tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten meminta nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan provinisi itu hingga mencapai empat meter.
"Peringatan imbauan itu agar nelayan mewaspadai gelombang tinggi guna menghindari kecelakaan laut, " kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana, Senin (13/9/2021).
Menurut Nana, nelayan pesisir Perairan Selatan Banten di Pantai Bunuangeun, Suka Hujan, Panggarangan, Cihara, Bayah, Tanjung Panto, Bayah, Pulau Manuk hingga Sawarna masih banyak yang melaut. Mereka tetap melaut meski gelombang tinggi disertai angin kencang membahayakan bagi pelayaran.
Berdasarkan laporan BMKG pada Senin (13/9/2021) hingga sepekan ke depan potensi gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten berkisar 2,0 meter sampai 4,0 meter. Kondisi demikian, kata Nana, membahayakan bagi nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang bermesin tempel.
"Kami sudah menyampaikan surat peringatan imbauan ke seluruh tempat pelelangan ikan (TPI)," kata dia.
BPBD Banten hingga kini belum menerima informasi nelayan yang mengalami kecelakaan laut.
Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan bahwa tangkapan nelayan menurun akibat gelombang tinggi disertai angin kencang di Perairan Selatan Banten.
Sebagian besar nelayan kecil tidak melaut untuk menghindari kecelakaan laut. "Diperkirakan nelayan tidak melaut mencapai ribuan orang dari 11 TPI itu, " kata dia.
Editor: Gilang Ramadhan