Menuju konten utama

Berapa Jumlah Dana Darurat yang Ideal?

Cara menghitung dan menentukan jumlah dana darurat yang ideal merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui dan diterapkan.

Berapa Jumlah Dana Darurat yang Ideal?
Ilustrasi menghitung dana darurat. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jumlah dana darurat yang ideal dan cara menghitungnya merupakan sesuatu yang penting diketahui, terutama bagi orang-orang yang mendambakan kondisi keuangan stabil.

Dana darurat adalah uang yang disiapkan atau ditabung secara khusus untuk mengantisipasi kebutuhan di luar perencanaan dan bersifat mendadak. Lantas, dana darurat untuk apa saja?

Sesuai sebutannya, dana darurat diperlukan untuk keperluan yang bersifat mendadak. Di antaranya seperti keadaan sakit, bencana alam, kecelakaan, kena PHK, perbaikan kendaraan, peralatan elektronik rusak, dan lain sebagainya.

David Bach dalam Automatic Millionaire: Powerful One-Step Plan to Live and finish Rich (2004) menjelaskan, dana darurat ibarat sabuk pengaman mobil. Alat tersebut baru diperlukan ketika terjadi kecelakaan untuk meminimalkan risiko benturan.

Tanpa dana darurat, seseorang berpotensi mengalami masalah keuangan yang serius dan berkelanjutan.

Sebagai contoh, Pak Jarwo sudah membagi penghasilannya per bulan untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa disisihkan untuk dana darurat. Kemudian, ia mengalami kecelakaan sehingga membutuhkan biaya perawatan mencapai separuh dari pendapatan bulanannya. Jika sudah begitu, kondisi keuangannya akan terombang-ambing, apalagi jika harus mengutang, yang kemudian mengharuskannya mencicil tiap bulan.

Berapa Dana Darurat yang Ideal?

Jumlah dana darurat yang ideal tidak bisa ditentukan secara pasti. Namun, beberapa kajian menyebutkan bahwa dana darurat harus mampu memenuhi kebutuhan seseorang selama rentang tiga hingga enam bulan pada masa sulit.

Dikutip dari buku Personal Finance (2008), E. T. Garman dan R. Forgue menjelaskan bahwa semakin lama estimasi penggunaan dana darurat, semakin baik bagi seseorang.

Misalnya, estimasi kebutuhan Madra selama sebulan adalah Rp2 juta. Sementara itu, jumlah dana darurat yang dimilikinya adalah Rp16 juta, setara dengan kebutuhannya selama delapan bulan. Dengan demikian disimpulkan, Malik merupakan pribadi yang memiliki manajemen uang darurat sangat baik.

D. Johnson dan R. Widdows dalam Emergency fund level of level of households (1985) menambahkan, dana darurat harus mampu memenuhi semua pengeluaran seseorang di masa sulit, tanpa secara drastis mengubah standar hidup.

Berdasarkan penjelasan tersebut, artinya, jumlah dana darurat yang ideal harus dihitung berdasarkan estimasi kebutuhan sehari-hari saat ini. Dengan begitu, seseorang bisa melewati masa sulit dengan tenang sembari memikirkan solusi atas masalahnya

Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah dana darurat yang ideal cenderung berbeda-beda untuk setiap orang atau keluarga. Cara menghitung dana darurat yang ideal harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu atau keluarga.

Lantas, berapa dana darurat ideal? Berikut ini jumlah dana darurat yang ideal untuk individu dan keluarga:

Status Jumlah Dana Darurat
Lajang atau belum menikah 3-6 kali pengeluaran rutin bulanannya
Sudah menikah tetapi belum memiliki anak 6-12 kali pengeluaran rutin bulanannya
Sudah menikah dan memiliki satu anak 9-18 kali pengeluaran rutin bulanannya

Cara Menghitung Dana Darurat Ideal

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, cara menghitung dana darurat ideal harus disesuaikan dengan kebutuhan individu atau keluarga yang berkaitan. Berbagai aspek penting yang harus masuk dalam perhitungan dana darurat ideal meliputi:

  • Perumahan
  • Makanan
  • Perawatan kesehatan (termasuk asuransi)
  • Utilitas
  • Transportasi
  • Pengeluaran pribadi
  • Utang

Selain mengetahui cara menghitung dana darurat ideal, seseorang yang ingin memiliki keuangan stabil harus cermat dalam menabung. Itu termasuk salah satu cara mengatur keuangan yang baik. pemilihan tempat menyimpan dana darurat juga tidak kalah penting.

Terdapat beberapa pilihan cara menabung yang dikhususkan untuk dana darurat. Di antaranya seperti menabung manual, deposito, reksadana, dan investasi emas.

Agar lebih mudah memahaminya, Anda bisa menyimak dan mempraktikkan cara menghitung dana darurat ideal berikut ini:

1. Pria atau wanita lajang

Seorang pria atau wanita lajang memiliki pengeluaran untuk keperluan rutin bulanan, mulai dari kebutuhan sandang, pangan, hingga utang, mencapai Rp5 juta. Jumlah dana darurat yang ideal bagi pria atau wanita lajang tersebut adalah Rp15-30 juta.

Jumlah tersebut diperoleh dari cara menghitung dana darurat ideal berikut ini:

Jumlah dana darurat pria/wanita lajang = 3-6 kali dari pengeluaran bulanannya

3 x Rp5.000.000 = Rp15.000.000,-

6 x Rp5.000.000 = Rp30.000.000,-

2. Pasangan menikah belum memiliki anak

Sepasang suami istri tanpa anak memiliki pengeluaran kebutuhan rutin bulanan secara keseluruhan mencapai Rp7 juta. Lantas, berapa dana darurat ideal bagi pasangan tersebut?

Jumlah dana darurat ideal bagi pasangan tanpa anak, sebagaimana contoh kasus di atas, dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah dana darurat pasangan suami-istri tanpa anak = 6-12 kali dari pengeluaran bulanannya

6 x Rp7.000.000 = Rp42.000.000,-

12 x Rp7.000.000 = Rp84.000.000,-

Jadi, jumlah dana darurat ideal yang harus disiapkan dan ditabung oleh pasangan suami istri tersebut adalah Rp42-84 juta. Mereka bisa memilih metode menabung yang sesuai dengan keinginan seperti via bank, deposito, atau reksadana.

3. Suami istri yang memiliki anak

Sepasang suami istri yang telah memiliki satu anak memiliki pengeluaran kebutuhan sehari-hari selama sebulan sejumlah Rp9 juta. Jumlah dana darurat yang ideal bagi keluarga tersebut adalah Rp81-162 juta.

Jumlah tersebut diperoleh dari cara menghitung dana darurat ideal berikut ini:

Jumlah dana darurat pasangan suami-istri dengan satu anak = 9-18 kali pengeluaran bulanannya.

9 x Rp9.000.000 = Rp81.000.000,-

18 x Rp9.000.000 = Rp162.000.000,-

Baca juga artikel terkait PENGELOLAAN KEUANGAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin