Menuju konten utama

Asosiasi Ojol Kecam Pernyataan Prabowo soal Polisi 'Khilaf'

Garda Indonesia minta dilibatkan dalam penyidikan dan penyelidikan kasus tewasnya Affan Kurniawan.

Asosiasi Ojol Kecam Pernyataan Prabowo soal Polisi 'Khilaf'
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

tirto.id - Ketua Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengecam pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa polisi kadang kala khilaf saat menegakkan hukum pada demonstran dan berujung korban jiwa. Respons Prabowo dianggap bertentangan dengan keadilan.

Igun menekankan bahwa setiap penyampaian pendapat di muka umum adalah hal yang sah dan dapat dilakukan warga negara. Polisi juga tidak seharusnya melakukan kekerasan saat masyarakat menyampaikan aspirasi mereka.

"Gak bisa dibilang kalau hal ini adalah khilaf, ini sudah menyangkut nyawa manusia. Sesuatu kekerasan mau apa pun bentuknya, nyawa rakyat itu tidak boleh dihilangkan nyawanya begitu saja oleh pihak kepolisian atau aparat dalam hal penyampaian pendapat. (Aparat tidak boleh) menyerang. Jadi pernyataan presiden ini kontradiktif dengan keadilan," kata Igun saat dihubungi Tirto, Selasa (2/9/2025).

Igun pun menyoroti salah satu rekan ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan rantis Brimob. Garda Indonesia juga akan meminta keadilan bagi Affan dan meminta Kapolri Listyo Sigit untuk bertanggung jawab atas tewasnya Affan.

Ketua asosiasi tersebut juga meminta agar penyelidikan kepolisian atas kasus Affan melibatkan Garda Indonesia, penyidikan dan penyelidikan independen, serta lembaga hukum. Sebagai Ketua Garda Indonesia, Igun juga mengawal proses autopsi jenazah di RSCM hingga selesai.

"Jadi tidak hanya sepihak yang memeriksa itu dari pihak kepolisian saja. Kami meminta Kapolri untuk bertanggung jawab, usut tuntas."

Diketahui, Affan Kurniawan (21) meninggal dunia setelah terlindas mobil rantis milik satuan Brimob di kawasan Benhil, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) malam.

Momen Affan tewas terlindas mobil rantis viral di media sosial. Sejumlah ojol pun sempat mengejar pengemudi mobil rantis tersebut. Selain itu, para ojol juga menggeruduk Mako Brimob Kwitang, Jakarta, Kamis malam. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas kematian rekan mereka yang dilindas mobil rantis.

Kepolisian melalui Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka langsung melakukan investigasi atas insiden itu. Propam Polri menyatakan tujuh orang anggota di dalam mobil itu tengah menjalani pemeriksaan akibat insiden tersebut.

Baca juga artikel terkait OJOL atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana