tirto.id - Kurma adalah makanan manis yang kerap menjadi menu berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Di balik daging buahnya yang legit, harum, dan manis ternyata kurma menyimpan segudang nutrisi.
Dilansir laman Layanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Yankes Kemenkes RI), setiap 100 gram kurma mengandung berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh, meliputi:
- 280 kalori
- 2 hingga 2,5 gram protein
- 65 gram karbohidrat
- 7 hingga 8 gram serat
- 65 miligram kalsium
- 650 miligram potassium
- 1 miligram zat besi
- 0,5 miligram seng
- 150 IU vitamin A
Manfaat Kurma untuk Ibu Menyusui
Dengan deretan nutrisi yang terkandung di dalamnya, kurma memiliki sejumlah manfaat baik bagi tubuh termasuk manfaat untuk pencernaan, kesehatan tulang, kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin, menjaga daya tahan tubuh, hingga mencegah anemia.
Selain baik untuk ibu hamil, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama ASEAN Indonesia 2023 merilis informasi manfaat kurma bagi ibu menyusui, yang meliputi:
- Meningkatkan produk ASI;
- Kaya nutrisi untuk ibu dan bayi;
- Mengatasi sembelit pascamelahirkan;
- Sumber antioksidan;
- Meningkatkan energi, terutama memulihkan tenaga setelah proses melahirkan.
Benarkah Kurma Bisa Menjadi ASI Booster?
Kurma dapat menjadi menu pilihan ASI booster, seperti dilaporkan laman Sanford Health, kurma dapat meningkatkan prolaktin, yang merupakan hormon yang memberi tahu tubuh untuk memproduksi ASI.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thanawan Modepeng, dkk pada tahun 2021 berjudul The Effects of Date Fruit Consumption on Breast Milk Quantity and Nutritional Status of Infants menyasar 48 pasang ibu menyusui dan bayi berusia 1 hingga 3 bulan.
Kemudian, 25 pasang ibu dan bayi diminta untuk mengonsumsi asupan makanan normal mereka dengan 10 buah kurma per hari selama 4 minggu.
Lalu, 23 pasang ibu dan bayi diminta untuk mengkonsumsi asupan makanan normal mereka tanpa buah kurma.
Penelitian ini mendapati hasil bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi 10 buah kurma per hari mengalami peningkatan kuantitas ASI sebesar 11 persen dari awal hingga minggu kedua, dan peningkatan 23 persen dari awal hingga minggu keempat.
Kuantitas ASI dari ibu menyusui yang mengonsumsi buah kurma secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok yang tidak mengonsumsi kurma. Namun, tidak ada perbedaan dalam status gizi bayi.
Penelitian tersebut menarik kesimpulan bahwa konsumsi buah kurma tampaknya bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas ASI pada ibu menyusui.
Buah kurma dapat menjadi alternatif galaktagog, senyawa yang digunakan untuk merangsang peningkatan produksi ASI.
Editor: Dhita Koesno
