Menuju konten utama

BRI dan Mandiri Minta Tambahan Penempatan Dana ke Pemerintah

Febrio menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kondisi kas negara terlebih dahulu.

BRI dan Mandiri Minta Tambahan Penempatan Dana ke Pemerintah
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu dalam Media Gathering APBN 2026, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025). tirto.id/Qonita Azzahra

tirto.id - Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengungkapkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan 100 persen dana pemerintah yang ditempatkan pada kedua bank tersebut.

Bahkan, kedua lembaga keuangan pelat merah itu telah mengajukan permintaan tambahan injeksi dana. Kedua bank ini sebelumnya mendapatkan penempatan dana sebesar Rp55 triliun.

“Perbankan mengklaim sudah menyalurkan paling tidak 84 persen. Per tanggal 22 Oktober, ini sudah Rp167,6 triliun. Mandiri dan BRI kencang juga, sudah langsung 100 persen. Mereka sudah minta lagi,” kata Febrio di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Febrio menjelaskan bahwa injeksi dana pemerintah ini berperan signifikan dalam menurunkan biaya dana (cost of fund) perbankan, berkat tingkat bunga yang lebih rendah. Kondisi ini mendorong bank untuk lebih agresif menyalurkan kredit.

“Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus, itu punya ruang lebih banyak. Jadi tidak heran kalau Bank Mandiri dan BRI bisa langsung menyalurkan,” jelasnya.

Sementara dua bank BUMN lainnya masih dalam proses penyaluran. Realisasi kredit dari dana pemerintah oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tercatat sebesar Rp37,4 triliun atau 68 persen dari total injeksi Rp55 triliun.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari total Rp25 triliun, sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merealisasikan Rp9,9 triliun atau 99 persen dari alokasi Rp10 triliun.

Menanggapi permintaan tambahan dana dari BRI dan Mandiri, Febrio menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kondisi kas negara terlebih dahulu.

Kemenkeu akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan operasional pemerintah sebelum memutuskan kemungkinan penambahan injeksi dana untuk penyaluran kredit.

“Begitu ada potensi kas yang berlebih dalam waktu tertentu, kami bisa selalu letakkan di perbankan. Jadi, kami akan melakukan dengan manajemen kas yang makin efisien,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait BRI atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra