantian dengan orang lain. Hal karena alat-alat bermain di playground bukan milik siapa-siapa.
Oleh karenanya, anak Anda akan melihat setiap anak yang ada di tempat itu punya kesempatan yang sama untuk menggunakan alat bermain yang ada di playground.
3. Bantu anak menjaga dan menentukan barang miliknya
Anak-anak perlu diajari dalam menjaga barang-barang miliknya dan tidak dipaksa untuk meminjamkan barangnya jika dia tidak mau. Ini bisa dilakukan dengan cara mempersiapkan diri sebelum bermain.
Misalnya, sebelum ada teman yang datang biarkan anak memutuskan mainan apa yang ingin dia simpan. Ketika dia tahu bahwa dia tidak selalu harus meminjamkan barangnya, akan lebih mudah baginya untuk melepaskan barang miliknya.
4. Beri kesempatan anak bergaul dengan anak maupun orang dewasa lain
Saat bersama anak dan orang dewasa lain, anak-anak akan belajar hal yang orang tua ajarkan, yaitu bergantian. Dengan demikian anak akan paham bahwa di mana pun dia berada, aturan berbagi dan bergantian tetap ada.
5. Ajarkan anak berkata ‘pinjam’, bukan ‘minta’
Kata pinjam mengacu pada ‘mengembalikan,’ sementara kata ‘minta’ mengacu pada memiliki. Katakan pada anak meminjam berarti harus mengembalikan. Bila ada teman yang meminjam, pasti dia akan mengembalikannya.
Penjelasan orang tua mungkin tidak terlalu dipahami oleh anak-anak. Tapi, pengalaman menerima kembali barang miliknya yang dipinjam, membuat anak belajar bahwa dia tidak akan kehilangan barang yang dimilikinya.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yonada Nancy