tirto.id - Anak kucing yang aktif bermain terlihat lucu dan menggemaskan. Terlebih anak kucing yang masih bayi. Badannya yang mungil dan lucu dapat membuat pemiliknya menghabiskan banyak waktu hanya untuk melihatnya.
Bagi pecinta kucing, melihat anak kucing yang lincah dan lahap makan pun bisa menimbulkan perasaan senang. Namun, perasaan sebaliknya juga bisa timbul apabila kucing jatuh sakit. Pemilik dapat seketika uring-uringan.
Sekalipun masih sangat lucu dan menggemaskan. Anak kucing butuh perhatian ekstra dari pemilik karena berbagai penyakit, mulai dari penyakit mata, hingga penyakit diare bisa menyerangnya dengan tiba-tiba.
Berikut adalah tips merawat anak kucing sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Asupan Makanan Kucing
Anak kucing butuh asupan nutrisi dengan protein tinggi untuk mendukung masa pertumbuhannya. Asupan protein tinggi bisa didapat dari makanan basah, maupun makanan kering. Makanan basah dan kering sama-sama bermanfaat bagi kucing. Pemilihan makanan basah atau kering bagi kucing dapat disesuaikan dengan nutrisi kebutuhannya.
Bayi kucing memang masih butuh susu induknya, namun ketika induknya tidak ada, pemilik bisa memberikan cairan pengganti susu (milk replacer). Cairan pengganti susu ini bisa didapatkan di toko pakan hewan (pet shop) terdekat.
Dilansir dari pets.webmd.com, pemilik dapat menyimpan milk replacer di kulkas jika masih ada sisa. Namun, tidak disarankan pemberian susu seperti yang manusia konsumsi untuk diberikan kepada bayi kucing. Susu sapi disinyalir dapat membuat anak kucing menjadi sakit.
Waktu yang Tepat untuk Perawatan
Perawatan kucing atau lebih dikenal cat grooming, harus dilakukan secara berkala agar kebersihan kucing terawat. Perawatan ini mencakup pemotongan kuku, penyisiran bulu, pembersihan telinga, dan pemandian kucing.
Dilansir dari situs RSCPA.org.au, sebuah organisasi hewan nirlaba asal Australia, proses perawatan kucing sebaiknya dimulai sejak dini agar perawatan kucing dapat menjadi aktivitas kebersamaan pemilik dan kucing.
Lebih lanjut, RSCPA juga menyarankan agar merawat kucing secara lembut. Hal ini bertujuan agar aktivitas perawatan diasosiakan dengan hal positif sehingga kucing tidak tersiksa atau bahkan trauma.
Kebersihan Lingkungan Kucing
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebersihan tempat buang air kecil dan buang air besar kucing. Sediakan tempat buang air dalam wadah berisi pasir. Letakkan tempat buang air tersebut di tempat yang sepi dengan privasi terjaga.
Pastikan juga pasir yang disediakan cukup banyak dan bersihkan kotoran kucing secara berkala untuk menghindari penumpukan kotoran. Penumpukan kotoran dan pasir yang kurang banyak akan menyebabkan kucing tidak mau buang air.
Selain semua faktor yang telah disebutkan yang harus diperhatikan dalam merawat anak kucing, faktor yang harus diperhatikan lainnya adalah faktor kebahagiaan anak kucing. Anak kucing memerlukan waktu lebih untuk bermain. Sediakan waktu untuk bermain bersama mereka.
Latih kucing juga untuk tidur di tempat tidurnya. Beberapa anak kucing akan memanjat tempat tidur pemilik untuk tidur bersama pemilik. Itu adalah hal yang wajar. Namun, melatih anak kucing untuk tidur di tempat tidurnya tidak ada salahnya untuk membiasakan kucing mandiri sejak dini.
Sediakan juga alat garukan kucing agar kucing bisa mencakar-cakar dan tidak akan merusak perabot rumah Anda.
Penulis: Siti Ninda Lestari
Editor: Alexander Haryanto