Menuju konten utama

Apa Itu Tren Kop Sekop Sekop dan Kenapa Viral di TikTok?

Tren "Kop Sekop Sekop" viral di TikTok dan berbagai platform media sosial. Apa arti tren kop sekop sekop dan kenapa viral?

Apa Itu Tren Kop Sekop Sekop dan Kenapa Viral di TikTok?
ilustrasi Tik Tok. tirto.id/Dadan

tirto.id - Tren "Kop Sekop Sekop" sedang ramai di media sosial TikTok. Apa itu tren kop sekop sekop dan kenapa viral di TikTok?

Pengguna media sosial seperti TikTok dan Instagram pasti sudah familiar dengan istilah "Kop Sekop Sekop." Istilah ini sedang ramai di lini masa berbagai media sosial.

Tak hanya populer di TikTok, tren kop sekop sekop juga populer di platform media sosial lainnya, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

Kalimat "Kop Sekop Sekop" sendiri berasal dari penggalan lirik dari lagu berjudul "Sekecewa Itu." Lagu itu populer berkat seorang konten kreator bernama Ponidi.

Apa Arti Tren Kop Sekop Sekop dan Kenapa Menjadi Viral?

Istilah "sekop-sekop" yang viral di TikTok tidak memiliki arti khusus. Istilah ini tidak berhubungan dengan kata "sekop" yang tercantum di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu alat penggali tanah, pasir, dan sebagainya dengan tangkai panjang dari kayu.

Kata "sekop-sekop" adalah istilah baru dalam bahasa gaul yang konon merujuk pada bunyi-bunyian. Adapun kata "sekop-sekop" memiliki makna serupa dengan kata "prikitiw" atau "digidaw".

Kata "sekop-sekop" adalah onomatope atau tiruan bunyi yang dihubungkan dengan irama musik remix. Istilah ini berasal dari lagu "Santri Pekok" yang dinyanyikan oleh Niken Salindry dalam versi remix koplo.

Berdasarkan versi remix lagu tersebut, backing vokal mengucapkan "sekop-sekop" secara berulang untuk menciptakan harmoni. Dari sinilah istilah "sekop-sekop" muncul sebelum akhirnya viral.

Istilah "sekop-sekop" menjadi tren ketika diasosiasikan dengan irama musik remix lagu "Santri Pekok". Istilah ini baru benar-benar viral setelah muncul dalam lagu "Sekecewa Itu - Ponidi" yang di-remix dengan kata "sekop-sekop" bulan lalu.

Seorang TikToker bernama Pondi kemudian memparodikan lagu tersebut. Hal ini membuat banyak pengguna media sosial yang ikut dalam tren "sekop-sekop", mulai dari ikut dance challenge kayang hingga menggunakan bagian remix "sekop-sekop" sebagai backsound.

Istilah "sekop-sekop" juga digunakan untuk menggambarkan antusiasme dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini juga dipakai untuk menunjukkan rasa kagum atau mengekspresikan rasa senang.

Contoh penggunaan kata sekop-sekop bisa seperti, "Semangat, sekop-sekop!" atau "Bagus, sekop-sekop!"

Tren ini tidak hanya terbatas pada satu platform media sosial saja. Tren "Kop Sekop Sekop" juga menyebar ke platform media sosial yang populer, seperti Instagram, Facebook, hingga Twitter.

Tren "Kop Sekop Sekop" telah menjadi bagian dari budaya populer di media sosial saat ini. Tren ini menjadi gambaran bahwa fenomena viral bisa berasal dari banyak hal, termasuk musik dan bunyi-bunyian.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra