Menuju konten utama

Beda Makanan Kering dan Basah untuk Kucing Serta Manfaatnya

Apa perbedaan manfaat makanan basah dan kering untuk kucing?

Beda Makanan Kering dan Basah untuk Kucing Serta Manfaatnya
Ilustrasi Kucing. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memelihara binatang dipercaya dapat menciptakan efek positif bagi seseorang. Kucing merupakan salah satu binatang yang umum jadi hewan peliharaan di Indonesia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mental Health Foundation pada 2011, 76 persen responden mengatakan kucing memberikan dampak positif terhadap mereka.

Sepertiga responden penelitian juga merasa kehadiran kucing memberikan ketenangan tersendiri saat mereka mengelusnya.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memelihara hewan adalah memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisinya. Selain jadwal vaksinasi secara teratur, pemilik juga perlu memperhatikan asupan makanannya.

Bagi pecinta kucing, makanan yang biasanya diberikan adalah makanan basah dan kering. Makanan basah biasanya dikemas dalam bentuk kalengan atau kemasan sachet.

Makanan kering biasanya dikemas dalam bentuk kemasan dan tersedia dari berbagai ukuran, baik kiloan, maupun makanan dari jenama bermerk.

Yang perlu diperhatikan dari ragam makanan kucing adalah nutrisinya, tahapan usia makan, dan sensitivitas kucing terhadap makanan tersebut.

Setiap kucing, tentu membutuhkan nutrisi yang berbeda tergantung rasnya. Nutrisi untuk ras persia yang berbulu lebat tentu berbeda dengan kucing bengal yang bulunya cenderung lebih pendek.

Selanjutnya, anak kucing (kitten) membutuhkan protein dan kalori yang lebih banyak daripada kucing dewasa. Tidak semua kucing cocok dengan makanan yang kita berikan.

Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, kucing memiliki sensitivitas tertentu terhadap asupan nutrisinya. Ada kucing yang cocok makan makanan merek X, ada juga kucing yang tidak cocok makan makanan merek tersebut.

Secara umum, makanan kucing terdiri dari makanan basah dan makanan kering. Dilansir icatcare.org, makanan kering mengandung kurang dari 14 persen air dan makanan basah mengandung lebih dari 60 persen air.

Makanan basah dimasak dalam temparatur tinggi demi menjaga agar tetap steril. Makanan basah dapat bertahan lebih lama sebelum kemasannya dibuka. Makanan kering dapat diproses dengan ekstrusi atau dipanggang.

Meski makanan basah memiliki kandungan air yang lebih tinggi, tidak berarti makanan basah memiliki nutrisi yang lebih baik bagi kucing.

Makanan basah biasanya dipilih karena alasan kesehatan kemih kucing, manajemen berat badan, dan untuk meringankan sembelit kucing.

Di sisi lain, makanan kering lebih mudah diberikan dan relatif lebih murah. Makanan kering juga bisa diberikan dengan dispenser makanan kucing. Makanan akan mengisi sendiri secara otomatif jika mangkuk makanan habis.

Makanan kering juga memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi daripada makanan basah. Pada kucing yang kurus atau cenderung pemilih dalam memilih makanan, makanan kering bisa menjadi solusi.

Meski demikian, baik makanan basah atau pun kering sama-sama memiliki nutrisi yang baik bagi kucing. Pilihan makanan basah atau makanan kering dapat disesuaikan dengan kebutuhan kucing.

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Siti Ninda Lestari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Siti Ninda Lestari
Editor: Dipna Videlia Putsanra