Menuju konten utama

Bahlil Pertanyakan Nyali Anak Buahnya soal Tambang Ilegal

Respons Bahlil merupakan jawaban atas pertanyaan anggota Komisi XII DPR Fraksi Gerindra Muhammad Rohid.

Bahlil Pertanyakan Nyali Anak Buahnya soal Tambang Ilegal
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kanan) bersama Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Dalam rapat tersebut Menteri ESDM menyampaikan realisasi PNBP sektor ESDM per November 2025 sebesar Rp 200,66 triliun atau 78,74 persen dari target Rp 254,83 triliun dan rencana program strategis Kementerian ESDM tahun 2026. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mempertanyakan nyali Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian ESDM Rilke Jeffri Huwae terkait penindakan tambang ilegal. Pertanyaan itu dilontarkan Bahlil saat memberi penjelasan atas berbagai pertanyaan anggota dewan dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI.

"Pak Dirjen Gakkum mana ya? Pak Dirjen Gakum, Komisi XII lagi uji nyali Bapak ini. Bapak jaksa atau bukan jaksa? Kalau nyali tidak ada, segera pertimbangkan. Saya enggak main-main, benar ini, barang-barang ini gak ada urusan kita," kata Bahlil dalam rapat tersebut, dikutip Rabu (12/11/2025).

Respons Bahlil merupakan jawaban atas pertanyaan anggota Komisi XII DPR Fraksi Gerindra Muhammad Rohid menyoroti kinerja Ditjen Gakkum, yang dianggap 'ciut' untuk menindak tambang ilegal.

Menurut Rohid, saat ini di Tanah Air masih bertebaran tambang ilegal, yang seharusnya dapat ditertibkan oleh Kementerian ESDM.

"Sampai hari ini dan banyak temen-temen juga melihat belum ada pergerakan dan gebrakan dari Dirjen Gakkum Bapak sampai saat ini. Kami minta untuk banyak ke depannya turun ke lapangan, karena banyak sekali tambang ilegal di Indonesia ini," ujar Rohid.

Rohid juga sempat membeberkan beberapa titik soal keberadaan tambang ilegal. Ia pun meminta Dirjen Gakkum untuk bebenah dan bekerja dengan aksi.

"Teman-teman dari Komisi XII juga banyak tahu di mana lokasi-lokasi tambang ilegalnya. Kami siap pak dampingi di mana-mana lokasi itu. Agar Dirjen Gakkum banyak turun ke depannya. Jadi jangan gak ada guna. Nanti takutnya Bapak bentuk direktorat baru, orang bilang nanti direktorat ini omon-omon," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BAHLIL LAHADALIA atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana