2 Cara Menghitung Usia Kehamilan dan Ketahui Tanda-tandanya

tirto.id - Banyak hal yang harus dipelajari oleh ibu hamil, contohnya seperti cara menghitung usia kehamilan dan mengetahui tanda-tandanya.

Hal ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang janin dan memastikan bahwa kehamilan berjalan dengan baik bagi sang ibu dan buah hati.

Dinukil dari laman Tua Saude, selain dengan pemeriksaan USG oleh dokter, ibu juga dapat menghitung usia kehamilan sendiri di rumah selama mengetahui hari pertama haid terakhir.

Dengan informasi tersebut pula, ibu dapat memperkirakan tanggal melahirkan atau hari perkiraan lahir (HPL).

Namun, bagi perempuan yang memiliki masa menstruasi tidak teratur, akan sulit menghitungnya sendiri. Dalam kasus tersebut, maka pemeriksaan USG diperlukan.

Cara Menghitung Usia Kehamilan

1. Hitungan Minggu

Apabila ingin menghitung berapa minggu usia kehamilan, ibu tinggal mencatat HPHT. Setiap 7 hari sejak tanggal HPHT, maka dihitung sebagai satu minggu dalam kehamilan.

Misalnya, HPHT pada 11 Maret, maka seminggu kemudian pada 18 Maret ditandai sebagai minggu pertama kehamilan.

Perhitungan dilakukan dengan cara ini karena hari pembuahan yang tepat sebenarnya cukup sulit ditentukan.

Pasalnya, sel sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga 7 hari dan dapat membuahi sel telur serta memulai kehamilan pada hari-hari tersebut.

2. Aturan Naegele

Menghitung usia kehamilan dapat dilakukan dengan menghitungHari Pertama Haid Terakhir (HPHT) melalui aturan Naegele atau disebut juga Naegele's rule.

Menurut laman Primaya Hospital, hitungan dengan cara ini mengasumsikan bahwa pembuahan terjadi pada hari ke-14 dalam siklus haid dan tingkat kesalahannya adalah dua minggu.

Namun, perlu ditekankan bahwa cara ini lebih direkomendasikan bagi ibu hamil yang sebelumnya punya siklus haid teratur 28 hari.

Terdapat dua rumus dalam perhitungan usia kehamilan untuk menentukan HPL dengan aturan Naegele, yakni sebagai berikut.

- Jika HPHT terjadi bulan Januari-Maret

Apabila HPHT terjadi di bulan Januari hingga Maret, maka ibu harus menambah 9 bulan 7 hari dari tanggal tersebut.

Misalnya, HPHT pada 20 Maret 2023. Maka hitungannya:

Tahun: 2023

Bulan: 3+9 = 12

Hari: 20+7 = 27

Hari perkiraan lahir: 27-12-2023 atau 27 Desember 2023

- Jika HPHT terjadi pada April-Desember

Apabila HPHT terjadi di bulan April hingga Desember, maka ibu harus menghitung mundur tiga bulan kalender dari tanggal tersebut lalu tambahkan satu tahun tujuh hari ke tanggal tersebut.

Misalnya, HPHT pada 20 Mei 2023. Maka hitungannya:

Tahun: 2023+1 = 2021

Bulan: 5-3 = 2

Hari: 20+7 = 27

Hari perkiraan lahir: 27-2-2024 atau 27 Februari 2024

Tanda-Tanda Awal Kehamilan

Dikutip dari Mayo Clinic, simak sejumlah tanda awal kehamilan di bawah ini.

1. Haid terlewat: Jika seseorang tidak menstruasi di tanggal yang diperkirakan setelah satu minggu atau lebih dalam masa subur, kemungkinan itu adalah tanda hamil.

2. Payudara lembut dan bengkak: Perubahan hormon di awal kehamilan dapat menyebabkan sensitivitas dan rasa sakit pada payudara.

3. Mual dengan atau tanpa muntah:Morning sickness biasanya dimulai satu hingga dua bulan setelah hamil dan dapat terjadi kapan saja, bukan hanya pagi hari.

4. Peningkatan buang air kecil: Kandung kemih dapat terisi lebih cepat karena tubuh memproses lebih banyak cairan selama kehamilan sehingga hal ini meningkatkan periode buang air kecil.

5. Kelelahan: Peningkatan hormon progesteron selama awal kehamilan dapat menyebabkan kelelahan.

6. Moody: Banjir hormon dapat membuat ibu hamil sangat emosional dan menangis.

7. Kembung: Perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat ibu hamil merasa kembung seperti pada awal periode menstruasi.

8. Bercak ringan: Ini merupakan pendarahan implantasi yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sekitar 10-14 hari setelah pembuahan.

9. Kram: Beberapa wanita mengalami kram ringan di awal kehamilan meski tak semua mengalaminya.

10. Sembelit: Sistem pencernaan dapat melambat selama kehamilan, yang dapat menyebabkan sembelit.

11. Enggan makan: Sensitivitas terhadap bau tertentu dan perubahan indera perasa dapat terjadi selama kehamilan, yang dapat mempengaruhi preferensi makanan.