Menuju konten utama

Arti Tren Marriage Is Scary dan Predatory Marriage yang Viral

Marriage is scary dengan menjadi tren. Simak pengertiannya dan apa ada kaitan dengan predatory marriage.

Arti Tren Marriage Is Scary dan Predatory Marriage yang Viral
Ilustrasi pernikahan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Istilah marriage is scary menjadi viral di media sosial. Apa arti tren ini? Kenapa banyak wanita yang menggunakan hingga dikabarkan takut menikah? Apakah ada hubungannya dengan predatory marriage?

Tren marriage is scary semakin marak dan bisa ditemukan dengan mudah di sejumlah platform media sosial, terutama TikTok.

Salah satu akun atas nama @ceritacete mengunggah sebuah video dan sudah ditonton 1,7 juta kali. Dalam narasinya, ia menuliskan "Marriage Is Scary. What if lo gabisa makan makanaan favorite lo, jalan sama temen-temen lo karna suami lo bilang harus ngirit?".

Akun @varmintze juga turut menampilkan hal yang sama. Katanya,"marriage is scary, gimana kalo gue baby blues pas punya anak terus tiba-tiba suami lost interest karena perubahan badan abis lahiran."

Lantas, apa alasan mereka mengikuti tren marriage is scary hingga menjadi viral di media sosial? Apakah ada kaitannya dengan predatory marriage?

Arti Marriage Is Scary dan Predatory Marriage

Tren marriage is scary banyak diikuti kalangan wanita dan diunggah di platform media sosial pribadi. Yang paling ramai via TikTok.

Jika diterjemahkan, marriage is scary memiliki makna pernikahan itu menakutkan. Istilah ini menjadi tren. Kaum hawa menggambarkan segala kekhawatiran ketika nantinya menikah dengan pasangan masing-masing.

Lewat postingan di media sosial, mereka turut menggunggah berbagai macam ketakutan yang bisa saja terjadi setelah menikah.

Unggahan tersebut rata-rata diawali dengan kata marriage is scary kemudian disusul if. Via tren ini, pengguna mengungkapkan segala keluh kesah dan berandai-andai apa yang akan terjadi pasca pernikahan.

Sementara predatory marriage atau pernikahan predator merujuk pada sebuah pernikahan yang hanya demi mendapatkan keuntungan secara finansial saja.

Menurut Mayo Wynne Baxter, salah satu contohnya adalah orang lanjut usia menikah dengan pasangan yang lebih muda dan kerap dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Versi lain menyebutkan predatory marriage melibatkan seorang "predator" alias pemangsa yang membujuk korban untuk menikah. Tujuan utama pernikahan tersebut adalah pemangsa dapat mengakses keuangan korban, baik ketika masih hidup maupun sudah mati.

Weightmans memberikan contoh ketika seseorang yang sudah lansia memiliki hubungan dengan orang yang lebih muda. Ia kemudian memasuki kehidupan korban, mengisolasi dari keluarga maupun teman, hingga lansia tersebut bergantung padanya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, termasuk perawatan, belanja, dan transaksi keuangan.

Situasi ini memang sengaja diciptakan agar korban merasa yakin dan memiliki anggapan hanya "pemangsa" yang bisa dipercaya.

Pengertian yang sama juga disampaikan Penningtons Manches Cooper. Predatory Marriage melibatkan korban yang tidak memiliki kapasitas mental untuk menyetujui sebuah pernikahan.

Ia lantas dimanfaatkan pihak lain demi mendapatkan keuntungan finansial maupun yang lainnya. Predator tersebut juga bisa meraih keuntungan tambahan ketika korban mencabut surat wasiat yang sudah dibikin sebelumnya.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra