Menuju konten utama

BPS: Neraca Perdagangan RI Catat Surplus 42 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Tanah Air kembali surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

BPS: Neraca Perdagangan RI Catat Surplus 42 Bulan Berturut-turut
Suasana aktivitas bongkar muatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 mengalami surplus sebesar 3,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, menuturkan neraca perdagangan Tanah Air kembali surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Pada Oktober 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 3,48 miliar dolar AS atau naik sebesar 0,07 miliar dolar AS secara bulanan. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Pudji Ismartini di Kantor BPS, Rabu (15/11/2023).

Pudji mengatakan surplus Oktober 2023 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, kata Pudji, lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.

Lebih lanjut, dia menuturkan surplus kali ini ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar 5,31 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utamanya yaitu bahan bakar mineral atau HS27, kemudian lemak dan minyak hewan atau nabati HS15 serta besi dan baja atau HS72.

“Sedangkan, surplus non migas Oktober 2023 ini lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu,” ucap dia.

Sementara itu, neraca perdagangan migas tercatat defisit 1,84 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisitnya yaitu minyak mentah dan hasil minyak. Pudji menuturkan defisit neraca perdagangan migas Oktober 2023 lebih rendah dari bulan lalu dan juga Oktober 2022.

“Secara kumulatif hingga Oktober 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 31,22 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 14,22 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata dia.

Sementara itu, dia menuturkan terdapat tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan barang terbesar. Mulai dari Amerika Serikat, India, dan Filipina.

Tercatat surplus dengan Amerika Serikat sebesar 1.117,1 juta dolar AS, India sebesar 1.455,7 juta dolar AS, kemudian Filipina menyumbang surplus sebesar 905,4 juta dolar AS.

Sementara itu, tiga negara utama penyumbang defisit pada neraca perdagangan Oktober 2023 yaitu Australia yang menyumbang defisit 407,9 juta dolar AS, Thailand sebesar 322,5 juta dolar AS dan Brasil menyumbang defisit sebesar 242,9 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait SURPLUS NERACA DAGANG atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin