Menuju konten utama

Apa Itu Penyakit ALS & Penyebab Amyotrophic Lateral Sclerosis

Penyakit ALS atau Amyotrophic Lateral Sclerosis adalah gangguan pada saraf yang bersifat degeneratif, berikut penyebab dan gejalanya.

Apa Itu Penyakit ALS & Penyebab Amyotrophic Lateral Sclerosis
Ilustrasi gangguan saraf. iStockPhoto/Getty Images

tirto.id - Penyakit ALS atau Amyotrophic Lateral Sclerosis adalah gangguan pada saraf yang bersifat degeneratif. ALS tergolong penyakit berbahaya dengan penyebab yang masih diteliti hingga saat ini.

Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes), penyakit ALS menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang penderitanya. Kerusakan pada sel saraf juga disertai dengan peradangan jaringan di sekitarnya.

Bagian sel saraf yang mengalami kerusakan adalah sel yang mengatur pergerakan tubuh. Akibatnya, penderita ALS akan mengalami kelemahan otot dan penurunan massa toto yang semakin lama semakin meluas ke otot-otot lain.

Beberapa dampak dari kelemahan otot yang disebabkan oleh penyakit ALS antara lain:

  • kelemahan otot anggota gerak yang akan menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya
  • kelemahan otot tenggorokan yang akan menyebabkan kesulitan menelan
  • kelemahan otot lidah yang akan menyebabkan kesulitan berbicara

ALS BISA menjadi fatal apabila ia sudah menjangkiti saraf-saraf yang mengatur otot pernapasan. Apabila sudah seperti ini, maka penderitanya akan sesak dan gagal napas.

Menurut Kementrian Kesehatan, separuh penderita ALS akan meninggal dalam waktu 30 bulan sejak munculnya gejala. Sementara 10 persen sisanya bisa bertahan lebih dari 10 tahun.

Salah satu tokoh dunia yang mengidap penyakit ALS adalah fisikawan Stephen Hawking. Hawking telah menderita ALS sejak usia 21 tahun hingga meninggal pada 2018 di usianya yang ke-76 tahun.

Gejala Penyakit ALS

Menurut Mayo Clinic, penyakit ALS memiliki sejumlah gejala yang sangat bervariasi. Gejala-gejala itu tergantung pada neuron mana yang terpengaruh.

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul dari penyakit ALS di antaranya adalah:

  • Penderita mengalami kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas normal sehari-hari;
  • Penderita sering tersandung dan jatuh;
  • Kelemahan di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki;
  • Mengalami kelemahan tangan atau sering menjatuhkan barang;
  • Berbicara dengan cadel dan mengalami kesulitan menelan;
  • Terjadi kram otot dan kedutan di lengan, bahu, dan lidah;
  • Penderita menangis, tertawa, atau menguap secara berlebihan;
  • Terjadi perubahan kognitif dan perubahan perilaku.

Pada tahap awal, penderita ALS biasanya tidak akan merasakan rasa sakit. Begitu juga pada tahap selanjutnya. Selain itu, penyakit ALS ini biasanya tidak akan memengaruhi kontrol kandung kemih, atau indra penderita ALS.

Penyebab Penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Penyebab penyakit ALS belum bisa dipastikan. Namun, sekitar 5-10 persen kasus ALS terkait dengan faktor keturunan.

Selain itu, sebagaimana dilansir dari laman Puskesmas Kabupaten Kubu Raya, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu dari ALS, yaitu:

1. Kelebihan glutamat

Glutamat adalah zat kimia yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Glutamat adalah pengirim pesan dari dan ke otak serta saraf.

Namun, bila jumlah glutamat terlalu berlebihan, maka glutamat akan menumpuk di sekitar sel saraf. Akibatnya, glutamat dapat menimbulkan kerusakan pada saraf.

2. Gangguan sistem imun

Sistem imun atau kekebalan tubuh harusnya melindungi tubuh dari penyakit, namun pada penderita ALS, sistem imunitas tubuh salah menyerang sel-sel saraf yang sehat. Akibatnya, terjadi sel-sel saraf tersebut mengalami kerusakan.

3. Gangguan mitokondria

Mitokondria adalah tempat terbentuknya energi di dalam sel. Ketika terjadi gangguan dalam pembentukan energi, maka gangguan ini bisa merusak sel-sel saraf, akibatnya ALS akan semakin memburuk.

4. Stres oksidatif

Ketika kadar radikal bebas dalam tubuh berlebihan, maka Anda akan mengalami stres oksidatif. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada berbagai sel tubuh.

Faktor Risiko Penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko individu menderita ALS. Berikut daftar faktor risiko penyakit ALS seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:

1. Keturunan

Lima hingga sepuluh persen penderita ALS akan mewarisi kondisinya kepada keturunan mereka. Anak-anak dari para penderita ALS memiliki peluang 50-50 untuk mengembangkan penyakit yang sama dalam tubuh mereka.

2. Usia

Risiko ALS akan meningkat seiring bertambahnya usia. ALS paling sering terjadi antara usia 40 dan pertengahan 60-an.

3. Jenis kelamin

Lebih banyak pria daripada wanita yang akan mengalami ALS sebelum ia berusia 65 tahun. Faktor risiko akibat perbedaan jenis kelamin ini akan menghilang setelah usia 70 tahun.

4. Genetika

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa orang dengan variasi genetik tertentu lebih rentan terkena ALS dibandingkan yang lain.

5. Merokok

Perempuan yang merokok lebih rentan terkena ALS, terutama setelah menopause.

6. Paparan racun lingkungan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan timbal atau zat lain di tempat kerja atau di rumah dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ALS.

7. Penugasan militer

Studi menunjukkan bahwa orang yang pernah bertugas di militer berisiko lebih tinggi terkena ALS. Risiko ini lebih tinggi karena orang yang bertugas di militer lebih rentan terpapar logam atau bahan kimia tertentu, mengalami cedera traumatis, terinfeksi virus, serta melakukan aktivitas fisik yang intens.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy