Menuju konten utama

Cara Budidaya Rumput Laut: Pemilihan Lokasi hingga Panen

Cara budidaya rumput laut melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari pemilihan lokasi budidaya, penanaman, pemeliharaan, hingga panen.

Cara Budidaya Rumput Laut: Pemilihan Lokasi hingga Panen
Petani memanen rumput laut jenis Glacilaria sp di Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.

tirto.id - Cara budidaya rumput laut melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari pemilihan lokasi budidaya, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Tahapan-tahapan tersebut akan menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya rumput laut.

Tanaman rumput laut termasuk salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara produsen rumput laut terbesar setelah Tiongkok.

Per tahun 2020, volume ekspor rumput laut di Indonesia mencapai 195.574 ton dengan nilai mencapai 279,58 juta dolar AS. Oleh karena itu, rumput laut kini menjadi salah satu komoditas unggulan dengan prospek pasar yang luas baik di dalam maupun luar negeri.

Cara dan Tahap Budidaya Rumput Laut

Luasnya pasar rumput laut di Indonesia dan luar negeri, membuat banyak orang tertarik untuk mulai membudidayakan rumput laut. Kabar baiknya, Kementerian Pertanian telah merilis panduan mengenai tata cara budidaya rumput laut dan tahapannya.

Berikut cara dan tahap melakukan budidaya rumput laut seperti yang diikutip dari laman Cybext Pertanian:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya Rumput Laut

Proses pemilihan lokasi menjadi tahapan pertama, sebelum melakukan budidaya rumput laut. Pasalnya, pemilihan lokasi akan berpengaruh terhadap metode yang bisa dilakukan supaya menghasilkan panen yang besar.

Adapun sejumlah syarat dalam memilih lokasi dan lahan yang digunakan untuk budidaya rumput laut agar memiliki peluang sukses besar adalah:

  • Lokasi budidaya harus terlindung dari hempasan langsung ombak yang kuat. Lokasi sebaiknya memiliki pergerakan air berkisar 0,2-0,4 meter per detik atau 20–40 meter per menit. Umumnya dasar perairan berupa pasir kasar bercampur dengan pecahan karang.
  • Pada kondisi surut terendah lahan budidaya masih terendam air minimal 30 cm.
  • Kejernihan air tidak kurang dari 5 meter dengan jarak pandang secara horizontal.
  • Suhu air berkisar 27-30 derajat celcius.
  • Salinitas antara 30–35 per mil.
  • Kadar keasaman (pH) air antara 7–9.
  • Bukan jalur pelayaran.

2. Pemilihan Bibit Rumput Laut

Setelah lokasi budidaya rumput laut sudah ditentukan, tahapan selanjutnya adalah persiapan penanaman bibit. Pada tahap ini, diperlukan ketelitian, terutama dalam hal memilih bibit.

Salah satu faktor keberhasilan dari budidaya rumput laut adalah memilih bibit yang baik. Adapun kriteria pemilihan bibit yang baik antara lain sebagai berikut.

  • Tallus muda yang bercabang banyak, rimbun yang berujung runcing.
  • Bibit sehat, tidak terdapat bercak, luka atau terkelupas.
  • Terlihat segar berwarna coklat cerah atau hijau cerah.
  • Seragam dan tidak tercampur dengan jenis lain.
  • Berat bibit diupayakan seragam berkisar 100 gram per ikatan/rumpun.
  • Umur bibit 25–35 hari.

3. Penanaman Rumput Laut dan Caranya

Setelah lokasi ditentukan dan bibit budidaya rumput laut sudah didapatkan, tahapan selanjutnya adalah memulai proses penanaman rumput laut. Petani rumput laut dapat melakukan proses penanaman menggunakan sejumlah metode.

Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG), cara menanam rumput laut dapat dilakukan menggunakan 3 metode. Ketiga metode tersebut adalah metode dasar (bottom method), metode lepas dasar (off-bottom method), dan metode apung (floating method).

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga harus disesuaikan dengan lokasi yang digunakan, berikut penjelasannya:

Metode dasar (bottom method)

Metode dasar adalah metode budidaya rumput laut yang dilakukan dengan cara mengikat benih, lalu menebarkannya ke dasar perairan. Metode ini juga bisa dilakukan dengan cara mengikat benih di batu karang sebelum ditebarkan.

Metode dasar terbagi atas dua, yaitu metode sebaran (broadcast) dan metode budidaya dasar laut (bottom farm method).

Metode lepas dasar (off-bottom method)

Metode ini dilakukan dengan mengikatkan benih rumput laut dengan tali rafia pada rentangan tali nilon atau jaring di atas dasar perairan dengan menggunakan pancang-pancang kayu.

Metode ini terbagi atas metode tunggal lepas dasar (off-bottom monoline method), metode jaring lepas dasar (off-bottom-net method), dan metode jaring lepas dasar berbentuk tabung (off-bottom-tabular-net method).

Umumnya metode lepas dasar dilakukan pada lokasi yang memiliki substrat dasar karang berpasir atau pasir dengan pecahan karang. Hal ini untuk melindungi bibit dari hempasan gelombang.

Selain itu, lokasi untuk metode ini harus memiliki kedalaman sekitar 0,5 meter pada saat surut terendah dan 3 meter pada saat pasang tertinggi.

Metode apung (floating method)

Metode apung merupakan rekayasa bentuk dari metode lepas dasar. Pada metode ini tidak lagi digunakan kayu pancang, tetapi diganti dengan pelampung.

Metode apung terbagi menjadi metode tali tunggal apung (floating-monoline method), dan metode jaring apung (floating net method).

4. Pemeliharaan Rumput Laut

Setelah rumput laut berhasil ditanam, tahapan selanjutnya adalah memulai proses perawatan. Semua metode penanaman di atas, memiliki cara pemeliharaan yang hampir sama, yakni:

  • Petani rumput laut harus membersihkan lumpur dan kotoran yang melekat pada rumput laut atau tallus.
  • Menyulam tanaman yang rusak atau lepas dari ikatan.
  • Mengganti tali, patok atau bambu dan pelampung yang rusak.
  • Menjaga tanaman dari serangan predator seperti ikan, penyu, larva bulu babi dan teripang.

5. Panen Rumput Laut

Umumnya proses panen rumput laut dilakukan saat tanaman berumur 25-35 untuk pembibitan. Sementara, itu produksi panen rumput laut dilakukan 45-60 hari setelah rumput laut ditanam.

Hasil panen yang sudah diambil dapat segera dikeringkan langsung dengan cara digantung atau diletakkan pada para-para. Jika cuaca cerah proses pengeringan memerlukan waktu antara 3-4 hari.

Apabila cuaca sedang mendung atau sedang musim hujan akan membutuhkan proses lebih lama. Rumput laut dapat diangkat ketika warnanya sudah berubah menjadi ungu keputihan dilapisi kristal garam.

Baca juga artikel terkait CARA BUDIDAYA atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yonada Nancy