tirto.id - Sahur dilaksanakan pada sepertiga malam hingga menjelang subuh. Dalam beberapa momen saat berpuasa, hal ini mungkin menjadi masalah sehingga sebagian orang dapat mengalami kesiangan dan tak sempat sahur.
Jika tidak sahur, tubuh mungkin merasa lesu di siang hingga sore hari karena tidak adanya asupan cairan dan makanan. Apalagi, muslim Indonesia rata-rata harus berpuasa selama 13 jam 16 menit.
Lantas, apakah puasa bisa tetap kuat meski tak bangun sahur?
Pada dasarnya, puasa tetap bisa dijalankan meski tanpa sahur. Selain karena sahur hukumnya sunnah, manusia juga umumnya dapat bertahan tanpa makan dan minum selama sekitar 13 jam jika kondisi tubuh sedang fit.
Cara yang Bisa Dilakukan agar Tetap Kuat Puasa Meski Tidak Sahur
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar kita tetap kuat puasa meski tidak bangun sahur. Simak terus artikel di bawah ini untuk mengetahui penjelasannya.
1. Minum banyak air
Mendapatkan cairan yang cukup merupakan salah satu hal penting saat berpuasa agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Yaz Kubba, seorang pelatih olahraga, dalam laman LA Times menjelaskan bahwa ia minum satu setengah galon atau sekitar 4,2 liter air sehari. Ia mengaku telah melakukan hal itu selama 10 tahun, meskipun saat berpuasa.
"Saya mencoba meminum satu galon air antara matahari terbenam dan matahari terbit,” ujarnya.
Jadi, di luar waktu sahur pun, cobalah untuk selalu minum banyak air putih agar kebutuhan cairan dapat selalu terpenuhi
.
2. Makan makanan berprotein tinggi
Saat berbuka, makan makanan berprotein dan berserat tinggi karena makanan jenis ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap tubuh.
Apabila makan terlalu banyak gula dan karbohidrat sederhana lainnya, gula darah akan melonjak dan rasa lapar makin terasa.
"Contoh makanan berprotein adalah telur, yogurt, yogurt Yunani khususnya, kacang-kacangan, lentil, ikan, ayam, dan kacang-kacangan," ujar Sumiya Khan, ahli diet bersertifikat.
3. Atur jadwal tidur
Mempertahankan jadwal tidur yang normal sangat penting sebab ini juga membantu mengatur hormon yang mungkin menyebabkan Anda merasa lapar.
Jika bisa, cobalah untuk tidur siang. Abrar Naely yang juga seorang ahli diet menjelaskan bahwa tidur siang selama 30 menit dapat memberi manfaat yang luar biasa.
“Tidak akan bohong, saat istirahat makan siang, terkadang saya hanya pergi ke mobil dan tidur siang,” kata Naely.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang dijelaskan pada situs Arabia Weather. Tidur siang singkat selama 20 menit di siang hari dapat mengimbangi sesuatu dari jam tidur yang tidak tercukupi.
Namun, pastikan untuk tidak mengacaukan tidur siang singkat ini menjadi tidur panjang karena akan membuat tubuh lebih lesu dan sulit produktif.
4. Hindari sinar matahari
Sinar matahari langsung yang terasa terik dapat membuat seseorang merasa lebih haus. Berdiam dirilah di ruangan sejuk, kenakan pakaian berbahan adem dan berwarna cerah, serta tutup jendela untuk melakukan hal ini.
Anda juga dapat menyemprot wajah atau mengompres tubuh dengan air dingin jika memang diperlukan.
5. Hindari olahraga berat
Olahraga memang dapat dilakukan saat berpuasa. Akan tetapi, sebaiknya lakukan olahraga ringan saja, terutama jika tidak sahur.
Jika ingin olahraga, lakukan sekitar satu hingga 1,5 jam sebelum berbuka puasa dan pilih tempat yang berventilasi baik.
6. Tetap lakukan tugas harian
Walaupun mengonsumsi energi secara berlebihan saat berpuasa tidak dianjurkan, bukan berarti Anda tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari.
Tubuh tetap membutuhkan asupan energi yang cukup, jadi tidak melakukan pekerjaan selama berpuasa dapat menurunkan tingkat energi.
Oleh karena itu, melakukan aktivitas rutin seperti bekerja membantu menjaga tingkat energi tetap stabil tanpa mempengaruhi kesehatan tubuh.
7. Berlatih bersyukur
Tujuan dari Ramadhan salah satunya adalah untuk mengajarkan kita arti bersyukur atas sesuatu yang kita miliki. Meski tidak sahur, kita juga harus tetap memaknai tujuan tersebut.
“Ramadhan dimaksudkan sebagai waktu, sekali lagi, refleksi, disiplin, dan juga rasa syukur atas berkah kita,” kata Khan.
“Dan juga mengakui bahwa kita beruntung bisa berbuka puasa dengan makanan yang enak bersama keluarga dan teman. Tidak semua orang memiliki kesempatan atau hak istimewa itu,” tandasnya.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno