tirto.id - Ciri-ciri wanita tidak bisa hamil terkadang sering didefinisikan juga dengan ciri-ciri wanita tidak subur.
Namun agar tidak salah mendiagnosa, sebaiknya cari tahu apa ciri-ciri susah hamil. Berikut penjelasannya dilihat dari sisi medis.
Ciri-ciri Wanita Susah Hamil
Ketidaksuburan dapat disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda, bahkan pada satu orang atau pasangan.
Penyebab yang paling umum termasuk masalah dengan ovulasi, hingga masalah struktural pada rahim atau saluran tuba.
Ciri-ciri wanita susah hamil biasanya sering juga dikaitkan dengan kondisi medis seperti fibroid rahim, endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), polip rahim, atau riwayat infeksi panggul.
1. Siklus Menstruasi Terganggu
Salah satu ciri wanita susah hamil, ditandai dengan siklus menstruasinya yang terganggu atau tidak normal.
Umumnya, siklus menstruasi normal berlangsung 21 hingga 35 hari. Jika siklus yang terjadi lebih pendek atau lebih panjang dari siklus normal, ada kemungkinan wanita mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.
Sebaiknya segera periksa ke dokter tentang kondisi yang dialami agar mendapat penanganan yang tepat dan apabila Anda sedang merencanakan kehamilan, siklus menstruasi yang tidak normal perlu segera ditangani.
2. Merasa Kesakitan saat Haid
Ciri-ciri wanita tidak subur selanjutnya adalah rasa sakit luar biasa saat sedang haid, bahkan Kusmiyati dalam jurnalnya berjudul "Nyeri Haid, Penyebab, dan Penanggulangannya" menyebutkan, beberapa wanita ada yang sampai pingsan ketika datang masa menstruasi.
Sebenarnya, sakit saat haid adalah hal yang wajar terjadi, tetapi jika rasa sakitnya sangat tidak tertahankan, hal ini bisa terjadi karena endometriosis yang mengganggu kesuburan.
Kondisi tersebut disebabkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim, baik di panggul maupun perut.
Pertumbuhan jaringan inilah yang dapat mempersulit sperma berenang untuk sampai ke sel telu, sehingga ini bisa jadi salah satu penyebab wanita sulit hamil.
3. Warna Darah Haid Tidak Normal
Jika mengalami haid dengan warna darah yang terlalu pucat atau sangat gelap, maka sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya, karena warna darah haid yang tidak normal sangat mungkin menyebabkan wanita menjadi tidak subur.
Normalnya, warna darah haid atau menstruasi adalah merah yang kemudian warnanya semakin gelap pada akhir periode datang bulan.
4. Tidak Haid dalam Periode Waktu yang Lama
Wanita yang sudah mengalami masa pubertas normalnya akan mendapatkan jadwal menstruasi sebulan sekali atau setidaknya dalam rentang waktu antara 21-35 hari tergantung siklus.
Karenanya, waspadalah jika Anda tidak mengalami haid dalam waktu lama atau selama berbulan-bulan, karena ini bisa jadi pertanda PCOS atau terjadinya ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan sindrom ovarium polikistik.
PCOS adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.
Sel telur yang tidak matang ini dapat menyebabkan wanita sulit untuk hamil. Dengan kata lain, wanita yang tidak mengalami periode mensruasi dalam waktu lama bisa menjadi tanda-tanda tidak bisa hamil atau wanita tidak subur.
5. Mengalami Perubahan Hormon
Apa ciri-ciri wanita yang tidak bisa hamil atau sulit memiliki anak selanjutnya? Cirinya yakni adanya perubahan hormon pada tubuh.
Perubahan hormon pada setiap orang biasanya berbeda dan ini tidak dapat dilihat secara langsung, meski demikian terdapat perubahan fisik pada orang tersebut, di antaranya:
- Mengalami peningkatan berat badan yang drastis tanpa diketahui penyebabnya
- Jerawat yang berlebihan
- Tangan dan kaki terasa dingin
- Hilangnya gairah seksual
- Tumbuhnya rambut di area wajah
- Keluar cairan pada payudara
- Rambut jadi rontok dan menipis
6. Menopause Dini
Secara umum, menopause dini akan dialami oleh wanita berusia 40-an atau menjelang 50 tahun.
Tetapi jika tidak mengalami haid lagi sebelum usia menopause, ini juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri wanita tidak subur, maka sebaiknya segera periksa dan konsultasikan pada dokter.
Beberapa ciri menopause dini antara lain haid yang tidak teratur atau berhenti sama sekali, vagina menjadi kering, gairah seks menurun, kulit kering, hingga insomnia.
Masa menopause dapat menjadi tanda wanita tidak subur, karena wanita yang berada pada kondisi ini tidak mengalami masa subur yang kemungkinan hamilnya juga rendah.
7. Berat Badan Naik atau Turun Secara Drastis
Berat badan yang naik atau turun secara drastis tanpa sebab yang jelas juga menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Beberapa wanita yang mengalami ini dapat disebabkan oleh PCOS atau sindrom ovarium polikistik.
Kondisi PCOS bisa membuat kadar insulin tinggi serta hormon yang tidak seimbang, sehingga akan berpengaruh pada kesuburan wanita.
Menjaga berat badan tetap seimbang dengan menerapkan pola hidup sehat merupakan satu hal penting demi mencegah terjadinya penyakit.
Bagaimana Cara Mengecek Wanita Subur atau Tidak?
Walaupun ciri-ciri wanita tidak subur tidak bisa terlihat secara langsung, namun jika Anda mengalami salah satu kondisi ketidaksuburan seperti di atas, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter dan berkonsultasi untuk mendapatkan perawatan kesehatan.
Dokter biasanya akan melakukan cek kesuburan dengan beberapa cara berikut ini:
1. Tes Kesuburan
Menurut laman NHS, tes kesuburan untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan pada wanita biasanya meliputi tes darah, di mana sampel darah Anda diuji untuk hormon yang disebut progesteron untuk memeriksa apakah Anda berovulasi, waktu tes biasanya didasarkan pada seberapa teratur menstruasi Anda.
Jika menstruasi tidak teratur, maka dokter akan melakukan tes untuk mengukur hormon yang disebut gonadotrofin, yang merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur.
Selain tes darah, juga bisa dilakukan tes klamidia. Klamidia adalah Infeksi Menular Seks (IMS) yang dapat memengaruhi kesuburan.
Sebuah kapas mirip dengan cotton bud, tetapi lebih kecil, lembut dan bulat digunakan untuk mengambil beberapa sel dari leher rahim Anda untuk menguji klamidia. Tes urine dapat digunakan sebagai alternatif. Anda akan diberi resep antibiotik jika menderita klamidia.
2. Histerosalpingografi (HSG)
Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG), yang juga dikenal sebagai uterosalpingografi, adalah prosedur radiologi untuk menyelidiki bentuk rongga rahim dan bentuk serta patensi saluran Fallopi.
Pemeriksaan sinar-X ini menggunakan cairan kontras yang dimasukkan ke dalam rongga rahim dan tuba falopi (saluran tuba).
3. Laparaskopi
Laparoskopi (bedah lubang kunci) melibatkan pembuatan sayatan kecil di perut bagian bawah, sehingga tabung tipis dengan kamera di ujungnya (laparoskop) dapat dimasukkan untuk memeriksa rahim, saluran tuba, dan indung telur Anda.
Pewarna dapat disuntikkan ke dalam tuba falopi melalui leher rahim untuk menyoroti penyumbatan di dalamnya.
Laparoskopi biasanya hanya digunakan jika kemungkinan besar Anda memiliki masalah dengan penyakit radang panggul (PID) di masa lalu, atau jika hasil pemindaian menunjukkan adanya kemungkinan penyumbatan pada salah satu atau kedua tuba Anda.
Editor: Addi M Idhom