Menuju konten utama

Apa Itu Kucing Bobcat & Faktanya, Bisakah Jadi Hewan Peliharaan?

Bobcat adalah hewan mamalia yang berasal dari Amerika Selatan. Simak fakta tentang kucing hutan Bobcat di artikel ini.

Apa Itu Kucing Bobcat & Faktanya, Bisakah Jadi Hewan Peliharaan?
Kucing Bobcat. foto/istockphoto

tirto.id - Bobcat adalah salah satu hewan liar yang cukup menarik perhatian. Banyak orang yang masih penasaran dengan habitat alaminya dan sering bertanya-tanya, "Bobcat tinggal dimana?" Bobcat umumnya ditemukan di Amerika Utara, dari Kanada hingga Meksiko.

Mereka lebih suka tinggal di daerah hutan, pegunungan, dan bahkan padang rumput. Tempat tinggal Bobcat bervariasi tergantung pada ketersediaan makanan dan tempat berlindung yang aman.

Dengan kemampuan adaptasi tersebut, Bobcat dapat bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, menjadikan mereka predator yang tangguh dan sulit dilacak di alam liar.

Meskipun bobcat adalah hewan soliter dan lebih suka menjauh dari manusia, bukan berarti mereka tidak pernah terlihat di area pemukiman.

Bobcat aktif di malam hari dan merupakan pemburu yang andal, dengan mangsa favorit mereka adalah tikus, kelinci, tupai, burung, dan bahkan rusa.

Apa yang dimaksud dengan Bobcat?

Bobcat, atau Lynx rufus dalam bahasa latin, adalah kucing liar yang berasal dari Amerika Utara. Hewan ini termasuk dalam famili Felidae, sama seperti kucing rumahan, harimau, dan singa.

Bobcat terkenal dengan kemampuan berburu dan kelincahannya yang luar biasa. Lantas apa itu kucing bobcat?

Kucing hutan bobcat adalah hewan yang terkenal dengan mantelnya yang berwarna coklat kekuningan dengan bintik-bintik hitam, ekor pendek yang mengembang, dan jambul di telinganya.

Lalu, Bobcat makan apa? Bobcat adalah karnivora oportunistik yang memangsa berbagai macam hewan kecil, seperti kelinci, tikus, tupai, burung, dan bahkan reptil.

Fakta-Fakta Menarik Kucing Bobcat

Bobcat, si kucing liar Amerika Utara, terkenal dengan kelincahan dan kemampuan berburunya yang luar biasa. Hewan ini sekilas tampak seperti kucing rumahan, namun sebenarnya memiliki banyak perbedaan unik.

Berikut 9 fakta menarik tentang Bobcat:

1. Mirip Kucing Rumahan, Tapi Lebih Besar

Bobcat memiliki penampilan yang mirip dengan kucing rumahan, namun dengan ukuran yang jauh lebih besar. Bobcat dewasa umumnya memiliki berat antara 11-30 kilogram dan panjang 66-104 cm, dua kali lipat dari kucing rumahan.

2. Termasuk Genus Lynx

Bobcat tergolong dalam famili Felidae, subfamili Felidae, dan genus Lynx. Nama latinnya adalah Lynx rufus. Dalam genus Lynx, terdapat tiga spesies lain: lynx Eurasia (Lynx lynx), lynx Spanyol (Lynx pardinus), dan lynx Kanada (Lynx canadensis).

3. Sering Disamakan dengan Lynx Kanada

Apakah Bobcat dan Lynx sama? Bobcat dan lynx Kanada sering disalah artikan satu sama lain, terutama karena habitatnya yang berdekatan. Perbedaan utama terletak pada warna bulu. Bobcat memiliki bulu berbintik-bintik dan bergaris, sedangkan lynx Kanada berwarna cokelat keabu-abuan yang seragam. Selain itu, kaki lynx Kanada dua kali lebih besar daripada bobcat.

4. Pelari Cepat, Tapi Jarak Pendek

Bobcat terkenal dengan kecepatan larinya yang mencapai 48 km/jam. Namun, kecepatan ini hanya digunakan untuk berlari dalam jarak pendek, biasanya untuk melarikan diri dari predator.

5. Hewan Soliter

Bobcat umumnya hidup soliter, dengan masing-masing individu memiliki wilayah teritorialnya sendiri. Bobcat jantan dan betina hanya bertemu pada akhir musim dingin untuk bereproduksi, dan kemudian kembali ke kehidupan soliter mereka.

6. Bulu untuk Berkamuflase

Bulu bobcat yang berbintik hitam dirancang untuk membantu mereka berkamuflase dengan lingkungannya. Bintik-bintik ini memungkinkan mereka menyatu dengan semak-semak, bebatuan, dan vegetasi di habitatnya.

7. Bisa Menjerit Jauh

Meskipun tidak bisa mengaum seperti harimau atau singa, bobcat memiliki kemampuan menjerit dengan suara yang menakutkan. Jeritan ini dapat terdengar hingga bermil-mil jauhnya.

8. Perenang dan Pemanjat Handal

Berbeda dengan kucing rumahan, bobcat merupakan perenang yang sangat baik. Mereka juga pemanjat pohon yang terampil, memungkinkan mereka untuk mencapai tempat-tempat tinggi dan berburu mangsa dari atas.

9. Ahli Berburu

Bobcat adalah karnivora yang ahli berburu. Mangsa mereka termasuk tikus, kelinci, tupai, burung, dan bahkan rusa. Bobcat juga dikenal sebagai predator hewan peliharaan seperti anjing, domba, dan unggas. Lompatan mereka yang tinggi memungkinkan mereka untuk menangkap burung yang terbang rendah.

Fakta-fakta menarik ini menunjukkan bahwa bobcat adalah hewan yang unik dan adaptif. Kemampuan berburu, memanjat, dan berenang mereka yang luar biasa, serta kamuflase mereka yang sempurna, menjadikan mereka predator yang sukses di habitatnya.

Apakah Kucing Bobcat Boleh Dipelihara?

Memelihara bobcat sebagai hewan peliharaan adalah hal yang tidak dianjurkan di Indonesia maupun di sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat dan Kanada, oleh sebab itu tidak pernah ada rekomendasi harga kucing Bobcat yang disebar, baik offline maupun online.

Lalu sebenarnya apakah bobcat bisa dipelihara dan apa alasannya? Berikut penjelasannya:

1. Hewan Liar yang Sulit Didomestikasi

Bobcat adalah hewan liar yang memiliki insting berburu yang kuat dan sifat alami yang tidak mudah dijinakkan. Memelihara mereka di rumah dapat membahayakan manusia dan hewan peliharaan lainnya.

2. Risiko Penyakit

Bobcat tidak dianjurkan dipelihara Masyarakat umum karena berbahaya. Lalu kenapa bobcat berbahaya? Bobcat dapat membawa penyakit yang berbahaya bagi manusia dan hewan lain, seperti rabies, tularemia, dan toksoplasmosis.

3. Gangguan Ekosistem

Memelihara bobcat di Indonesia dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lokal, karena bobcat adalah spesies non-indigenous yang dapat membahayakan spesies asli.

4. Peraturan dan Perizinan

Di Indonesia, tidak ada peraturan yang secara khusus mengatur tentang pemeliharaan Bobcat Indonesia. Namun, memelihara hewan liar tanpa izin yang sah dapat dikenakan sanksi hukum.

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno