tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku kerap melakukan ritual doa malam dengan harapan mencapai target lifting minyak pemerintah. Dalam asumsi makro APBN 2025, lifting minyak sendiri ditetapkan sebesar 605 ribu barel per hari (bph).
"Dan mengurus lifting ini Bapak-Ibu semua, saya jujur mengatakan kita ini kalau tidur malam, baca doa tidur malam, terakhir baca doa lifting," kata Bahlil saat rapat dengan Komisi XII DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, dikutip Rabu (12/11/2025).
Bahlil pun menyebut bahwa target 605 ribu barel juga merupakan standar yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebagai pembantu presiden, Bahlil dengan tegas mengikuti arahan pimpinan tertinggi.
"Menteri itu pejabat negara, pembantu presiden, bos kita cuma presiden. Jadi bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan, bukan apa yang orang lain pikirkan. Kalau pikirannya bagus kita rangkul, tapi kalau tidak bagus ya sorry ya," ungkap Bahlil.
Lebih jauh, Bahlil menceritakan bahwa untuk mencapai target lifting minyak memang tidak mudah. Lifting minyak RI juga tidak pernah menyentuh target yang ditetapkan dalam APBN sejak 2008.
"Sudah sangat lama target lifting kita hampir tidak mencapai di dalam APBN. Di 2024, target APBN kita mencapai 605.000 barel per day. Realisasi kita berapa? 580.000 barel per day," ujarnya.
Meski sulit, Bahlil berbangga diri dengan membuktikan kinerjanya yang mampu menaikkan lifting minyak hingga mencapai 606 ribu barel per hari dan melampaui target APBN 2025. Capaian lifting ini dianggap berkontribusi terhadap pengurangan impor minyak mentah, meski jumlahnya belum signifikan.
"Karena dukungan dari Bapak-Ibu semua pimpinan Komisi VII dan seluruh stakeholder, kita sudah mencapai 605 sampai dengan 606 ribu barel per day," pungkasnya.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































