Menuju konten utama

Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruang & Cara Menyimpannya?

Penting bagi orang tua untuk mengetahui berapa lama ASI bisa bertahan di suhu ruang dan bagaimana cara menyimpannya dengan baik dan benar.

Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruang & Cara Menyimpannya?
ilustrasi ASI. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memompa dan menyimpan ASI tentunya tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti masalah kebersihan, suhu, hingga tempat penyimpanan.

Ada banyak kasus dimana ibu harus memopa ASI dan menyimpannya di suhu ruang. Ini biasa terjadi selama musim mudik ketika ibu menyiapkan stok ASI lebih banyak untuk si kecil selama perjalanan.

Selain itu, menyimpan ASI di suhu ruang juga bisa terjadi pada rumah yang belum menyediakan pendingin khusus ASI. Terlepas dari alasannya, kualitas ASI yang tersimpan di suhu ruang tetap harus diperhatikan untuk kesehatan bayi.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui berapa lama ASI bisa bertahan di suhu ruang dan bagaimana cara menyimpannya dengan baik dan benar.

Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruang?

Melansir laman Parents, The Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) menyatakan bahwa ASI dapat bertahan hingga 4 jam di suhu ruang setelah dipompa. Suhu ruang yang dimaksud adalah 77°F atau 25°C.

Perlu diketahui bahwa suhu tiap rumah berbeda-beda dan sangat tergantung dengan kondisi wilayah seperti iklim dan cuaca. Jadi, orang tua tidak boleh sembarangan menyimpan ASI dan harus tetap berpatokan pada standar suhu ruangan yang benar.

Jika rumah berada di dataran tinggi yang dingin atau memakai AC sehingga suhu ruangan menjadi lebih rendah, ASI bisa bertahan hingga 6 jam asalkan disimpan di wadah yang bersih dan tertutup rapat.

Sama seperti makanan basah pada umumnya, ASI juga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan bakteri apabila dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.

Jadi, ASI yang sudah lebih dari 4 jam di suhu ruang sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena bisa mengganggu kesehatannya. Meskipun belum 4 jam, tapi ASI mulai berbau asam/kecut, sebaiknya juga langsung dibuang saja.

Cara Menyimpan ASI yang Benar dan Aman

Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kualitas ASI bisa dipengaruhi oleh kebersihan saat memompa wadah penyimpanan, hingga soal suhu.

Berikut cara dan beberapa tips untuk menyimpan ASI yang benar dan aman:

1. Tips sebelum memompa ASI

  • Gunakan pompa ASI yang bersih dan steril.
  • Cuci tangan dengan sabun sebelum mulai memompa ASI. Bisa juga menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen.

2. Wadah penyimpanan ASI

  • Gunakan wadah yang bersih dan tertutup.
  • Wadah bisa berupa botol ASI dari kaca, bisa juga wadah/botol plastik yang food grade.
  • Hindari botol dengan kode nomor recycle 7. Botol dengan kode 7 kemungkinan menggunakan plastik yang mengandung BPA.
  • Jangan menggunakan botol plastik bekas minuman atau kantong plastik biasa yang tidak diperuntukkan untuk ASI.
  • Jangan gunakan wadah yang besar. Lebih baik pilih wadah kecil, tapi jumlahnya agak banyak, terutama jika ASI akan dibekukan. Jadi, Anda bisa mencairkan ASI secukupnya dan mencegah adanya ASI sisa atau terbuang.
  • Beri label pada setiap wadah/botol. Label bisa bertuliskan tanggal atau waktu saat ASI dipompa.
  • Jika bayi sedang dirawat di ruang khusus seperti ruang NICU dan Anda harus memberikan ASI, pastikan label juga diberi nama bayi yang lengkap dan jelas agar tidak tertukar.

3. Suhu dan masa simpan ASI

  • ASI bisa disimpan di suhu ruang (25°C) hingga maksimal 4 jam setelah dipompa.
  • ASI yang disimpan di rak kulkas (4°C) bisa bertahan hingga 4 hari.
  • ASI yang disimpan di freezer (-18°C atau lebih rendah) bisa bertahan hingga 12 bulan, tapi lebih baik digunakan sebelum 6 bulan.
  • ASI beku yang dicairkan bisa bertahan di suhu ruang hingga 1-2 jam.
  • ASI beku yang dicairkan dan disimpan di rak kulkas bisa bertahan selama 1 hari (24 jam).
  • ASI beku yang sudah dicairkan jangan dibekukan lagi.
  • Jika ada sisa ASI yang tidak terminum oleh bayi, sebaiknya tetap dihabiskan dalam jangka waktu 2 jam.
  • Jangan menyimpan ASI di rak pintu kulkas karena suhunya cenderung kurang stabil akibat sering dibuka dan ditutup.
  • Jika sedang bepergian, gunakan cooler bag yang dilengkapi dengan ice pack. ASI akan bertahan 24 jam dengan cara ini.

4. Cara mencairkan ASI beku

  • Pilih ASI dengan masa simpan terlama. ASI yang lebih dulu masuk freezer harus keluar dan digunakan lebih dulu.
  • Anda bisa mencairkan ASI dengan meletakkannya di rak kulkas semalaman. Jika sudah cair, segera gunakan dalam jangka waktu 24 jam.
  • ASI beku bisa dicairkan dengan cara ditaruh di wadah yang diberi air hangat.
  • Jangan memanaskan ASI dengan microwave karena bisa merusak nutrisinya.

Perlu diketahui bahwa ASI sebenarnya tidak harus disajikan dalam kondisi hangat. Bayi bisa meminum ASI yang dingin atau bersuhu ruang. Namun, jika ingin menghangatkan ASI pastikan wadah/botolnya masih tertutup, kemudian letakkan pada wadah lain yang berisi air hangat (bukan air panas).

Cara lainnya adalah dengan menyiram botol ASI dengan air hangat selama beberapa menit. Sebelum diberikan, teteskan ASI di pergelangan tangan untuk mengecek panas atau tidak agar aman saat diminum oleh bayi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yonada Nancy