tirto.id - Politisi dan artis Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024), pukul 00.50, WIB. Kabar meninggalnya istri aktor dan penyanyi Ikang Fawzi ini mengejutkan banyak pihak.
Hal ini karena Marissa masih aktif di media sosial beberapa jam sebelum kabar meninggalnya beredar. Kabar Marissa Haque wafat disampaikan oleh kedua putrinya, yaitu Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
Melalui unggahan di Instagram, Bella menyampaikan bahwa sang ibunda sudah berpulang hari ini.
"Innalillahi wainnaillaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah, ibunda kami tercinta Ibu @Marissahaque. Mohon doanya untuk ibu saya teman-teman. Beliau orang baik," tulis Bella melalui Instagram @Bellafawzi_.
Bersama unggahan itu, Bella membagikan foto kondisi rumah duka dan jenazah Marissa yang sedang didoakan beberapa orang. Unggahan yang sama juga disampaikan oleh Chikita.
Melalui Instagram story, Chikita meminta bantuan para pengikutnya untuk mengabulkan permintaan terakhir sang ibu.
"Ibuku cuma mau dimakamin di Tanah Kusir. Caranya gimana. Instagram please do your magic. Mau beri yang terbaik buat ibu. Aku harus apa harus hubungi apa," katanya seperti yang disampaikan di Instagram @Chikifawzi.
Kronologi Marissa Haque Meninggal Dunia
Marissa Haque meninggal dunia pada usia 61 tahun. Penyebab meninggalnya Marissa Haque masih belum diumumkan pihak keluarga.
Menurut sang adik, Soraya Haque, peristiwa meninggalnya Marissa terjadi tiba-tiba. Ia mengatakan bahwa sang kakak tidak menunjukkan gejala atau tanda penyakit tertentu.
Marissa meninggal dunia di kediamannya. Menurut Soraya, keluarga menemukan Marissa, yang baru pulang, tidak bergerak lagi pada pukul 00.43 WIB. Keluarga kemudian segera merujuk ke Rumah Sakit Premier Bintaro, namun ia dinyatakan meninggal dunia tidak lama kemudian.
"Kalau menurut keluarga, terutama Ikang, suaminya itu (Marissa) tidak pakai gejala apa-apa. Jadi seperti biasa, mereka beraktivitas, kemudian pulang ke rumah, kemudian pada malam hari mereka bertemu di ruangan atas, dan menurut info, kakak saya sudah tidak bergerak lagi," kata Soraya, seperti yang dikutip dari Antara.
Profil Marissa Haque
Marissa Grace Haque atau yang lebih dikenal dengan Marissa Haque adalah artis senior, akademisi, dan politisi kenamaan Indonesia. Marissa lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 15 Oktober 1962.
Marissa adalah putri sulung keluarga Haque. Sang ayah, Allen Haque, adalah pria campuran Pakistan-Belanda yang dulu bekerja di PT Pertamina.
Anak-anak keluarga Haque semuanya terjun ke dunia hiburan. Tak hanya Marissa, kedua adiknya pun punya nama besar di industri hiburan dalam negeri.
Adik pertama Marissa, yaitu Soraya Haque adalah model dan artis kenamaan Indonesia. Begitu pula adik bungsu Marissa, Shahnaz Haque yang menjadi pembawa acara ternama dan politisi.
Marissa Haque menikah dengan aktor dan penyanyi Ikang Fawzi pada 1986. Keduanya bertemu saat menjadi pemeran di film lawas berjudul Tinggal Landas Buat Kekasih (1984).
Marissa dan Ikang dikaruniai dua orang putri, yaitu Bella dan Chikita Fawzi. Mengikuti jejak kedua orang tuanya, Bella dan Chikita juga menjadi aktris, pembawa acara, penyanyi, dan penyiar berita.
Keluarga Marissa memang banyak yang terjun ke industri hiburan sejak usia muda. Namun, mereka tetap mengutamakan pendidikan.
Hal ini terbukti lewat panjangnya gelar akademik yang dimiliki Marissa, Ikang, dan anak-anak mereka. Berdasarkan profilnya di Instagram, Marissa Haque memiliki gelar associate professor (assoc.prof.).
Gelar assoc.prof. Marissa Haque adalah gelar yang diberikan kepada pengajar perguruan tinggi setingkat lektor kepala.
Marissa Haque berpulang pada 2 Oktober 2024. Keluarga memakamkan Marissa di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir sesuai permintaan terakhirnya.
Jejak Karier Marissa Haque
Marissa Haque mengawali kariernya sebagai seniman sejak masih muda. Ia mengenal dunia seni sejak bergabung dengan sanggar Swara Mahardika pimpinan Guruh Soekarnoputera.
Debutnya sebagai aktris berlangsung pada 1980, saat ia membintangi film Kembang Semusim. Ia masih berusia 18 tahun saat berperan dalam film garapan M.T. Risyaf itu.
Selanjutnya, Marissa menerima banyak tawaran untuk membintangi film dan iklan. Namanya mulai dikenal luas usai menjadi bintang iklan sabun Lux.
Sosoknya semakin menonjol ketika membintangi film Sophan Sophian, Tinggal Landas Buat Kekasih (1984). Selain bertemu dengan sang suami, Marissa berhasil meraih Piala Citra pertamanya melalui film tersebut, sebagai pemeran pembantu terbaik.
Marissa selanjutnya fokus menyelesaikan pendidikannya. Ia mengambil pendidikan S1 jurusan manajemen di Universitas Trisakti. Setelah lulus perguruan tinggi, Marissa bekerja sebagai pegawai di PT Pertamina mengikuti jejak sang ayah.
Setelah lulus S1 jurusan Manajemen di Universitas Trisakti, ia melanjutkan studi S2 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan meraih gelar magister.
Masih menetap di Jogja, Marissa melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menempuh dua program magister sekaligus di UGM, yaitu hukum bisnis serta ekonomi dan bisnis.
Selanjutnya, ia melanjutkan studi S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan meraih gelar doktor bidang manajemen. Sembari menyelesaikan pendidikannya, Marissa terjun ke dunia politik dengan bergabung sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ia menjadi anggota DPR RI pertama kali pada 2004 dari fraksi PDIP. Ia berhasil melenggang ke Senayan usai memenangkan suara di daerah pemilihan Jawa Barat.
Marissa kembali maju di periode berikutnya, yaitu 2009, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sayangnya, ia tidak terpilih. Selanjutnya pada 2012, Marissa pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia dicalonkan oleh PAN untuk untuk maju ke DPR lewat daerah pemilihan Bengkulu dan gagal untuk kedua kalinya. Selanjutnya Marissa lebih fokus terhadap kariernya di bidang akademik dan beberapa kali diundang sebagai pembicara di berbagai acara formal maupun informal.
Sebelum wafat, Marissa diangkat menjadi dosen di Indonesia Banking School (IBS). Berikut jejak karier Marissa Haque di berbagai bidang:
1. Pendidikan
- S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta, jurusan Hukum Perdata.
- S2 Ohio University, Athens, AS, jurusan Film (belum selesai).
- S2 Ohio University, Athens, AS, dengan jurusan Television, dan Space Communications/Satellite (belum selesai).
- S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada, jurusan Human Resource and Organizations.
- S3 Institut Pertanian Bogor, jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.
2. Karier di bidang hiburan
- Kembang Semusim (1981)
- Bawalah Aku Pergi (1981)
- IQ Jongkok (1981)
- Hukum Karma (1982)
- Tangkuban Perahu (1982)
- Kamp Tawanan Wanita (1983)
- Pandawa Lima (1983)
- Jejak Pengantin (1984)
- Kontraktor (1984)
- Merindukan Kasih Sayang (1984)
- Tinggal Landas buat Kekasih (1984)
- Asmara di Balik Pintu (1984)
- Gawang Gawat (1984)
- Saat-Saat yang Indah (1984)
- Seandainya Aku Boleh Memilih (1984)
- Serpihan Mutiara Retak (1985)
- Sebening Kaca (1985)
- Yang Kukuh, Yang Runtuh (1985)
- Matahari-Matahari (1985)
- Melintas Badai (1985)
- Biarkan Bulan Itu (1986)
- Pesona Natalia (1986)
- Penginapan Bu Broto (1987)
- Dia Bukan Bayiku (1988)
- Cinta yang Berlabuh (1989)
- Perasaan Perempuan (1990)
- Sepondok Dua Cinta (1990)
- Yang Tercinta (1991)
3. Karier di bidang politik
- Anggota DPR RI fraksi PDIP 2004
- Calon legislatif PPP 2009
- Calon legislatif PAN 2014
Editor: Iswara N Raditya