Menuju konten utama

Budiman soal Kemiskinan Perkotaan: Pekerjaan di Desa Lebih Baik

Menurut Budiman, perbaikan kondisi pedesaan terjadi usai adanya UU Desa dan beberapa program lain seperti Dana Desa hingga Koperasi Desa Merah Putih.

Budiman soal Kemiskinan Perkotaan: Pekerjaan di Desa Lebih Baik
Repala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, dalam konferensi Pers usai melakukan pertemuan dengan perusahaan Hong Kong di Kantor BP Taskin, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/1/2025). tirto.id/Rahma

tirto.id - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menilai kemiskinan yang lebih banyak terjadi di perkotaan terjadi karena kondisi lapangan pekerjaan yang lebih baik di wilayah pedesaan.

Kondisi tak lepas dari keberadaan sejumlah aturan yang mengatur secara khusus beberapa aspek terkait desa, seperti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024.

"Selama ini sudah dibangun lewat Undang-Undang Desa, di antaranya ada Dana Desa, sekarang ada Koperasi Desa Merah Putih. Sehingga, relatif lapangan kerja lebih baik terbuka di wilayah pedesaan," katanya kepada awak media, di Kantor BP Taskin, Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025).

Sementara itu, UU Desa juga membuat jaring pengaman sosial secara kultural, finansial, institusional atau kelembagaan di wilayah pedesaan juga menjadi lebih baik. Sebaliknya, wilayah perkotaan cenderung lebih dekat dengan ekonomi pasar bebas yang membuat warga kota bersaing lebih sengit untuk mendapatkan pekerjaan.

"Penyebabnya harus diakui secara finansial atau keuangan dan secara institusional atau kelembagaan. Karena di desa ini sudah ada […] lebih ada kepastian soal kelembagaan dan keuangan, Dari dana desa misalnya. Kemudian, Kelembagaan BUMDes sudah lama dan sekarang ada Koperasi Desa Merah Putih yang mulai diaktivasi," lanjut Budiman.

Karena itu, untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perkotaan, BP Taskin telah berkoordinasi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membentuk aglomerasi pada wilayah yang berstatus kantong kemiskinan, khususnya untuk desa yang sudah mandiri. Dengan aglomerasi ini, diharapkan dapat menciptakan ekosistem investasi yang memiliki dampak sosial di kedua wilayah, baik desa dan kota.

"(Pusat-pusat ekonomi) dikoordinasikan, dibikin klaster. Sehingga gairah desa bisa nular ke kota. Sehingga, kemudian kita buatkan jalur-jalur distribusinya, jalur rantai pasoknya, jalur-jalur konsumsinya. Kita sedang mulai (aglomerasi) mulai di daerah Brebes (Jawa Tengah), Indramayu (Jawa Barat), Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan. Kita sedang mulai di situ," beber Budiman.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana