Menuju konten utama
Info Kesehatan

6 Penyebab Anemia Aplastik, Gejala dan Cara Mengatasinya

Berikut ini penyebab anemia aplastik, gejala, dan mengatasi anemia aplastik.

6 Penyebab Anemia Aplastik, Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi anemia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Anemia aplastik adalah kelainan darah yang langka. Kondisi ini merupakan sejenis sindrom kegagalan sumsum tulang.

Dilansir Mayo Clinic, jika Anda menderita anemia aplastik, maka jaringan kenyal di dalam tulang Anda (sumsum tulang) tidak menghasilkan cukup sel darah putih (leukopenia atau neutropenia), serta sel darah merah (anemia) atau trombosit (trombositopenia).

Penderita anemia aplastik kemungkinan akan sering mengalami kelelahan, memar atau sesak napas.

Dalam kasus anemia aplastik yang parah, maka penderita kemungkinan memerlukan transplantasi sumsum tulang untuk mengatasi kelainan darah langka ini.

Penyebab Anemia Aplastik

Anemia aplastik, menurut Johns Hopkins Medicine, disebabkan oleh sejumlah hal. Namun, terkadang kelainan darah ini terjadi tanpa alasan yang diketahui.

Beberapa penyebab dari anemia aplastik yang dapat diketahui, di antaranya adalah:

  1. Memiliki riwayat penyakit menular tertentu (seperti hepatitis, HIV, virus Epstein-Barr, CMV, atau parvovirus B19);
  2. Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan antikonvulsan;
  3. Pernah terpapar racun tertentu, seperti logam berat;
  4. Pernah terpapar radiasi;
  5. Memiliki riwayat penyakit autoimun, seperti lupus;
  6. Diwariskan dalam keluarga.

Gejala Anemia Aplastik

Tiap orang memiliki gejala anemia aplastik berbeda-beda. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat didiagnosa:

  • Kepala terasa sakit;
  • Pusing;
  • Sakit perut atau mual-mual;
  • Sesak napas;
  • Mengalami memar;
  • Kurang tenaga, kehabisan energi atau mudah lelah (fatigue);
  • Kulit menjadi pucat yang tampak abnormal atau kurangnya warna pada kulit;
  • Ada darah dalam tinja;
  • Mimisan;
  • Mengalami gusi berdarah;
  • Demam;
  • Sakit sinus;
  • Mengalami pembesaran hati atau limpa;
  • Muncul bercak putih di mulut (oral thrush)

Cara Mengatasi Anemia Aplastik

Untuk mengatasi anemia aplastik, Anda membutuhkan perencanaan yang matang tergantung pada usia, kondisi kesehatan dan gejala anemia aplastik secara keseluruhan.

Menurut Cleveland Clinic, transplantasi sumsum tulang adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan anemia aplastik. Transplantasi sumsum tulang juga disebut transplantasi stem cell.

Transplantasi sumsum tulang akan menggantikan sel induk yang rusak dengan yang sehat. Sel induk yang sehat dapat berasal dari:

  1. Sumsum tulang hasil sumbangan
  2. Peripheral stem cells (stem cells yang diambil dan dirawat oleh dokter sebelum transplantasi)
  3. Darah tali pusat
Selain transplantasi sumsum tulang, Anda juga perlu melakukan sejumlah perawatan terhadap anemia aplastik yang Anda idap. Beberapa perawatan itu di antaranya adalah:

  • Pemberian imunosupresan: pemberian obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan Anda
  • Pemberian stimulan sumsum tulang: pemberian jenis obat tertentu dapat merangsang sumsum tulang Anda untuk menghasilkan lebih banyak sel darah. Anda dapat mengonsumsi sargramostim (Leukine), filgrastim (Neupogen) atau epoetin alfa (Epogen)
  • Melakukan transfusi darah: Transfusi darah akan menggantikan sel darah merah dan trombosit. Transfusi dilakukan bukan untuk menyembuhkan anemia aplastik, tetapi dapat mengobati gejala seperti kelelahan atau mudah memar
  • Pemberian antibiotik suportif: pemberian antibiotik ini tergantung pada tingkat keparahan penyakit Anda.

Baca juga artikel terkait ANEMIA APLASTIK atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno