Menuju konten utama
Pelihara Kucing Susah Hamil?

Mitos Bulu Kucing Bisa Bikin Mandul: Bagaimana Fakta Medisnya?

Mitos bulu kucing bisa bikin mandul masih dipercaya sebagian kalangan masyarakat. Bagaimana fakta tentang hubungan memelihara kucing dan tidak bisa hamil?

Mitos Bulu Kucing Bisa Bikin Mandul: Bagaimana Fakta Medisnya?
Ilustrasi hubungan Ibu hamil dan toksoplasma dari kucing. foto/Isotkcphoto

tirto.id - Mitos bulu kucing bisa bikin mandul masih dipercaya sebagian kalangan masyarakat. Lantas, apakah memelihara kucing membuat perempuan tidak bisa hamil? Bagaimana penjelasan fakta medisnya?

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perempuan mengalami kemandulan. Di antaranya seperti kelainan pada rahim, penyumbatan tuba falopi, endometriosis, kanker dan pengobatannya, serta menopause dini.

Konsumsi alkohol berlebihan dan penyalahgunaan narkoba juga berpotensi membuat perempuan susah hamil. Hal itu telah dibuktikan, salah satunya oleh J.R Daling, dkk. dalam penelitiannya berjudul "Recreational Drug Use and the Risk of Primary Infertility" (1990).

Di sisi lain, berkembang mitos di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa memelihara kucing bisa bikin mandul, terutama diakibatkan oleh bulunya. Bagaimana faktanya?

Apakah Benar Memelihara Kucing Bisa Bikin Mandul?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nora El-Tantawy, dkk. berjudul "Toxoplasmosis and Female Infertility: Is There a Co-Relation?" (2013), ada korelasi positif antara ketidaksuburan perempuan dan toksoplasmosis.

Toksoplasma adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit toxoplasma gondii (T. gondii). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 60 juta orang Amerika telah tertular toksoplasmosis, meskipun hanya sedikit yang menyadarinya karena sistem kekebalan tubuh dapat melawannya.

Ibu hamil cenderung lebih rentan. Sekitar 3.000 wanita menularkan infeksi ke janin mereka setiap tahun. Hal yang sama juga berlaku untuk risiko toksoplasma, melalui infeksi bawaan.

Orang yang sedang hamil tersebut mungkin tidak bergejala setelah terinfeksi toksoplasma. Namun, parasit ini dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil, cacat lahir berupa kebutaan dan kerusakan otak pada anak, serta kematian pada orang dengan sistem kekebalan lemah.

Salah satu medium penularan toksoplasmosis adalah kucing, melalui kotorannya. Jadi, anggapan di kalangan masyarakat bahwa bulu kucing-lah yang menyebabkan gangguan pada ibu hamil bisa dikatakan sebagai mitos belaka.

Kucing dapat terinfeksi toksoplasma jika mereka memakan daging mentah dari hewan pengerat, burung, tikus, atau hewan kecil lainnya.

Namun, bukan berarti perempuan yang sedang melakukan program hamil tidak boleh memelihara kucing. CDC mengatakan, kemungkinan kucing peliharaan terinfeksi penyakit ini tergolong kecil. Sebab, mereka acapkali mengonsumsi makanan kaleng dan kecil, bukan daging mentah.

Hubungan Memelihara Kucing, Toksoplasma, dan Kemandulan

Toksoplasma tidak hanya ditularkan melalui kucing. Penyakit ini dapat menginfeksi manusia melalui medium lain, misalnya, melalui makanan mentah. Kucing hanya satu-satunya spesies yang menumpahkan penyakit melalui kotoran.

Kucing dapat menumpahkan jutaan parasit dalam kotorannya selama tiga minggu setelah terinfeksi. Namun, kucing dewasa lebih kecil kemungkinannya untuk melepaskan toksoplasmosis, terutama jika sebelumnya pernah terinfeksi.

Sebab, setelah terinfeksi toksoplasmosis, kucing biasanya memperoleh kekebalan. Setelah itu mereka jarang terinfeksi kembali.

Jadi, biasanya, hanya kucing yang baru pertama kali terinfeksi yang dapat menularkan ookista toxoplasma gondii melalui kotorannya. Terlebih, ookista itu tidak langsung menjadi infektif, butuh masa inkubasi antara 1-5 hari.

The Humane Society of the United States, organisasi nirlaba yang fokus di bidang kesejahteraan hewan, mencatat bahwa kemungkinan kucing menularkan toksoplasmosis cukup kecil. Berikut ini beberapa alasannya:

  • Hanya kucing yang memakan kista jaringan yang terinfeksi. Ini terbatas pada kucing luar ruangan, yang berburu dan memakan hewan mentah.
  • Biasanya kucing mengeluarkan ookista yang mengandung toksoplasma jika ia baru pertama kali terpapar. Kucing luar ruangan sering terkena penyakit ini saat masih kecil. Karenanya, kecil kemungkinan untuk menularkan infeksi seiring bertambahnya usia.
  • Toksoplasma ditularkan melalui konsumsi. Jadi, orang akan terinfeksi jika melakukan kontak dengan kotoran kucing, tanpa mencuci tangan, kemudian makan dan menyentuh mulut mereka.
  • Seperti dijelaskan di awal, tidak hanya kucing yang berpotensi menularkan toksoplasmosis. Manusia dapat terpapar penyakit ini jika mengonsumsi daging hewan lain yang terinfeksi dalam kondisi kurang matang.
  • CDC menyebutkan beberapa kondisi lain yang menyebabkan Anda terinfeksi toksoplasmosis. Misalnya, Anda tidak sengaja menyentuh mulut setelah mengganti kotak kotoran kucing.
  • Anda juga mungkin terpapar penyakit ini setelah berkebun tanpa sarung tangan, menyentuh air terkontaminasi, dan mengonsumsi buah dan sayuran yang tidak dicuci, dimasak, atau dikupas.

Tips Mencegah Penularan Toksoplasma saat Program Hamil

Perempuan yang sedang dalam masa program hamil dapat mengikuti beberapa tips dari CDC berikut ini untuk mencegah potensi infeksi toksoplasma:

  1. Hindari mengganti kotoran kucing jika memungkinkan. Jika tidak ada orang lain yang dapat melakukan tugas tersebut, kenakan sarung tangan sekali pakai dan cuci tangan Anda dengan sabun dan air sesudahnya.
  2. Pastikan merawat kucing, dengan mengganti kotak kotorannya setiap hari. Parasit toksoplasmosis tidak menjadi menular hingga 1-5 hari setelah ditumpahkan ke kotoran kucing.
  3. Beri makan kucing Anda makanan kering atau kaleng komersial, bukan daging mentah atau setengah matang.
  4. Pelihara kucing di dalam ruangan.
  5. Hindari kucing liar, terutama anak kucing.
  6. Jangan memelihara kucing baru saat Anda sedang hamil.
  7. Tutup kotak pasir yang ada di luar ruangan.
  8. Kenakan sarung tangan saat berkebun dan saat bersentuhan dengan tanah atau pasir karena kemungkinan terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung toksoplasmosis. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah berkebun atau kontak dengan tanah atau pasir.
  9. Cuci tangan Anda dan amankan popok.
  10. Hindari minum air yang tidak diolah.
  11. Saat memberi makan anak Anda, usahakan makanannya betul-betul matang, bukan setengah matang apalagi mentah.
  12. Jangan makan tiram, remis, dan kerang mentah atau setengah matang. Ini untuk menghindari kemungkinan kontaminasi toksoplasma yang telah terbawa air laut.
  13. Jangan minum susu kambing yang tidak dipasteurisasi.
  14. Bekukan daging selama beberapa hari pada suhu di bawah nol derajat sebelum dimasak untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Namun, pembekuan tidak dapat membunuh parasit lain yang mungkin ditemukan dalam daging, seperti spesies trichinella tertentu atau bakteri berbahaya lain.

Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa toksoplasma telah menginfeksi?

Ibu hamil atau perempuan yang melakukan program hamil dapat mengecek kondisinya ke dokter. Mereka mungkin akan diarahkan agar menjalani satu atau lebih tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap toksoplasma.

Baca juga artikel terkait NEW TIMELESS atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom