Menuju konten utama

Bank Mandiri akan Salurkan Kredit Rp55 T untuk Sektor Prioritas

Dengan adanya kucuran dana dari pemerintah ini, Rizaldi yakin, likuiditas serta kapasitas pembiayaan Perseroan akan semakin kuat.

Bank Mandiri akan Salurkan Kredit Rp55 T untuk Sektor Prioritas
Bank Mandiri bersinergi dengan pemerintah dan Danantara Indonesia memeriahkan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan di Bundaran HI, Minggu (17/8). (FOTO/dok.Bank Mandiri)

tirto.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bakal menyalurkan dana sebesar Rp55 triliun yang diberikan pemerintah untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas pemerintah. Sektor-sektor tersebut di antaranya, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor produktif yang berkontribusi pada peningkatan daya saing ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi kerakyatan.

“Sebagai agen pembangunan, kebijakan ini sejalan dengan komitmen kami untuk mengakselerasi fungsi intermediasi dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, M Rizaldi, dalam konferensi pers paparan kinerja Bank Mandiri Semester I 2025, secara virtual, Jumat (19/9/2025).

Dengan adanya kucuran dana dari pemerintah ini, Rizaldi yakin, likuiditas serta kapasitas pembiayaan Perseroan akan semakin kuat. Dus, ke depan penyaluran kredit BMRI ditarget dapat tumbuh di atas rata-rata industri.

“Dengan kualitas aset dan likuiditas yang optimal, dengan basis dana murah dan permodalan yang solid, margin setelah profitabilitas Bank Mandiri memiliki ruang untuk menyerap likuiditas dari pasar, sekaligus memberikan fleksibilitas menyesuaikan pricing dan alokasi portfolio sesuai dinamika kebijakan fiskal dan risk appetite yang terjaga,” jelasnya.

Sementara itu, untuk menjaga agar kinerja kredit dan profitabilitas tetap terjaga, Bank Mandiri akan menyeimbangkan antara upaya ekspansi bisnis dengan kualitas penyaluran kredit. Dalam hal ini, perluasan portofolio kredit juga akan dioptimalkan melalui penerapan risk return dan dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.

“Pertumbuhan kredit dan DPK (Dana Pihak Ketiga) akan didorong melalui strategi berbasis ekosistem yang memanfaatkan value chain dari nasabah sehingga memperkuat basis dana murah,” lanjutnya.

Perlu diketahui, pada paruh pertama 2025, BMRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11 persen, menjadi Rp Rp1.701,21 triliun. Jika dirinci, kredit wholesale Bank Mandiri tumbuh 12,3 persen (yoy) menjadi 925 triliun dan kredit retail tumbuh 8,05 persen (yoy) menjadi Rp402 triliun.

“Lebih lanjut, kualitas bisnis secara konsisten kami jaga melalui pelaksanaan praktik-praktik dan banking dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin dari rasio NPL (kredit macet) bank only yang terjaga dengan baik di level 1,08 persen,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini.

Pertumbuhan penyaluran kredit itu lantas membuat pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) Perusahaan naik 6,73 persen (yoy) menjadi Rp52,4 triliun. Sementara pendapatan non-bunga tumbuh 7,82 persen (yoy) mencapai Rp20,9 triliun. Secara keseluruhan, total pendapatan tumbuh sebesar 5,43 persen year on year atau mencapai Rp73,4 triliun.

Pada saat yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Perseroan tumbuh 10,7 persen (yoy) di semester I 2025 menjadi Rp1.828,48 triliun, dari periode Juni 2024 yang sebesar Rp1.651,02 triliun.

Baca juga artikel terkait BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra